Friday, November 23, 2012

Evolusi Agama ; Robert N. Bellah




Bellah mencatat liama tahap dalam evolusi agama adalah : Primitif, purbakala, historis, Modern awal dan Modern. Agama primitive terisi dengan mitos dengan makhluk spiritual. Agama primitif memebrikan penekanan yang besar atas ritual, dan bahwa dalam pelaksanaan ritual dan partisipan diindetifikasi dengan makhluk-makhluk mitos yang mereka wakili. Agama primitive dikenal tidak memiliki spesialisasi: tidak ada padri, tidak ada jemaaah dan tidak ada penonton : agama dan masyarakat terbaur menjadi satu.

Agama purbakala : bellah menempatkan banyak system agama afrika, polinesia, dan dunia baru, sejalan dengan agama-agama masa awal timur tengah kuno, india dan Cina. Agama purbakala. Dikarateristikan oleh munculnya dewa-dewa, padre-padri, ibadah, kurban dan sering, konsepsi-konsepdi tentang kerajaan Tuhan. Agama purbaka pada Umumnya dijumpai dalam masyarakat-masyarakat yang mempunyai system stratifiksai. Agama ini diekanl dengan kepdrian yang terspesialisasi dan legitimsai kepimpinan politik dalam hubungan dengan keagamaan.
Agama Historis adalah agama-agama besar dunia yang timbul pada suatu saat selama atau sesudah masa sesudah masa seribu tahun pertama sebelum kristus. Tujuan utama agama historis adalah keselamatan, hal itu merupakan tindakan yang paling religious. Cirri pokok adalah dunia lain mereka – penolakan mereka terhadap nilai dunia sekuler dan penetapan suatu dunia eksistensi yang lain yang adalah superior dalam nilai terhadap dunia sekuler.
Agam modern awal timbul dengan adanya reformasi Protestan. Agam ini meneruskan pembedaan yang dilakukan agama-agama historis di antara dunia sekuler dan dunia baru, amupaun perhatiannya yang kuat akan keselamatan, tetapi mengubah cara keselamatan itu. Agama modern awal menolak tema penolakan dunia agama-agama historis. 
Agama modern, konsepsinya mengenai tahap modern evolusi awal adalah paling spekulatif dan paling kurang jelas dirumuskan dari semula tahapnya. Agama modern adlah suatu bentuk kehidupan keagamaan dimana konsep-konsep dan ritual-ritual agama tradisional yang sekurang-kurangnya sebagian telah digantikan dengan kekhawatiran etik humanistic dari berbagai hal yang sekuler.


(Stephen K Sanderson : sosiologi makro – sebuah pendekatan terhadap sebuah realitas social . rajawali press. Jakarta1993)



Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |