US. Departement of
Education Office Vocational and Adult Education and The National School to Work
Office mendefinisikan Contextual Teaching And Learning (CTL) adalah konsep mengajar dan
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata dan mendorong siswa mengaitkan antara pengetahuan yang
dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga
dan masyarakat (http:/www.Contextual.org/19/02/2008).
Menurut buku pembelajaran kontekstual dan penerapannya dalam KBK
Nurhadi, dkk. (2004:56) memberikan pengertian dari pembelajaran kontekstual,
yaitu:
“Pembelajaran
kontekstual (Contextual Teaching And
Learning) adalah
konsep belajar
dimana gurumenghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antar pengetahuan yang dimilikinya
dengan menerapkan dalam kehidupan mereka
sehari-hari sementara siswa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dari
konteks yang terbatas sediki demi sedikit dan dari proses mengkontruksi sendiri
sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sebagai anggota
masyarakat”.
Pembelajaran kontekstual menempatkan siswa di dalam konteks bermakna
yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari
sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan individual siswa dan peranan guru. Pembelajaran
kontekstual dapat diterapkan didalam kelas dengan menggunakan berbagai strategi
pembelajaran yang berasosiasi pada pembelajaran kontekstual, yaitu: strategi
pembelajaran PBL, strategi kooperatif, strategi inkuiri, dan strategi
pembelajaran berbasis proyek.
Komponen utama dalam pembelajaran kontekstual adalah: 1) paham
konstruktivis (Contructivism), 2)
bertanya (Questioning), 3) menemukan
(Inquiry), 4) pemodelan (Modelling), 5) penilaian autentik (Authentik Assesment), 6) refleksi (Reflection) dan 7) adanya masyarakat
belajar (Learning community).
Konstruktivismen merupakan landasan dari CTL
yang memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dan membangun diri sendiri
pengetahuannya.
Adapun karekteristik dari pembelajaran kontekstual menurut Johnson
(2002, dalam Nurhadi, dkk.,2004:13) adalah:
1.
Melakukan hubungan yang bermakna (Making Meaningful Connection)
2. Melakukan kegiatan yang signifikan (Doing Signifikan Work)
3.
Belajar yang diatur sendiri (Self Regulated Learning)
4.
Bekerjasama (Collaborating)
5.
Berfikir kritis dan kreatif ( Critical and Creative Thinking)
6.
Mengasah atau memelihara
pribadi siswa ( Nurturing the Indivudual)
7.
Mencapai standart yang tinggi (Reaching hingh Standart)
8.
Meningkatkan pengetahuan
akademik
Pada kelas kontekstual guru disarankan selalu melaksanakan
pembelajaran dengan kelompok-kelompok belajar (Nurhadi, 2004:48), siswa dibagi
dalam kelompok yang anggotanya heterogen sehingga yang pandai akan memberi tahu
yang tidak bisa sehingga hasil belajar diperoleh dari “Sharing” antar teman dan antar kelompok. Dalam pembelajaran
kontekstual setiap orang akan dapat menjadi sumber belajar bagi orang lain.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.