Tuesday, July 23, 2013

MEDIKALISASI TUBUH (BIO MEDISIN) FOUCAULT




Menurut Foucault dalam memahami kehidupan modernitas, cukup dengan menyadari seberapa jauh manusia   tunduk pada kekuasaan, berkaitan dengan medis seberapa jauh manusia peduli dengan kesehatan tubuhnya. Menurut Foucault kekuasaan konsep sehat dan sakit sama dengan baik dan buruk pada masa pra-modern, Foucault menemukan gagasan mengenai kekuasaan sebagai sebuah wacana dan kemampuannya untuk mempresentasikan. Foucault mnguraikan pegeseran dari dominasi agama menuju dominasi medisin dalam modernitas sebagai munculnya kekuasaan media/klinik.

Bio-medisin barat  berdasarkan kajian Foucault hanya mengobati gejala fisik semata, bukan sumber penyakitnya, hal inilah yang membedakan dengan terapi secara menyeluruh. Medikalisasi atau bio-medisin yang bepusat pada tubuh menghasilkan diagnosis dan terapi. Persistensi  rasa kurang sehat fisik mendorong manusia  untuk segera kedokter, di sini dokter akan berusaha mendiagnosa tubuh dan mnginterprestasi apa yang terjadi pada tubuh. Jika dokter kesulitan mendiagnosa, maka akan dilakukan tes lebih lanjut dimana hal tersebut hanya dilakukan di rumah sakit dengan sarana dan prasarana yang menunjang. Dari hasil pemeriksaan maka akan keputusan apakah si pasien bisa rawan jalan, atau harus rawan inap selama beberapa waktu untuk dilakukan pemeriksaan secara rutin, minum obat, makan, minum, dan tidur dikontrol. tubuh  berada di bawah pengendalian yang ketat oleh petugas medis rumah sakit. Sesungguhnya, salah satu kritik terhadap manajemen dan regulasi yang dikenakan kepada tubuh yang sakit di dalam rumah sakit adalah depersonalisasi manusia.
Foucault menghubungkan munculnya kekuasaan bio-medis dalam modernitas dengan kebutuhan produksi kapitalisme tubuh mulai ditempakan dalam proses produksi. Di sini muncul wacana tubuh harus sehat dan segar agar proses produksinya maksimal. Menurut Foucault , masyarakat  kapitalis modern gencar mepromosikan  tubuh yang sehat sebagai ciri kebudayaan yang sentral dan kuat. Didunia pra modern aturan aturan gama berpusat pada roh sehingga menekankan hidup baik,juur, dan bebas dari perbuatan dosa, namun sebaliknya dalam modernitas berpusat pada kini dan di sini, yang menekankan pentingnya “merawat” seseorang secara fisik agar memperoleh keuntungan maksimun dari kehidupan di muka bumi.
Berkembangnya sistem medis modern kemudian membawa pengaruhnya terhadap segala aspek kehidupan masyarakat. Terjadi proses di mana pengaruh medis mengalami ekspansi ke berbagai aspek kehidupan manusia. Yang dimaksud di sini adalah bahwa dalam kehidupannya manusia sangat bergantung pada sistem medis seperti tergantungnya seorang ibu yang masih mengandung untuk memeriksakan kandungannya secara rutin ke dokter, dan tergantungnya seseorang untuk melakukan check up (pemeriksaan) medis secara rutin. Ketergantungan terhadap sistem medis ini tanpa sadar dialami oleh manusia. Keinginan untuk menjamin bahwa kondisi tubuhnya sehat membawa ketergantungan terhadap sistem medis semakin tinggi.
Lebih lanjut menurut Foucault, dalam modernitas melalui kekuasan bio-medisin tubuh perempuan diamati sedemikian rupa dengan ketat karena tubuh yang dalam modernitas adalah sarana produksi maka tubuh terutama tubuh perempuan- menempati posisi utama dalam wacana modernitas. Lebih lanjut Foucault menyebutnya sebagai fetisisme tubuh karena penetrasi regulasi wacana yang berpusat pada tubuh. Akibatnya, perempuan menjadi polisi bagi tubuhnya tubuh diawasi sedemikian rupa untuk memenuhi standar kriteria wacana yang beredar di masyarakat, hal ini disebut sebagai panoptisisme.

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |