Eksplanasi
dalam sains dan sejarah
Carl
J Hempel
Dr. REZA HUDIYANTO. M.Hum
1. Pengantar
Motiv
orang melakukan penelitian adalah : a. memperbaiki posisi manusia di dunia
melalui metode yang dapat dipertanggungjawabkan untuk memprediksi atau
mengendalikan peristiwa. B. menjawab keingintahuan manusia, menjelaskan dan
memahami fenomena yang ada didepannya.
Pada
abad pertengahan, pertanyaan apa dan mengapa dalam dunia empirik selalu dijawab
dengan mitos. Secara perlahan, mitos itu diganti dengan konsep, hipotesa dan
teori yang dikembangkan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Apakah kemudian
karakter umum dari pemahaman yang dapat dicapai dan apakah skope potensialnya?
Ada 2 basis dasar eksplanasi
yang ditawarkan iilmu alam dan kemudian
dibandingkan dengan model eksplanasi dan pemahaman yang dipakai dalam ilmu
sosial.
2.
Tipe-tipe dasar eksplanasi dalam sains
2.1.
Eksplanasi deduktif-nomologis. John Dewey mendeskripsikan pengamatan yang dia
buat ketika mencuci piring, dia mengambil sebuah gelas percobaan dari busa
sabun dan meletakkan naik turun di piring. Kemudian dia menyaksikan busa itu
muncul dari bawah tepian piring dan
akhirnya kembali ke sisi dalam dari gelas percobaan. Mengapa bisa terjadi?
Ringksa eksplanasi dari Dewey ini membuktikan
dalam perpindahan dari gelas percobaan ke piring, udara dingin secara
perlahan menghangat, yang berawal dari busa panas. Pemanasan udara disertai
dengan peningkatan tekanan udara dan
menghasilkan ekspansi lapisan bisa antara piring dan gelas uji. Secara
perlahan, gelas mendingin disertai dengan pendinginan udara di dalamnya, yang
hasilnya busa mengecil.
Catatan
uji ini dapat dianggap sebagai argumen yang berdasar atas peristiwa yang dapat
dijelaskan oleh fakta-fakta hasil eksperimen. Secara garis besar, ini dapat
dibagi menjadi dua kelompok yaitu fakta-fakta yang bersifat khusus (gelas,
piring dan busa) dan uniformitas yang direpresentasikan dalam hukum-hukum umum
(argumen tentang hukum gas dan hukum-hukum lain yang merumuskan tentang
perubahan panas antara benda dengan temperatura yang berbeda , sifat elastis
dari busa dsb.
Eksplanasi
semacam ini juga dapat dianggap sebagai deductive nomoligical character.
Penjelasan tentang gambar pada cermin atau pelangi, semua penjelasan ini dapat termasuk dibawah hukum refleksi atau refraksi.
Contoh
hukum umum (general law) adalah “ketika logam dipanaskan dibawah tekanan yang
konstan maka volume akan bertambah”.
2.1.
Eksplanasi probabilistik
Dalam
eksplanasi ini, ada hukum-hukum umum yang dapat berlaku jika berada dalam
kondisi tertentu. Sebagai contoh: kasus meredanya
serangan demam alergi dalam sebuah kasus dapat dikenali dan kemudian dijelaskan
dengan mengacu pada pemberian 8 miligram Chlortrimeton. Namun jika kita ingin
menghubungakan kejadian sebelumnya dengan explanandum dan kemudian untuk
memantapkan arti penting dari eksplanatory ini kemudian, kita tidak dapat
memunculkan sebuah hukum umum bahwa penggunaan 8 miligram antihistamin itu selalu
(pasti) akan menghambat serangan demam alergi. Kita hanya mengemukakan hanya
generalisasi kira-kira dari kejadian itu dimana penggunaan obat kemungkinan
besar (probabilitas tinggi) akan berdampak meredanya serangan demam.
Sebagai
uraian lebih rinci adalah sebagai berikut:
a.
John Doe terkena demam dan mengkonsumsi Chlor Trimeton
b.
probabilitas meredanya demam akibat pengkonsumsian Chlor Trimeton cukup tinggi.
Eksplanan diatas tidak secara deduktif memberikan
eksplandum :Demam John Doe telah mereda. Kebenaran dari eksplanan menjadi
pembenar dari explanandum tidak pasti (sebagaimana yang berlaku pada model
ekplanasi deductive nomological explanation) namun hanya sebagian besar yang
pasti.
Ekplanasi
probablilistik ini adalah nomological oleh karena ini mensyaratkan adanya hukum
umum, akan tetapi karena hukum umum ini lebih bersifat statistik daripada
sebuah kepastian yang universal, hasil dari argumen ekplanatori lebih induktif
daripada deduktif dalam karakter.
Oleh
karena karakter iduktif inilah, ekpanasi probabilistik berbeda dari nomological
dalam beberapa penilaian penting. Hukum-hukum umum yang berlaku dalam deductive
nomological explanation itu dapat
digunakan hanya atas dasar sebuah serangkaian bukti yang terbatas yang dengan
pasti tidak membutuhkan verifikasi yang melelahkan namun hanya lebih kurang
probabilitas yang kuat tentang ini, oleh karena itu semua ilmu sains. Argumen
ini gagal untuk membedakan secaara tepat
antara pernyataan yang dibuat oleh hukum dan tingkat konfirmasi atau
probabilitas yang ada pada bukti. Semua tembaga adalah penghantar panas yang
baik.
3.
eksplanasi elliptik dan partial: eksplanasi singkat
Saat
seorang ahli matematika membuktikan sebuah dalil, dia akan sering meninggalkan
(mengabaikan) proposisi-proposisi yang dia syaratkan dalam argumennya, dan yang
telah dia pilih sebagai persyaratan karena mereka telah mengikuti sistem
postulat yang berasal dari dalil-dalil yang telah mapan sebalumnya, jika yang
terakhir berbentuk hipotesis maka dia sekedar menduga bahwa pembacanya akan
mampu memberikan item-item yang hilang jika mereka mengingnkan, Jika penilaian
standar ideal, formulasi dari bukti itu adala elliptik atau tidak lengkap namun
berangkat dari idealisme.
Saat
kita menjelaskan gumpalan mentega yang melelah karena kita letakkan di wajan
yang panas, atau pelangi yang muncul
karena sinar matahari direfelksikan dan direfraksikan oleh butiran air, kita
bisa menawarkan sebuah formulasi elliptic.
Seringkali
terjadi dimana pernyataan yang ada di
ekplanan hanya menjelaskan sebagian ekplanandum. Sebagai contoh yang diambil
dari Psychopathology of Everydaylife dari Sigmund Freud: “pada selembar kertas
terdapat catatan harian singkat saya
menemukan data yang tidak tepat, kamis, 20 oktober, terkurung terkumpul dalam
data bulan september.” Tidak sulit untuk menjelaskan harapan ini sebagai
ekspresi keinginan
4.
ekplanasi nomologis
Beberapa
eksplanasi sejarah berkarakter nomological, mereka bermaksud untuk
memperlihatkan fenomena ekplanandum hasil dari antesencen (faktor pendahulu)
dan -barangkali kondisi, hubungan-hubungan dan sangat mengandalkan generalisasi
yang relevan. Sebagai contoh: “ seiring dengan meningkatnya aktivitas
pemerintah, penduduk semakin berkembang- termasuk kepentingan-kepentingan
pribadi juga semakin bertambah, terkait dengan kelanjutan dan ekspansi
fungsi-fungsi pemerintah. Orang-orang yang memiliki pekerjaan tidak suka kehilangan
itu semua, mereka yang terbiasa dengan ketrampilan-ketrampilan tertentu tidak
terlalu senang dengan perubahan; mereka yang telah terbiasa dengan
praktek-praktek kekuasaan tidak suka untuk melepaskan kontrol (yang selama ini
mereka miliki). Oleh karena itu, pegawai pemerintah dan biro-biro tidak hanya
memperkuat posisi mereka terhadap serangan, namun juga mempeluas lingkup
operasional mereka.”
Generalisasi
psikologi di atas secara eksplisit mengemukakan sebuah keinginan yang masuk
akal yang harus dipahami sebagai ekpresi, bukan keseragaman, namun sebuah
tendensi kuat, yang boleh jadi diformulasikan dengan sebuah pernyataan
kemungkinan sehingga ekplanasi yang disarankan ini memiliki karakater
probabilistik.
Generalisasi
ini biasa dipakai sebagai dasar ekplanasi sejarah. Bagaimanapun, sebagai sebuah
aturan, generalisasi yang menjadi dasar sebuah eksplanasi sejarah sebagian
besar tetap tidak dapat ditentukan dan sebagian besar catatan eksplanasi yang
konkrit harus dikualifikasi sebagai ekplanasi parsial atau eksplanasi ringkas.
