Friday, November 23, 2012

EKOLOGI BUDAYA (ANTROPOLOGI EKOLOGIS Donald L. Hardesty)




EKOLOGI BUDAYA
Ekologi sebagai suatu pengetahuan yang berkembang pada abad 20, tetapi kebanyakan terbatas pada penelitian tentang tumbuhan dan binatang daripada ke-manusia. Julian H. Steward (1930) memberikan kontribusi yang sangat penting yakni berupa “metode ekologi budaya”, yang merupakan pengenalan bahwa lingkungan dan budaya tidak dapat dipisahkan satu sama lain tapi terlibat dalam mempengaruhi dialektika yang disebut umpan balik atau timbal balik. 

Dua ide dasar dari sudut pandang ekologis yang tidak bisa dipisahkan dalam konsep hubungan timbal balik : Ide baik itu lingkungan maupun budaya adalah pemberian, tapi satu-sama lain disimpulkan dalan istilah lain dan ide bahwa lingkungan bermain aktif, tidak hanya berperan dalam membatasi atau menyeleksi aktivitas manusia. Pengaruh lingkungan dan budaya yang relatif mempengaruhi lingkungan dan budaya dalam hubungannya dengan umpan balik yang tidak sama. Sesuai dengan pandangan ini, kadang kala budaya memainkan suatu peran aktif dan kadang kala juga lingkungan lepas tangan. Steward percaya bahwa beberapa sektor dari budaya memiliki hubungan yang kuat dengan lingkungan daripada sektor lain, dan analisa ekologis harus bisa digunakan untuk menjelaskan kesamaan persilangan budaya hanya ada di inti budaya. Inti budaya terdiri dari sektor ekonomi masyarakat, yang menonjolkan aktivitas kehidupan dan penyelenggaraan ekonomi masyarakat. Metode ekologi budaya melibatkan analisa tentang :
1.      hubungan timbal balik di antara lingkungan dan eksploitasi atau teknologi produktif.
2.      hubungan timbal balik di antara pola perilaku dan teknologi eksploitasi
3.      tingkat dimana pola perilaku cenderung ke sektor lain dari budaya
Inti budaya  Steward tidak termasuk banyak aspek dari struktur social dan hampir tidak ada perilaku ritual (upacara agama). Tidak satupun dari hal tersebut mempengaruhi lingkungan. Steward menyingkirkan atau memisahkan pembahasan ekologi budaya dari biologi, dengan menyatakan bahwa dibandingkan dengan potensial genetik untuk adaptasi, akomodasi (tempat tinggal), dan bertahan hidup,  budaya lebih menjelaskan sifat alami manusia. Ekologi budaya juga telah menjadi daya tarik para possibilis pada pembahasan mengenai corak budaya yang spesifik. Steward berhasil menjelaskan corak budaya asli dan polanya dengan perbedaan karakteristik wilayah. Metodenya menghendaki pembahasan mendalam dari kelompok lokal di lingkungan mereka yang menjadi tuntutan sebagai suatu prasyarat dalam membuat penyamaan ekologi.
            Pendekatan Steward dalam melihat cirri/corak budaya dan cirri/corak lingkungan tercakup serta bagaimana hubungan fungsional dan yang kedua menjalin hubungan yang sama dalam wilayah yang berbeda menurut sejarah,  Vayda dan Rapport. berargumentasi, pendekatan ini tidak lagi dibutuhkan, artinya ciri atau corak lingkungan disebabkan oleh corak budaya, dengan beberapa alasan sebagai berikut :
3.1.            prosedur sampling memadai untuk menghilangkan kemungkinan korelasi-korelasi palsu
3.2.            peristiwa dimana korelasi terjadi secara signifikan, berarti korelasi tidak diperlukan arti dari sebab dan dampak hubungan
3.3.            peristiwa dimana terjadi korelasi yang signifikan dan memperlihatkan hubungan sebab-akibat, ini tidak diperlukan artinya hubungan tidak terelakkan, seperti yang dipercaya Steward

Kelemahan kedua dari ekologi kultur Steward adalah dalam inti budaya hanya memasukkan teknologi. Beberapa pembahasan yang dapat kita lihat menunjukkan bahwa ritual dan ideologi juga berinteraksi dengan lingkungan. Rappaport dan Vayda juga memberikan masukan terhadap penjelasan Steward mengenai seleksi cirri/corak lingkungan, yang menurutnya tidak mencakup atau memasukkan kajian organisme lain maupun kelompok manusia dalam pembahasannya. Akhirnya, pendekatan Steward tidak memasukkan pembahasan mengenai interaksi antara budaya dan biologi, tidak genetik juga tidak bentuk fisik.

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |