Perancis yang menduduki Vietnam, membuat rasa nasionalisme dari
penduduk Vietnam semakin besar, diawal abad 20 muncul sebuah gerakan dan partai, diantaranya partai nasionalis
Vietnam. Partai ini pernah mencoba melakukan pemberontakan terhadap
pemerintahan Perancis, namun hasilnya gagal total terlebih lebih partai ini
dibubarkan.
Dengan dibubarkannya partai nasionalis Vietnam, membuka jalan bagi gerakan
gerakan lain untuk mencoba mendirikan partai, dan partai komunis indocina
berdiri dengan pemimpin muda yakni Ho chi minh.[1]
Pendirian partai ini awalnya didirikan
di Hong Kong, dengan nama partai komunis Vietnam, namun pemerintah Moskwa
ingin agar namanya diganti menjadi partai komunis indocina.
Perang yang berkecamuk
membawa asia tenggara kedalam arena
pertarungan dan pertempuran yang terjadi tersebut membuat penjajah dari Negara
Eropa angkat kaki, karena telah dikuasai
jepang. Perlakuan jepang tetap sama dengan perancis sehingga kelompok Ho Chi Minh semakin meluas dan
didirikanlah sebuah tentara yang bernama Vietminh. Perlawanan rakyat
berlangsung menentang pendudukan Jepang. Konsolidasi perlawanan rakyat bersatu
di bawah bendera komunis memperjuangkan kemerdekaan Vietnam.Pemimpin revolusi kelompok
gerilya komunis dan pejuang rakyat Viet Minh ini diserahkan pada tokoh
revolusioner Ho Chi Minh. Karena Jepang menyerah kalah pada Sekutu usai Perang
Dunia Kedua, pejuang rakyat Vietnam memanfaatkan kesempatan kekosongan
kekuasaan.Kaum gerilyawan merangsek ke ibukota Vietnam, Hanoi, Agustus 1945 dan
memaksa Kekasiran Bao Dai turun tahta. Lalu pada 2 September 1945 Ho Chi Minh
dan pengikutnya memproklamasikan kemerdekaan Vietnam di Hanoi (ini yang
kemudian dikenal sebagai Vietnam Utara) dengan nama Republik Demokratik Vietnam.
Ho Chi Minh pun menjabat sebagai presiden pertamanya.[2]
Paska perang dunia kedua
hubungan antara Vietnam
dengan amerika terjalin dengan cukup baik, hal tersebut tentunya sangat
menguntungkan bagi Vietnam
yang pada saat itu membutuhkan sosok negara besar yang bisa membantunya
mencapai kemerdekaan dan memperoleh pengakuan kedaulatan dari Negara lain
termasuk Amerika Serikat.
Hubungan yang yang begitu dekat dengan Amerika ternya tidak membawa
dampak positif bagi Vietnam
namun sebaliknya intervesi Amerika kedalam pemerintahan begitu kental, disisi
lain perancis secara sembunyi sembunyi
mendapat bantuan dari amerika untuk kembali ke Vietnam. Hal tersebut terjadi
karena Amerika menganggap Vietnam
belum bisa mandiri dalam masa transisi tersebut dan juga Deplu AS
ingin agar hubungan antara Inggris, Perancis dan Amerika tetap terjaga.
Perancis dengan dukungan dari AS masuk ke Vietnam,
namun hal tersebut tidak berjalan mulus karena Vietnam sendiri telah merasa
merdeka di bawah komando Ho chi minh. Perang pecah di tahun 1946 antara pasukan
perancis dengan Vietminh. Pasukan dari pihak ho Chi minh mengalami kekalahan
pada pertempuran pertamanya karena tidak didukung oleh persenjataan dan jmlah
pasukan yang memadai untuk menghadapi Prancis. Perlawanan yang dilancarkan
Vietminh tidak pernah surut terutama ketika salah satu teman Ho Chi Minh yakni Ngoyen Giap sebagai jenderal memimpin
perlawanan. Untuk melemahkan perlawanan Vietnam
perancis membuat Negara boneka di Vietnam bagian selatan dengan
menunjuk Bao Dai memegang kekuasaan. Pasukan dari Vietminh terus bertambah hingga
mencapai 150.000 orang namun yang memiliki senjata hanya sepertiganya itupun
berupa senjata ringan, jenderal Giap yang secara sembunyi sembunyi mendapat
bantuan persejataan dari Cina, pasukan perancis yang berpusat di Dien Bien Phu
dapat di pukul mundur.[3]
Sampai tahun 1955, Perancis berjuang keras untuk mendapatkan kembali
bekas wilayah mereka di indocina, karena
kurangnya pasokan personel tentara dari negeri induk membuat perancis harus
menelan kekalahannya. Walaupun dipihak
perancis sendiri telah memperoleh
bantuan ekonomi dari pihak Amerika Serikat, dimana bantuan yang diberikan AS
guna membendung laju komunis ke kawasan asia
tenggara. Perancis akhirnya yang
telah dikalahkan di Dien Bien Phu pada 8 Mei 1954, Perancis menarik pasukannya
meninggalkan daerah penyangga memisahkan Utara dan Selatan dan menetapkan
pemilihan umum untuk membentuk pemerintah di Selatan.. Rezim komunis yang mengatur dengan kantor pusat
di Hanoi di bawah pimpinan Ho Chi Minh City.[4]
kubu Vietnam
dan perancis menghendaki penjelesaian
konflik berdarah di Vietnam
itu melalui perundingan-perundingan. atas prakarsa Inggris, Perancis dan
Amerika Serikat, sebuah konferensi menteri-menteri luar negeri yang juga
dihadiri oleh Uni Soviet diselenggarakan di Berlin bulan februari 1954. Para menteri
luar negeri negara-negara jang menghadiri konferensi itu menyetujui diadakannya
sebuah konferensi di Genewa dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk
membicarakan situasi di Indo China
dan Korea
(dimana sebuah gencatan sencata telah diatur sejak bulan juli).[5]
Persetudjuan Genewa terdiri atas dua
buah dokumen utama. yang pertama adalah "Persetujuan Tentang Penghentian
Permusuhan di Vietnam, yang ditandatangani masing-masing oleh panglima dan
pasukan-pasukan Uni Perancis di Indo-China dan panglima tentara Vietnam Utara.
(Ha1-hal mengenai Kamboja dan Laos
ditentukan dalam persetujuan-persetujuan yang terpisah). Dokumen ini
menjangkut soal gencatan senjata serta soal-soa1 pelaksanaannya. Dokumen
penting jang kedua, bertanggal 21 juli
dan tidak ditangan-tangani, ialah berupa "Deklarasi Penutup" dari
konfrensi. Setelah memperhatikan syarat-syarat tentang gencatan senjata,
deklarasi tersebut mengatakan bahwa pembagian pada garis lintang 17 adalah bersifat sementara dan tidak
merupakan "perbatasan politik atau wilayah"; masalah-masalah politik
akan diselesaikan "atas dasar penghormatan pada asas-asas kemerdekaan,
persatuan dan keutuhan wilayah". Seluruh rakyat Vietnam "akan menikmati
kemerdekaan jang fundamentil yang dijamin oleh lembaga-lembaga demokrasi yang
dibentuk sebagai hasil pemilihan yang bebas melalui pemungutan suara yang
rahasia". Deklarasi itu menambahkan bahwa untuk menjamin agar
"dipero1eh segala syarat yang perlu untuk pernyataan yang bebas dari
hasrat nasional, maka pemilihan umum harus diselenggarakan dalam bulan juli
tahun 1956 dibawah pengawasan sebuah
komisi internasiona1". Komisi itu akan terdiri dari wakil-wakil Komisi
Pengawas Internasional.[6]
Namun masalah pembagian Vietnam
menjadi dua buah kekuasaan mendapat protes dari Vietnam selatan dan Amerika
Serikat., mereka menganggap pebagian wilayah hanya akan menimbul agresi militer
diantara kedua wilayah tersebut. Walaupun ada protes perjanjian itu tetap
disahkan. Dan Vietnam terbagi atas dua kubu yang Vietnam
selatan dan Vietnam
utara dengan luas wilayah yang hampir sama.( BERSAMBUNG)
ARTIKEL LANJUTAN KLIK DI SINI
[1] Ho Chi Minh lahir di desa Kim Lien propinsi Nghe An 1890 dengan nama aslinya Nguyen Sing Cung
[2] Lihat http://bakarahood.wordpress.com/tragedi
perang vietnam
[3] ---.Perang Udara diatas Vietnam. Jakarta. Angkasa. 2005. hal: 11
[4] Lihat, http://www.vietnampix.com/
latar belakang
[5] ----, Perkenalan Dengan Vietnam,Saigon.1973. hal : 22
[6] ----, Perkenalan Dengan Vietnam,Saigon.1973.
hal : 24
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.