Sebagai contoh adalah tulisan Turner The Significance od the Frontier in
American History yang mempertahankan pendapat bahwa “hingga hari ini, Sejarah
Amerika sebagian besar adala tentang kolonisasi daerah Barat.” Keberadaan
daerah bebas, resesi yang berkelanjutan, dan munculnya kawasan pemukiman di
daerah Barat menjelaskan perkembangan Amerika. Kekhasan dari lembaga Amerika
adalah fakta bahwa mereka dipaksa untuk beradatasi dengan perubahan yang
berlangsung di seluruh benua, memenangkan pertempuran melawan “keliaran” dan dalam setiap tahap kemajuan, kompleksitas kehidupan kota ,
diluar dari kondisi ekonomi dan politik daerah frontier. Apa yang dia kemukakan
dalam thesisnya adalah Pedagang Indian di daerah Frontier dimana pedagang Indian
itu melewati Benua dengan waktu yang sangat cepat. Ekplanasi terhadap kecepatan
ini sebelumnya terjalin dengan efek dari pedagang pada Indian. Pos-pos dagang
dibiarkan (didiami) pada suku-suku tak bersenjata – atas belas kasihan dari mereka yang membeli senjata, sebuah kebenaran
yang oleh Indian ditulis dalam bentuk darah, dan kemudian suku-suku yang jauh
dan terasing memberikan sambutan pada para pedagang. Di sini tidak diebtukan
adanya sebuah hukum-hukum umum namun jelas bahwa eksplanasi singkat ini mengangkat fakta-fakta khusus seperti suku
terasing dan jauh telah mendengar kemujaraban dan kegunaan dari senjata api,
dan di situ tidak ada pola kebudayaan ata kelembagaan yang mencegah pemakaian
senjata api oleh suku-suku tersebut; namun sebagai tambahan, catatan-catatan
ini juga bertumpu pada asumsi - bagaimana
umat manusia condong untuk berperilaku dalam situasi datangnya bahaya dan kesempatan, yang diacu
oleh Turner.
Eksplanasi
serupa juga dibuta Turner tenttang petani frontiers. Mengabaikan petani pelopor yang berpindah dari kecintaan
pada petualangan, kemunculan dari petani yang mapan/menetap adalah sulit
dipahami. Sudah jelas bahwa para imigran
tertarik dengan tanah frntier yang murah dan bahkanpetani setempat juga merasi
pengaruhnya bertambah kuat. Tahun demi tahun, petani yang hidup dari tanah,
yang pendapatanya berkurang oleh tanaman yang tidak dirotasi, ditawari tanah
yang masih asli di frontier dengan harga nominal. Keluarga yang tumbuh semakin
besar semakin membutuhkan banyak tanah. Kompetisi untuk mendapatkan ladang
rumput yang murah, banyak dan siap olah mengharuskan para petani terus bergerak
ke Barat… atau beradaptasi dengan perkebunan intensif. Uraian ini tidak
hanya condong untuk menceritakan sebuah
sequen dari peristiwa khusus namun ini bermaksud untuk memberikan pemahaman
fenomena gerakan petani ke Barat dengan menekankan kepentingan dan perhatian
pada fakta peluang yang harus dihadapinya.
Eksplanasi
ini menggeneralisasi bahwa dalam kondisi
normal, umat manusia cenderung untuk mengambil
peluang baru dengan cara yang sama sebagaimana yang telah dilakukan para petani
pelopor.
Dengan
menjelaskan berbagai macam dampak dari
sejarah perpindahan di daerah frontier, Turner menyatakan bahwa “
pengaruh paling penting di frontier adalah promosi demokrasi di sini dan Eropa
dan dia memulai elaborasi tema dengan komentar bahwa frontier adalah produksi
dari Individualis. Tendensi antisosial, menghasilkan antipati pada kontro dan
khususnya kontrol langsung dan ini adalah generalisasi sosiologis.
Hal
yang sama, ada eksplanasi yang dapat menerangkan fenomena sejarah dengan
mengacu pada faktor-faktor ekonomi atau dengan prinsip-prinsip perubahan sosial
dan budaya adalah nomological.
5.
eksplanasi genetik
Dalam
rangka untuk membuat kejadian dalam fenomena
sejarah itu dapat dipahami, seorang sejarahwan akan sering menawarkan sebuah
eksplanasi genetik yang bertujua
memperlihatkan tahapan-tahapan pokok dalam sebuah rangkaian peristiwa
yang akan menjadi sebuah fenomena (yang dihadirkan kembali). Contoh adalah
karya dari H Boemer Luther and the Reformation, dimana dia menerangkan bahwa
hingga akhir abad ke-19, indulgences masih merupakan suatu kuantitas
yang belum diketahui, dalam pandangan
para sarjana yang menanyakan pada dirinya sendiri, darimana ini berasal?
Jawaban diberikan oleh Adol Gottlob yang memecahkan persoalan dengan menanyakan kepada dirinya sendiri apa
yang membuat Paus dan Uskup menawarkan indulgences? Sebagai dampaknya, asal dan perkembangan dari
kuantitas yang tidak diketahui semakin terang dan keraguan – yang melekat pada
makna asli, semakin menghilang. Ini mengungkap dirinya sendiri sebagai akar
asli dari era perang antar Kristen dan Islam dan pada saat yang sama juga
membuktikan sebagai produk yang sangat berkarakter Kristen Jerman.
Asal
dari indulgences harus dilacak sejak dari abad ke-9, saat Paus merasa prihatin
dengan peperangan meawan Islam. Para pejuang
Muslim telah diyakinkan oleh ajaran Islam bahwa jika merka terbunuh di
peperangan maka ruh mereka akan langsung masuk surga; namun para pejuang
Kristen masih takut bahwa dia masih bisa kalah (tersesat) jika belum memperoleh
penebusan dosa. Untuk menghapus keraguan tersebut, Paus Johanes VII pada tahun
877 menjanjikan adanya pengampunan dosa bagi para ksatria Salib yang terbunuh di pertempuran. Keikutsertaan
dalam Perang Salib sama dengan penebusan dosa,
remisi atas dosa akan diberikan sebagai imbalan atas ekspedisi melawan
musuh geraja. Oleh karena itu, dikenalkan indulgence Salib yang merupakan tanda
remisi terhadap dosa bagi semua yang ikut dalam perang agama. Pada era
berikutnya berkembang keyakinan bahwa siapapun yang mendapat indulgence tidak
hanya mendapat remisi atas segala dosa dari geraja namun juga terbebas dari api
neraka. Keuntungan dari indulgence ini kemudian berkembang pada siapapun yang
secara fisik tidak mampu berperang, bisa menyumbang dana yang diperlukan untuk
mengirimkan seorang prajurit di perang salib: pada tahun 1199 Paus Innocent III
memperkenalkan pembayaran uang sebagai jumlah kualifikasi untuk keuntungan
indulgences perang salib.
Saat
perang salib usai, muncul cara baru untuk memperoleh dana melalui indulgences. Ada sebuah lembaga yang
disebut dengan jubilee indulgences untuk memperingati setiap seratur tahun,
demi keuntungan para peziarah yagn datang ke Roma. Pada tahun 1300, indulgences
ini telah menghasilkan banyak uang dan interval jubilee ini diperpendek, tidak
100 namun menjadi 50, 33 bahkan 25 tahun. Dan pada sejak tahun 1393, jubilee
indulgences tidak hanya dilakukan di Rome
namun juga dimana-mana di Eropa, melalui agen-agen khusus yang diberdayakan
untuk memberikanpengampunan dosa melalui pembayaran sejumlah uang. Pada tahun
1477, deklarasi Sixtus VII mnyatakan indulgences dapat membebaskan seseorng,
bahkan orang yang sudah mati dari api neraka.
Catatan
genetik semacam ini dapat memberikanpemahaman sebuah fenomena sejarah. Dalam
eksplanasi genetik, setiap tahap harus diperlihatkan menuju ke berikutnya dan
dengan demikian dikaitkan dengan tahap berkutnya dengan sebuah prinsip-prinsip
umum yang membuat (keterkaitan) tahap berikutnya itu masuk akal.
6.
eksplanasi oleh karena sebab-motiv
Jenis
eksplanasi ini lebih sering dianggap sebagai sui generis, yaitu eksplanasi dari
aksi dalam pengertian aksi yang berdasar akal sehat, yang akan mencakup ujung
akhir yang akan digapai oleh seorang agen dan arah alternatif dari aksi yang
dia yakini terbuka kepadanya.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.