Wednesday, November 14, 2012

Latar Belakang Terjadinya Perang Vietnam



Perancis yang menduduki Vietnam, membuat rasa nasionalisme dari penduduk Vietnam semakin besar, diawal abad 20 muncul sebuah gerakan  dan partai, diantaranya partai nasionalis Vietnam. Partai ini pernah mencoba melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Perancis, namun hasilnya gagal total terlebih lebih partai ini dibubarkan.

Dengan dibubarkannya partai nasionalis Vietnam, membuka jalan bagi gerakan gerakan lain untuk mencoba mendirikan partai, dan partai komunis indocina berdiri dengan pemimpin muda yakni Ho chi minh.[1]  Pendirian partai ini awalnya didirikan di Hong Kong, dengan nama partai komunis Vietnam, namun pemerintah Moskwa ingin agar namanya diganti menjadi partai komunis indocina.
Perang yang berkecamuk  membawa asia tenggara kedalam arena pertarungan dan pertempuran yang terjadi tersebut membuat penjajah dari Negara Eropa  angkat kaki, karena telah dikuasai jepang. Perlakuan jepang tetap sama dengan perancis sehingga  kelompok Ho Chi Minh semakin meluas dan didirikanlah sebuah tentara yang bernama Vietminh. Perlawanan rakyat berlangsung menentang pendudukan Jepang. Konsolidasi perlawanan rakyat bersatu di bawah bendera komunis memperjuangkan kemerdekaan Vietnam.Pemimpin revolusi kelompok gerilya komunis dan pejuang rakyat Viet Minh ini diserahkan pada tokoh revolusioner Ho Chi Minh. Karena Jepang menyerah kalah pada Sekutu usai Perang Dunia Kedua, pejuang rakyat Vietnam memanfaatkan kesempatan kekosongan kekuasaan.Kaum gerilyawan merangsek ke ibukota Vietnam, Hanoi, Agustus 1945 dan memaksa Kekasiran Bao Dai turun tahta. Lalu pada 2 September 1945 Ho Chi Minh dan pengikutnya memproklamasikan kemerdekaan Vietnam di Hanoi (ini yang kemudian dikenal sebagai Vietnam Utara) dengan nama Republik Demokratik Vietnam. Ho Chi Minh pun menjabat sebagai presiden pertamanya.[2]
 Paska perang dunia kedua hubungan antara Vietnam dengan amerika terjalin dengan cukup baik, hal tersebut tentunya sangat menguntungkan bagi Vietnam yang pada saat itu membutuhkan sosok negara besar yang bisa membantunya mencapai kemerdekaan dan memperoleh pengakuan kedaulatan dari Negara lain termasuk Amerika Serikat.
Hubungan yang yang begitu dekat dengan Amerika ternya tidak membawa dampak positif bagi Vietnam namun sebaliknya intervesi Amerika kedalam pemerintahan begitu kental, disisi lain perancis  secara sembunyi sembunyi mendapat bantuan dari amerika untuk kembali ke Vietnam. Hal tersebut terjadi karena Amerika menganggap Vietnam belum bisa mandiri dalam masa transisi tersebut dan juga Deplu AS ingin agar hubungan antara Inggris, Perancis dan Amerika tetap terjaga.
Perancis dengan dukungan dari AS masuk ke Vietnam, namun hal tersebut tidak berjalan mulus karena Vietnam sendiri telah merasa merdeka di bawah komando Ho chi minh. Perang pecah di tahun 1946 antara pasukan perancis dengan Vietminh. Pasukan dari pihak ho Chi minh mengalami kekalahan pada pertempuran pertamanya karena tidak didukung oleh persenjataan dan jmlah pasukan yang memadai untuk menghadapi Prancis. Perlawanan yang dilancarkan Vietminh tidak pernah surut terutama ketika salah satu teman Ho Chi Minh  yakni Ngoyen Giap sebagai jenderal memimpin perlawanan. Untuk melemahkan perlawanan Vietnam perancis membuat Negara boneka di Vietnam bagian selatan dengan menunjuk Bao Dai memegang kekuasaan. Pasukan dari Vietminh terus bertambah hingga mencapai 150.000 orang namun yang memiliki senjata hanya sepertiganya itupun berupa senjata ringan, jenderal Giap yang secara sembunyi sembunyi mendapat bantuan persejataan dari Cina, pasukan perancis yang berpusat di Dien Bien Phu dapat di pukul mundur.[3]
Sampai tahun 1955, Perancis berjuang keras untuk mendapatkan kembali bekas wilayah mereka  di indocina, karena kurangnya pasokan personel tentara dari negeri induk membuat perancis harus menelan kekalahannya. Walaupun dipihak perancis  sendiri telah memperoleh bantuan ekonomi dari pihak Amerika Serikat, dimana bantuan yang diberikan AS guna membendung laju komunis ke kawasan asia tenggara. Perancis akhirnya yang telah dikalahkan di Dien Bien Phu pada 8 Mei 1954, Perancis menarik pasukannya meninggalkan daerah penyangga memisahkan Utara dan Selatan dan menetapkan pemilihan umum untuk membentuk pemerintah di Selatan.. Rezim komunis yang mengatur dengan kantor pusat di Hanoi di bawah pimpinan Ho Chi Minh City.[4]  kubu Vietnam dan perancis menghendaki penjele­saian konflik berdarah di Vietnam itu melalui perunding­an-perundingan. atas prakarsa Inggris, Perancis dan Amerika Serikat, sebuah konferensi menteri-menteri luar negeri yang juga dihadiri oleh Uni Soviet diselenggarakan di Berlin bulan februari 1954. Para menteri luar negeri negara-negara jang menghadiri konferensi itu menyetu­jui diadakannya sebuah konferensi di Genewa dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk membicarakan situasi di Indo China dan Korea (dimana sebuah genca­tan sencata telah diatur sejak bulan juli).[5]
Persetudjuan Genewa terdiri atas dua buah dokumen utama. yang pertama adalah "Persetujuan Tentang Peng­hentian Permusuhan di Vietnam, yang ditandatangani masing-masing oleh panglima dan pasukan-pasukan Uni Perancis di Indo-China dan panglima tentara Vietnam Utara. (Ha1-hal mengenai Kamboja dan Laos ditentu­kan dalam persetujuan-persetujuan yang terpisah). Do­kumen ini menjangkut soal gencatan senjata serta soal-­soa1 pelaksanaannya. Dokumen penting jang kedua, bertanggal 21 juli dan tidak ditangan-tangani, ialah berupa "Deklarasi Pe­nutup" dari konfrensi. Setelah memperhatikan syarat-­syarat tentang gencatan senjata, deklarasi tersebut mengatakan bahwa pembagian pada garis lintang 17 ada­lah bersifat sementara dan tidak merupakan "perbatasan politik atau wilayah"; masalah-masalah politik akan disele­saikan "atas dasar penghormatan pada asas-asas kemer­dekaan, persatuan dan keutuhan wilayah". Seluruh rakyat Vietnam "akan menikmati kemerdekaan jang fundamentil yang dijamin oleh lembaga-lembaga demokrasi yang dibentuk sebagai hasil pemilihan yang bebas melalui pemungutan suara yang rahasia". Deklarasi itu menambah­kan bahwa untuk menjamin agar "dipero1eh segala sya­rat yang perlu untuk pernyataan yang bebas dari hasrat nasional, maka pemilihan umum harus diselenggarakan dalam bulan juli tahun 1956 dibawah pengawasan se­buah komisi internasiona1". Komisi itu akan terdiri dari wakil-wakil Komisi Pengawas Internasional.[6]
Namun masalah pembagian Vietnam menjadi dua buah kekuasaan mendapat protes dari Vietnam selatan dan Amerika Serikat., mereka menganggap pebagian wilayah hanya akan menimbul agresi militer diantara kedua wilayah tersebut. Walaupun ada protes perjanjian itu tetap disahkan. Dan Vietnam terbagi atas dua kubu yang Vietnam selatan dan Vietnam utara dengan luas wilayah yang hampir sama.( BERSAMBUNG)

ARTIKEL LANJUTAN KLIK DI SINI


[1] Ho Chi Minh lahir di desa Kim Lien propinsi  Nghe An 1890 dengan nama aslinya  Nguyen Sing Cung
[2]  Lihat http://bakarahood.wordpress.com/tragedi perang vietnam
[3] ---.Perang Udara diatas Vietnam. Jakarta. Angkasa. 2005. hal: 11

[4] Lihat, http://www.vietnampix.com/ latar belakang
[5] ----, Perkenalan Dengan Vietnam,Saigon.1973. hal : 22
[6]  ----, Perkenalan Dengan Vietnam,Saigon.1973. hal : 24

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |