Saturday, November 24, 2012

Australia Dalam Perang Dunia ke-Dua (ferdi)




Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PD II) adalah konflik global militer yang terjadi pada 1 September 1939 sampai tanggal 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara-negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Axis. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personil. Dalam keadaan "perang total", pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas, dan hal ini membuatnya menjadi konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.

Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai. Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. [1]
Selama Perang Dunia II lebih dari satu juta orang Amerika menggunakan Australia sebagai pangkalan dan kemudian jelas ada pengaruh Amerika Serikat terhadap masyarakat Australia. Pemerintah Australia sekarang berkepentingan menemukan tempat Australia di mata dunia, terutama di Asia. Dukungan Australia terhadap kemerdekaan Indonesia melalui PBB mencerminkan pendekatan baru ini. Sesudah Cina menjadi negara komunis pada tahun 1949 dan sesudah pecahnya Perang Korea pada tahun 1950, Perang Dingin menjadi suatu unsur penting dalam kebijakan luar negeri Australia. Australia secara tegas mendukung Amerika Serikat dalam peperangannya melawan komunisme di Asia. Ketika Perang Dingin berakhir pada tahun 1980-an, Australia mengubah pendiriannya mengenai perlindungan militer dari Amerika Serikat. Dalam hal lain, pengaruh Amerika Serikat di Australia masih tetap besar dengan adanya investasi ekonomi Amerika dalam sektor manufaktur (perpabrikan) di Australia. Pengaruh budaya Amerika sangat kuat melalui media massa (film, televisi, dan buku-buku). Banyak akademisi Australia yang lulusan Amerika dan kurikulum pendidikan Australia semakin dipengaruhi oleh kecenderungan pendidikan Amerika.
Perang Sino-Jepang (1937-1945)Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian di Eropa. Jepang telah menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang telah dimulai ketika Jepang mengambil alih Manchuria.
Roosevelt menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak diterbitkan (rahasia) pada Mei 1940 mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam operasi terselubung di China sebagai "American Volunteer Group" (AVG), juga dikenal sebagai Harimau Terbang Chennault. Selama periode tujuh bulan, kelompok Harimau Terbang berhasil menghancurkan sekitar 600 pesawat Jepang, menenggelamkan sejumlah kapal Jepang, dan menghentikan invasi Jepang terhadap Burma. Dengan adanya tindakan Amerika Serikat dan negara lainnya yang memotong ekspor ke Jepang, maka Jepang merencanakan serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 tanpa peringatan deklarasi perang; sehingga mengakibatkan kerusakan parah pada Armada Pasifik Amerika. Hari berikutnya, pasukan Jepang tiba di Hong Kong, yang kemudian menyebabkan menyerahnya pasukan Inggris pada Hari Natal di bulan itu.
Pada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat kekuatan Perancis Bebas (Free French), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman dan Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan boikot minyak.
1941: Pearl Harbor, A.S. turut serta dalam perang, invasi Jepang di Asia TenggaraPemboman Pearl Harbor Serangan udara terhadap USS West Virginia dan USS Tennessee di Pearl Harbor. Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang.
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma, dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai, yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dalam sejarah yang paling memalukan bagi Britania.
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah-daerah sumber minyak. Jepang sengaja mengambil taktik tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA (America (Amerika Serikat), British (Inggris), Dutch (Belanda), Australia) yang berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.
Sejak peristiwa ini, Sekutu akhirnya memindahkan basis pertahanannya ke Australia meskipun demikian Sekutu masih mempertahankan beberapa kekuatannya di Hindia Belanda agar tidak membuat Hindia Belanda merasa ditinggalkan dalam pertempuran ini.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda terancam. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Pada saat itu posisi Panglima tertinggi angkatan perang Hindia Belanda tidak lagi berada pada Gubernur Jendral namun diserahkan kepada Ter Poorten sehingga dilain waktu Belanda menganggap bahwa kedudukan di Hindia Belanda masih tetap sah dilanjutkan. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Perhatian selain tertuju pada jepang juga tertuju pada jerman yang sewaktu waktu bisa menyerang inggris, serangan jerman akhirya dilancarkan pada inggris menggunakan serangan udara dan melakukan pemboman terhadap kota kota inggris, walaupun disisi lain banyak pesawat tempur jerman yang ditembak jatuh, perang udara yang berlangsung selama dua bulan membuat jerman harus mengakui kekuatan  inggris yang tidak bias dikalahkan melalui serangan udara, guna membantu serangan inggris terhadap jerman, Australia mengirimkan keberbagai daerah pertempuran di laut tengah. Pasukan yang dikirimkan oleh Australia membantu tentara inggris menyingkirkan tentara italic di afrika utara dan memukul tentara jerman yang akan membantu tentara italic. Di laut tengah angkatan laut inggris dan Australia mampu mengalahkan angkatan laut itali. Dan berakhir dengan pembebasan yunani, tetapi serangan inggris dan ustralia ke wilayah jerman masih belum memperoleh kemenangan.[2]
Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS kehilangan satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini dalam posisi bertahan.
Pendaratan AS di Pasifik, Agustus 1942-Agustus 1945. Namun, dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan melalui Track Kokoda yang kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan Australia, banyak dari mereka masih muda dan tak terlatih, menjalankan aksi perang dengan keras kepala menjaga garis belakang sampai tibanya pasukan reguler Australia dari aksi di Afrika Utara, Yunani dan Timur Tengah.
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS dan Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, mulai dari Pulau Guadalcanal, melawan tentara Jepang yang getir dan bertahan kukuh. Pada 7 Agustus 1942 pulau tersebut diserang oleh Amerika Serikat. Pada akhir Agustus dan awal September, selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne, dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.[3]
Berangsur angsur pulau pulau di pasifik dan asia tenggara jatuh ketangan Amerika serikat, bahkan beberapa kota Jepang mulai di bom oleh pesawat tempur jepang. Semntara itu penerbang-penerbang aaustralia yang bertugas di eropa memperoleh kemenangan yang gemilang. Kemenangan yang diperoleh sekutu sebagai hasil dari beberapa serangan mereka yang dapat menyerang dan memukul mundur musuh, diantara pertempuran yang akibatnya cukup adalah serbuan motgomery di pesisir utara Afrika, pendaratan tentara sekutu di Tunnisia, penyerbuan ke Itali yang membuat italic menyerah pada tahun 1943, pendaratan tentara gabungan Inggris Amerika , Kanada dan Perancis pada juni 1944, tentara gabungan menyerang Jerman barat sedangkan Rusia menyerang Jerman timur pada tanggal 5 mei 1945 Jerman menyerah, sedangkan di jepang kemenangan diperoleh melalui pemboman Nagasaki dan Hirosima oleh Amerika Serikat, yang berakhir pada  kekalahan jepang.[4]


[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
[2] T.H, Tangkuman. Op  Cit . hal. 157-158
[3] http://alifrafikkhan.blogspot.com/2009/03/perang-dunia-ii-1939-1945-perang-paling.html
[4] T.H, Tangkuman. Op  Cit . hal. 160

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |