Imperialisme merupakan dasar sesebuah negara meluaskan pengaruh dan wilayahnya dengan menjajah negara lain untuk kepentingan tertentu. Imperialisme telah berlaku sejak Empayar Yunani dan Empayar Rom lagi. Walaupun begitu, imperialisme moden bermula sejak abad ke-15 apabila kuasa-kuasa Barat menguasai wilayah-wilayah di Amerika Latin, Afrika dan Asia.
Portugal, sepanyol, Belanda, Perancis dan Amerika
Syarikat merupakan antara kuasa Barat yang terlibat dengan imperialisme di Asia
Tenggara. Portugal mendahului kuasa Barat yang lain apabila berjaya menawan
Melaka pada tahun 1511. Pada awalnya, imperialisme Barat berlaku secara tidak
langsung dan bertujuan untuk menguasai kepentingan perdagangan rempah sahaja.
Namun, apabila Revolusi Perindustrian tercetus di Eropah, persaingan antara
kuasa Barat menjadi semakin sengit. Menjelang tahun 1914, seluruh Asia Tenggara
kecuali Thailand telah dikuasai sepenuhnya oleh imperialis Barat.
Asal
mula Thailand secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur
pendek, Kerajaan
Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini kemudian
diteruskan Kerajaan
Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan abad ke-14 dan berukuran
lebih besar dibandingkan Sukhothai. Kebudayaan Thailand dipengaruhi dengan kuat
oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa
negara besar Eropa dimulai
pada abad ke-16 namun
meskipun mengalami tekanan yang kuat, Thailand tetap bertahan sebagai
satu-satunya negara di Asia
Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat,
termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya
banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.
Muangthai
tidak pernah dijajah secara langsung,namun tahun 1932, banyak terjadi
perkembangan struktural ketika monarchi absolut digantikan dengan monarchi
konstituusional. Politik Muangthai di zaman konstitusional ditandai oleh
berkali-kali dalam politik yang partisipativ, disebabkan oleh birokrasi,
manipulasi dan intervensi kelompok militer.
Sebuah
revolusi tak berdarah pada tahun 1932
menyebabkan dimulainya monarki konstitusional.
Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti namanya
menjadi Thailand pada tahun 1939
dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya
pasca-Perang Dunia II.
Pada perang tersebut, Thailand bersekutu dengan Jepang; tetapi saat Perang Dunia
II berakhir, Thailand menjadi sekutu Amerika Serikat.
Beberapa kudeta terjadi dalam
tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun Thailand mulai bergerak ke arah demokrasi sejak tahun 1980-an.
Pada tahun 1945, kepentingan perdagangan Inggris
menderita kerugian besar di Muangthai sehingga mereka mengajukan permintaan
kompensasi. Kemudian datang tekanan dari Amerika, yang menyebabkan Inggris
mengurungkan niatnya itu. Amerika Serikat tidak pernah mengakui deklarasi
Perang Muangthai dan secara konsekwen dalam posisi baik memajukan
kepentingannya dengan biaya Inggris. Kepentingan Inggris di Thailand membawa
campur tangan Amerika Serikat terus-menerus untuk menjaga perlakuan baik
Inggris pada perdagangan Amerika. Amerika sangat berpengaruh di Muangthai waktu
itu. Amerika mempunyai dolar yang ditawarkan dan ingin menggerakkan Muangnthai
yang kaya itu. Inggris yang telah jatuh miskin karena usaha-usaha perangnya,
tidak mampu bersaing.
Keinginan rakyat bergerak untuk memindahkan tanggung
jawab Strait Settlements dari kantor India ke kantor koloni merasakan
kekecewaan akan adanya perubahan itu.Politik intervensi tetap dipertahankan
selama masa kerja Sir Harry Ord dari tahun 1867 sampai 1873. Hal ini membuat
Ord sendiri tidak dikehendaki oleh negeri induk karena menjauhkan hubungannya
dengan raja-raja Melayu. Selain masalah intern dalam pemimpin-pemimpin Melayu sendiri
juga terdapat masalah serangan massal yang tumbuh pada pekerja-pekerja Cina di
daerah timah pada pertengahan abad itu. Kamp pertambanagn dengan ribuan pekerja
telah meluas di Larut Prak, Kuala Lumpur, dan Klang di Selangor, dan Sungai
Ujong di negeri sembilan. Sebelumnya Larut telah diperintah oleh Long Ja’far
yang telah menghimbau ribuan orang-orang Cina untuk datang ke
pertambangan-pertambangan timah disana. Mereka terbagi atas dua golongan
masyarakat besar yang saling bermusuhan, yaitu Ghi Hins dan hai Sans, dibawah
pemerintahan anaknya, Ngah Ibrahim. Disini Penang secara serius juga terlibat
karena markas kedua golongan masyarakat tersebut ada disana juga melalui
Penanglah mereka mengimpor senjata dan suplai.
