Monday, May 6, 2013

Peran Dokter Dalam Pergerakan Nasional : Dr. SOETOMO




Sampai dengan 1908, perlawanan bangsa Indonesia mengusir penjajah dilakukan dengan metode perjuangan bersenjata. Metode itu memang melahirkan banyak sosok pahlawan, dari Pattimura hingga Pangeran Diponegoro dan Teuku umar. Namun, diyakini metode perjuangan bersenjata tidak efektif untuk mencapai tujuan. Lagipula, terlalu banyak menimbulkan korban di kalangan rakyat kecil.

Dr. Soetomo adalah orang pertama yang mengubah metode perlawanan itu menjadi gerakan lebih modern. Yaitu melalui pembentukan organisasi yang membangkitkan semangat rakyat untuk merdeka. Melalui organisasi Boedi Oetomo yang didirikannya, ia menularkan gagasan memerdekakan tanah air.
Soetomo lahir di Nganjuk Jawa Timur pada 1888 dengan nama asH Soebroto. Ia tergolong pandai, sehingga dapat mencicipi pendidikan tinggi. Ia masuk STOVIA tahun 1903 untuk menjadi seorang dokter.  Melihat kesengsaraan rakyat di sekelilingnya, nuraninya terketuk. Tahun 1907, ia mendukung gagas an Dokter Wahidin Sudirohusodo untuk membentuk organisasi pelajar.
Akhirnya, tanggal 20 Mei 1908, terbentuklah Boedi Oetomo di Jakarta dengan Soetomo sebagai Ketuanya. Peran Boedi Oetomo sangat besar untuk menumbuhkan organisasi-organisasi serupa yang semangatnya justru lebih progresif. Organisasi ini menjadi perkumpulan pertama yang disusun secara modern untuk menuju Indonesia merdeka.
Setelah dinamika politik pergerakan pada dekade 1910-an dan 1920an, tercetuslah Sumpah Pemuda 1928 yang semakin mengoordinasikan langkah-langkah politik menuju kemerdekaan. Ternyata, metode ini jauh lebih efektif daripada perlawanan bersenjata yang sporadik dan hanya berjangkauan lokal. Meski di pandang kurang progresif, dan cenderung memilih garis kooperatif terhadap Belanda, jasa Dr. Soetomo tetaplah besar.
Metode yang dipilihnyalah yang kemudian memberi hasil nyata bagi kemerdekaan Indonesia. Itulah sebabnya, tanggal berdirinya Boedi Oetomo dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Dr. Soetomo sempat belajar di Belanda, lantas menjadi pengajar sekolah kedokteran di Surabaya dan tetap aktif di kalangan pergerakan, walaupun tidak begitu menonjol. Ia meninggal pada 30 Mei 1938 dan ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional di tahun 1961........................................
 




   Sumber : Floriberta Aning S. 2005. 100 TOKOH YANG MENGUBAH INDONESIA: Biografi Singkat Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20. Yogyakarta : Agromedia Pustaka
Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

2 komentar:

Unknown on March 2, 2019 at 9:26 PM said...

apa peran dr.sutomo pada masa penjajahan belanda adalah ?

Unknown on March 19, 2019 at 7:57 AM said...

lumayan

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |