Bellah mencatat liama tahap dalam
evolusi agama adalah : Primitif, purbakala, historis, Modern awal dan Modern.
Agama primitive terisi dengan mitos dengan makhluk spiritual. Agama primitif
memebrikan penekanan yang besar atas ritual, dan bahwa dalam pelaksanaan ritual
dan partisipan diindetifikasi dengan makhluk-makhluk mitos yang mereka wakili.
Agama primitive dikenal tidak memiliki spesialisasi: tidak ada padri, tidak ada
jemaaah dan tidak ada penonton : agama dan masyarakat terbaur menjadi satu.
Agama purbakala : bellah
menempatkan banyak system agama afrika, polinesia, dan dunia baru, sejalan
dengan agama-agama masa awal timur tengah kuno, india dan Cina. Agama
purbakala. Dikarateristikan oleh munculnya dewa-dewa, padre-padri, ibadah, kurban
dan sering, konsepsi-konsepdi tentang kerajaan Tuhan. Agama purbaka pada
Umumnya dijumpai dalam masyarakat-masyarakat yang mempunyai system
stratifiksai. Agama ini diekanl dengan kepdrian yang terspesialisasi dan
legitimsai kepimpinan politik dalam hubungan dengan keagamaan.
Agama Historis adalah agama-agama
besar dunia yang timbul pada suatu saat selama atau sesudah masa sesudah masa
seribu tahun pertama sebelum kristus. Tujuan utama agama historis adalah
keselamatan, hal itu merupakan tindakan yang paling religious. Cirri pokok
adalah dunia lain mereka – penolakan mereka terhadap nilai dunia sekuler dan
penetapan suatu dunia eksistensi yang lain yang adalah superior dalam nilai
terhadap dunia sekuler.
Agam modern awal timbul dengan
adanya reformasi Protestan. Agam ini meneruskan pembedaan yang dilakukan
agama-agama historis di antara dunia sekuler dan dunia baru, amupaun
perhatiannya yang kuat akan keselamatan, tetapi mengubah cara keselamatan itu.
Agama modern awal menolak tema penolakan dunia agama-agama historis.
Agama modern, konsepsinya mengenai tahap modern
evolusi awal adalah paling spekulatif dan paling kurang jelas dirumuskan dari
semula tahapnya. Agama modern adlah suatu bentuk kehidupan keagamaan dimana
konsep-konsep dan ritual-ritual agama tradisional yang sekurang-kurangnya
sebagian telah digantikan dengan kekhawatiran etik humanistic dari berbagai hal
yang sekuler.
(Stephen K Sanderson : sosiologi makro – sebuah
pendekatan terhadap sebuah realitas social . rajawali press. Jakarta1993)
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.