EKOLOGI BUDAYA
Ekologi
sebagai suatu pengetahuan yang berkembang pada abad 20, tetapi kebanyakan
terbatas pada penelitian tentang tumbuhan dan binatang daripada ke-manusia.
Julian H. Steward (1930) memberikan kontribusi yang sangat penting yakni berupa
“metode ekologi budaya”, yang merupakan pengenalan bahwa lingkungan dan budaya
tidak dapat dipisahkan satu sama lain tapi terlibat dalam mempengaruhi
dialektika yang disebut umpan balik atau
timbal balik.
Dua ide
dasar dari sudut pandang ekologis yang tidak bisa dipisahkan dalam konsep
hubungan timbal balik : Ide baik itu lingkungan maupun budaya adalah pemberian,
tapi satu-sama lain disimpulkan dalan istilah lain dan ide bahwa lingkungan
bermain aktif, tidak hanya berperan dalam membatasi atau menyeleksi aktivitas
manusia. Pengaruh lingkungan dan budaya yang relatif mempengaruhi lingkungan
dan budaya dalam hubungannya dengan umpan balik yang tidak sama. Sesuai dengan
pandangan ini, kadang kala budaya memainkan suatu peran aktif dan kadang kala
juga lingkungan lepas tangan. Steward percaya bahwa beberapa sektor dari budaya
memiliki hubungan yang kuat dengan lingkungan daripada sektor lain, dan analisa
ekologis harus bisa digunakan untuk menjelaskan kesamaan persilangan budaya
hanya ada di inti budaya. Inti budaya terdiri dari sektor ekonomi masyarakat,
yang menonjolkan aktivitas kehidupan dan penyelenggaraan ekonomi masyarakat.
Metode ekologi budaya melibatkan analisa tentang :
1.
hubungan timbal balik di antara
lingkungan dan eksploitasi atau teknologi produktif.
2.
hubungan timbal balik di antara
pola perilaku dan teknologi eksploitasi
3.
tingkat dimana pola perilaku
cenderung ke sektor lain dari budaya
Inti budaya Steward tidak termasuk banyak aspek dari
struktur social dan hampir tidak ada perilaku ritual (upacara agama). Tidak
satupun dari hal tersebut mempengaruhi lingkungan. Steward menyingkirkan atau
memisahkan pembahasan ekologi budaya dari biologi, dengan menyatakan bahwa
dibandingkan dengan potensial genetik untuk adaptasi, akomodasi (tempat
tinggal), dan bertahan hidup, budaya
lebih menjelaskan sifat alami manusia. Ekologi budaya juga telah menjadi daya
tarik para possibilis pada pembahasan mengenai corak budaya yang spesifik.
Steward berhasil menjelaskan corak budaya asli dan polanya dengan perbedaan
karakteristik wilayah. Metodenya menghendaki pembahasan mendalam dari kelompok
lokal di lingkungan mereka yang menjadi tuntutan sebagai suatu prasyarat dalam
membuat penyamaan ekologi.
Pendekatan
Steward dalam melihat cirri/corak budaya dan cirri/corak lingkungan tercakup
serta bagaimana hubungan fungsional dan yang kedua menjalin hubungan yang sama
dalam wilayah yang berbeda menurut sejarah,
Vayda dan Rapport. berargumentasi, pendekatan ini tidak lagi dibutuhkan,
artinya ciri atau corak lingkungan disebabkan oleh corak budaya, dengan
beberapa alasan sebagai berikut :
3.1.
prosedur sampling memadai untuk
menghilangkan kemungkinan korelasi-korelasi palsu
3.2.
peristiwa dimana korelasi
terjadi secara signifikan, berarti korelasi tidak diperlukan arti dari sebab
dan dampak hubungan
3.3.
peristiwa dimana terjadi
korelasi yang signifikan dan memperlihatkan hubungan sebab-akibat, ini tidak diperlukan
artinya hubungan tidak terelakkan, seperti yang dipercaya Steward
Kelemahan
kedua dari ekologi kultur Steward adalah dalam inti budaya hanya memasukkan
teknologi. Beberapa pembahasan yang dapat kita lihat menunjukkan bahwa ritual
dan ideologi juga berinteraksi dengan lingkungan. Rappaport dan Vayda juga
memberikan masukan terhadap penjelasan Steward mengenai seleksi cirri/corak
lingkungan, yang menurutnya tidak mencakup atau memasukkan kajian organisme
lain maupun kelompok manusia dalam pembahasannya. Akhirnya, pendekatan Steward
tidak memasukkan pembahasan mengenai interaksi antara budaya dan biologi, tidak
genetik juga tidak bentuk fisik.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.