Pada tahun
1863 Inggris memulai perjuangan diplomasi yang serius dengan Belanda mengenai
pelanggaran-pelanggaran mereka yang diumumkan dari perjanjian 1824 denagn
memperluas miliknya di Sumatera. Belanda berkeinginan untuk memenuhi permintaan
Inggris sebagai imbalan secara bebas berhubungan dengan Aceh. Karena selama itu
adanya permpak-perompak di Aceh telah mempersulit kedua belah pihak. Dengan
diukanya terusan Suez, psisi Aceh menjadi sangat strategis daripada sebelumnya.
Kemudian pada tahun 1871 dengan tawar menawar telah memberikan gerak yang lebih
bebas pada Belanda di Sumatera. Perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 2
Nvember 1871 tersebut membuka membawa kemajuan baru bagi pihak Belanda di
Nusantara. Tahun 1873 mereka memulai dengan perang yang menaklukkan Aceh.
Clarck
memberikan instruksi W.A.Pickering untuk untuk mengurus masalah-masalah
immigran Cina ke Penang untuk menghimbau kelompok kelompok larut yang berperang
agara menerima hasil penengahannya. Ia jug amnengundang rapat gabungan
pemimpin-pemimpin Perak Januari 1874. mereka diarahkan untuk mengakiui Abdullah
senbagi penuntut resmi sebagai Sultan meskipun dalam kenyataan ia mendapat
dukungan kecil dalam negerinya sendiri serta juga turut membicarakan perjanjian
Pangkor dimana ia menerima seorang Residen Inggris.
Peraturan baru
itu memberikan pada Inggris campur tangan untuk melindungi Perak serta membantu
raja-rajanyapasal yang terkait dengan hal itu dalah pasal 6 yang menetapkan
bahwa Sultan menerima dan memberikan tempat tinggal yang cocok bagi seorang
pejabat Inggris yang disebut residen, yang akan dikirim dengan surat resmi ke
Istananya, dan nasehatnya harus diminta dan dilaksanakan dalam semua masalah
lain daripada agama dan adata Melayu. Pasal 10 menyebutkan “ bahwa pengumpulan
dan penguasaan pendapat dan pemerintahan umum negeri itu diatur berdasarkan
nasehat residan-residen ini.” (D.G.E Hall, 527) perjanjian ini baru merupakan
perjanjian di atas kertas belum dalam prakteknya.
Kemudian
selangor adalah bagian berikutnya dimana terjadi peristiwa perompakan yang
terjadi di Kuala Langat terhadap sebuah kapal Malaka yang mengakibatkan
terbunuhnya 8 orang Inggris yang
dipekerjakan oleh Sultan. Clarke kemudaian mengutus Frank Swettenham untuk
mengatasi masalah tersebut. Kemahiran Swettenham dalam merebut hati Sultan
membuat Sultan menulis pada Gubernur agar ia mengatur nergerinya dan memungut
semua pajaknya. Negara lain yang
kemudian menganut sistem ini ialah
Sungai Ujonng. Adanya penarik
pajak-pajak liar terhadap penambang-penambanag cina membawa kerusuhan oleh
karena itu pasukan Inggris kecil dikirim untuk mengatasi kesulitan itu dan
daerah itu dapat dikuasai. Tindakan lain juga terjadi di Perak dimana
residennya yang bernama J.W.W Birch terbunuh. Kemudian terjadi perang yang
membuat menyerahnya orang orang Melayu dan terusirnya pemimpin-pemimpin
pemberontakan.
Di Selangor
sistem itu tidak membawa kesulitan apapun, adanya penjagaan ketertiban oleh
pasukan polisi dan pergantian sejumlah uang kepada Sultan serta para pemimpin
lainnya sangat banyank memperbaiki nasi rakyat.
Setelah kehancuran
Perak jabatan residen berada di tangan Sir Hugh Law yang metode-metodenya
memberikan model bagi pemerintahan semua negara-negara lain yang dilindungi.
Kesulitan-kesulitan yang ia hadapi diantaranya adalah adanya
pemberontak-pemberontak lain yang berpotensi merangsang perlawanan pasif. Sebab
lainnya yaitu kehilangan pendapatan tanpa penggantian pemimpin-pemimpin feodal
mereka. Perbaikan secara besar-besaran hubungan juga terjadi dengan
didirikasnnya Dewan Negara yang diciptakan
melalui Peraturan 1861. dimana sultan adalah Presidennya, residen dan
para pemimpin Melayu utama, serta dua atau tiga saudagar Cina. Pembaharuan
lainnya adalah pendirian lembaga peradilan dan kehakiman yang dikepalai oleh
hakim-hakim Eropa. Low juga berhasil membayar lunas utang- negara sebesar L
160.000. selain itu pertambahan jumlah penduduk Perak yang besar juga menjadi
sumbangan berikutnya.
Tahun 1884
untuk pertama kalinya dibangun jalan kereta api yang menghubungkan Taipeng
pusat pertambangan di Laut dengan Sa-petang di sungai Larut. Pada akhir abad
itu, praktis semua perkembangan eknomi hampir seluruhnya di tangan orang Cina.
Sebuah perusahaan Prancis mulai menambnag timah di distrik Kinta di perak tahun
1882yang kemudian memperluas operasinya kemana-mana.
Tshun 1888 jumlah
negara yang dilindungi bertambah lagi dengan bertambahnya Pahang. Tahun 1887
Weld menghimbau sultan agar menerima wakil konsuler Inggris. Namun pada tahun
berikutnya terjadi pembunuhan orang Cina-Inggris sebagai tekanan lanjut dari
Singapura sehingga Sultan minta pengangkatan serang residen.
Perjanjian
yang dibuat pada bulan agustus 1895 akibat tekanan pada Pahang membuat
kesembilan negara setuju membentuk konfederasi negeri sembilan dibawah
perlindungan Inggris serta mengikuti semua nasehat seorang Residen Inggris
dalam pemerintahan. Ia juga meminta perluasan sistem Residensi ke negara-negara
selanjutnya dan pengakuan terbuka fungsi sebenarnya dari Residen.
Weld
menjelaskan bahwa aneksasi bukan
pemecahan yang sebenarnya untuk masalah-masalah Malaya. Tetapi Swettenham yang
membuatnya sama jelas bahwa sisitem Residensi tak dapat ditinggalkan untuk
bekermbang tidak menentu tanpa koordinasi. Tahun 1893 ia menyerahkan rencana
federasi kepada Gubernur Sir Cecil Clementy smith. Ini terus ke pemerintah
kolonial, dengan hasil bahwa pengganti Clementy Sir Charles Mitchell diminta
untuk melaporkan hasil uasaha itu. Setelah 2 tahun mempertimbangkan Mitchel
tahun 1895 minta bahwa, tergantung npada persetujuan raja-raja Melayu yang
bersangkutan, rencana itu sebaiknya diterima. Ia berpendapat bahwa keempat
negara yang dilindungi itu mendrita serius sebagian dalam masalah peradilan,
pajak dan pendudukan daerah, dan bahwa tiadanya beberapa kekuasaan pemerintahan
yang terpusat secara uniform tidak mungkin. Ia menunjuk seorang gubernur yang
berhubungan dengan 4 orang residen yang terpisah-pisah. Apakah membiarkan
mereka dengan peralatannya sendiri atau ditimbuni dengan pekerjaan. Karena itu
ia meminta seorang residen jenderal harus ditunjuk sebagai kepala eksekutif
untuk mengawasi pemerintahan negara-negara itu, tetapi bertindak hanya melalui
Residen secara Individu.
Sementara
rancangan akan diserahkan pada Dewan negara harus ada rapatrapat berkala
majelis pemimpin-pemimpin dan Residen-residen dengan kekuasaan seluruhnya bersifat
penasehat. Sebagai ganti mengangkat pejabat-pejabat untuk negara-negara yang
terpisah-pisah harus ada sebuah pelayanan umum yang bertindak dibawah
kepalakepala departeman pemerintahan federal. Dimana setiap negara secara
finansiil harus tetap otonomi.
Kemudian
Residen Perak menghimbau raja-raja untuk menerima rencana itu dan di
instruksikan oleh sekretaris negara untuk menjelaskan bahwa dengan berbuat
demikian tidak ada jalan mereka kehilangan kekuasaanya dan hak-hak istimewanya, juga tidak memotong hak pemerintahan sendiri
yang dijalankan. Pada dasar yang tidak riil ini swetenham menjalankan tugasnya
utntuk menandatangani perjanjian federasi
di mana Perak, Selangor, Pahang dan negeri Sembilan disatukan dalam bentuk
federasi negara-negara Melayu secara lisan dikatakan pengaturan baru tersebut
tidak merubah hubungan yang ada antara masing-masing negara dan kerajaan
Inggris, tetapi pada kenyataanya membuat masuk ke dalam kesatuan pemerintahan.
Meskipun tidak
sesuai dengan praktiknya tetapi sulan merasa cukup puas karena mereka
mempertahankan jabatanyya deenagn tambahan-tambahan, pendapatan yang lebih
besar dan penampilan yang bertambah indah dan upacara yang megah. Dan Inggris
di Kuala lumpur mendirikan pusat pemerintahan yang besar dan efisien, dalam gaya
modern ayng indah, dimana sultan – sultan suaranya sedikit atau tidak punya
suara. Namun terhadap tuntutan yang secara cepat bertambah penduduk cina
torinya mereka adalah negara-negara Melayu dibawah kedaulatan raja-raja Melayu
merupakan alat yang paling ampuh untuk menolak bertindak menjadi kemarahan oleh
orang-orang Melayu. Sir Frank Sweternham menjadi residen jenderak pertama
ketiak federasi disyahkan tanggak 1 juli 1896. Pemerintahannya berkembang
dengan adanya seorang penasehat hukum, seorang sekretaris yang mnegurusi
masalah-masalah orang-orang cina, komisi keuangan komisi peradilan, komisi
kepolisian dan direktur pekerjaan umum. Kemudian deoartemen-deoarteman lain
ditambahkan.
Konferensi
raja-raja Melayu pertama yang dijanjikan diadakan di Kuala Kangsar, Perak,
tahun 1897. Sejumlah masalah pokok untuk perencanaan diperbincangkan. Karena
mereka tidak semangat untuk menyetujuinya maka kemudian diserahkan pada dewan
Negara yang dijadikan peraturan legislative dengan pengertian yang sama. Jadi
Kuala lumpur menjadi pusat legislative dan juga administrative.
Konferensi
kedua raja-raja Melayu itu diadakan di Kuala Lumpur tahun 1903, membicarakan
masalah partisipasi orang-orang Melayu dalam pemerintahan, dan sultan Perak
menyesalkan bahwa tidak ada jalan diketemukan untuk menyerahkan bagian yang
penting dari pemerintahan itu. Ia juga melakukan protes yang kurang menghormati
dan pikiran terbuka terhadap Sentralisasi yang berlebihan yang menarik
perhatian untuk mengadakan reformasi yang diperlukan dalam struktur federal.
Departementalisasi pemerintahan dan desakan untuk unifomitas adalah merupakan satu-satunya akibat, mengencangkan
pengawasan pusat. Komisi peradilan menjadi kerangka prosedur peradilan negara,
komisi keuangan menyusun kembali seluruh system keuangan, departeman
pekerjaah-pekerjaan. Di semua negara disatukan ke dalam satu depertemen dibawah
seorang direkrut di Kuala Lumpur, pembangunan jalan kereta api lalu berada di
bawah direktur federal. Dalam kereta api, perawatan hutan disitematisir di
bawah departeman kehutanan dan pertanian dan pendidikan di bawa
direktur-direktur federal.
Pihak-pihak
yang menentang sentralisasi berpendapat bahwa perlindungan Inggris pada
Sultan-sultan telah diabaikan dan bahwa ada kecenderungan melupakan
tenaga-tenaga yang digunakan oleh pemerintah yang berasal seluruhnya dari
hadiah mereka. Ada perasaan yang tidak menyenagkan bahwa residen jenderal tidak
ada dalam pengawasan yang efektif. Lagipula, kemajuan yang cepat dalam
perdagangan, masyarakat pertambangan dan perkebunan terarah pada suatu
keinginan bagi dirinya utntuk mendapatkan perewwkilan dalm pemerintahan. Karena
itu tahun 1909 sebuah persetujuan bagi konstitusi untuk suatu dewan federal
diajukan kepada raja-raja dan diterima oleh mereka. Badan baru ini berada di
bawah pimpinan komisaris tinggi yang keanggotaanya meliputi residen jendral dan
empat residen, empat sultan dan empat anggota tak resmi yang diangkat oleh
Komisaris tinggi dengan persetujuan raja.
Karena itu
tahun 1909 sebuah persetujuan bagi konstitusi untuk suatu dewan federal
diajukan kepada raja-raja dan diterima oleh mereka.. Dewan diberi tugas yang
berhubunagn dengan rancangan perkiraan pendapatan dan belanja setiap negara.
Jurisdiksi yang penting dari dewan-dewan negara itu mengenai masalah-masalah
yang berhubungan denagn agama Islam dan masalah-masalah tertentu yang
menyangkut adat Melayu. Pada dewan federal sultan diturunkan pada derajat yang
sama dengan anggota biasa manapun. Mereka tidak mempunyai hak feto. mengenai
dewan negara posisinya dapat disingkatkan sebagai berikut. Dewan federal
membagikan gabungan pendapatan keempat negara yang kelihatannya sesuai dan
kemudian membertahukan dewan-dewan negara tentang keputusannya.
Fungsi
legislative dewan-dewan negara itu terhenti, karena semua undang-undang yang
penting apapun sejak itu diundangkan oleh dewan federal. Factor utama yang menjadi penyebab
dikeluarkannya perubahan dalam posisi raja-raja Melayu adalah revolusi ekonomi
yang selama 20 tahun pertama abad xx membawa Malaya persis memasuki fron depan
perkembangan perdagangan dunia, dan negara-negaranya berhadap hadapan dengan
kondisi kondisi bahwa raja-raja mereka dengan pandangan jaman pertengahan tidak
mampu untuk menjangkaunya. Selama 10 th terakhrir pada abad XIX pertambangan
timah mulai menunggalkan bentuk peleburan terbuka secara primitive atau
penggalian secara besar-besaran dengan mesin moern orabg barat.
Perkembangan Imperialisme dan Kolonialisme Inggris di Asia Tenggara
Tak sampai
setelah perang dunia pertama masalah lama, mengenai sentaralisasi, birokrasi
dan posisi sultan-sultan Melayu kembali lagi ke depan. Terhadap latar belakang
ini penting bahwa ketika tahun 1909 keempat negara di bagian utara
Kedah,Perlis, Kelantan dan Trengganau menjadi bawahan kekuasaan Inggris, dengan
persyaratan perjanjian Siam-Inggris tahun itu, Raja-raja semua menolak
bergabung dengan federasi. Sebetulnya dalan menguasai mereka Inggris membatasi
kekuasaanya pada hak member nasehat, karena itu memberikan pada mereka
kebebasan dalam negeri yang luas sekali.
Johor juga
tidak mempunyai bagian dalam federasi itu karena itu pendirian singapura tahun
1819 dekat sekali hubungannya dengan Inggris. Tak sampai tahun 1914 mempunyai
seorang penasehat umum tetapi tahun 1895 sultannya, Abu bakar memberinya
konstitusi yang dirancang oleh ahli hukum inggris. Tahun 1914 keanggotaanya
dibuka dan pejabat-pejabat Inggris dapay duduk di dalamnya tanpa bersumpah
ketika kepada Sultan. Tahun 1912 badan yang ketiga , dewan eksekutif
ditambahkan.
Semua
unfederated states itu mempunyai penasehat-penasehat yang fungsinya berbeda
dari penasehat penasehan residen. penasehat mempunyai hak dimintai
pendapatannya oleh raja dalam segala masalah tetapi tidak mengeluarkan perintah
apapun. ia dapat menetang bila raja tidak mengikuti nasehatnya, tetapi biasanya
berusaha menghimbaunya untuk menerima pendapat dan menggunakan kekuasaan
sedikit mungkin. dengan demikian sampai perang dunia kedua terdapat tiga tipe
konstitusi di Malaya yaitu Strait Settlement yang merupakan koloni Inggris,
meliputi pulau Singapura. Penang dan propinsi Walessley, dan teritorial Malaka. Federated Malay Stated, perak Selangor,
Negeri Sembilan dan Pahang. Dan Unferated Malay States, Kedah, Perlis Kelantan,
Trengganau, dan Johor.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.