Krisis yang semakin berkembang di
kawasan Indocina paska perjanjian Geneva
di tanda tangani. Amerika Serikat yang saat itu di bawah pimpinan Eisenhover
segera memperkuat Vietnam Selatan dari gempuran pasukan Vietnam Utara atau
vietkong[1]
dengan harapan dapat membendung kekuatan komunis serta AS juga membentuk Pakta
pertahanan Asia tenggara yang dikenal dengan nama SEATO yang beranggotakan AS,
Perancis, Selandia baru, Australia, Thailand, Pakistan dan Fillipina.
Usaha usaha yang dilakukan AS ini
didasarkan atas ketakutannya, dimana jika Vietnam selatan berhasil dikuasai
oleh Vietnam utara maka Negara Negara yang ada di sekitarnya juga akan menjadi
Negara komunis.hal seperti ini dinamakan “Teori Domino”, yakni seperti deretan
kartu domino yang diberdirikan akan jatuh berurutan manakala salah satu dari kartu tersebut menjatuhi yang lain. Dimana ungkapan ini
pertama kali disampaikan oleh presiden
Eseinhover, yang kemudian menjadi alasan kuat AS terjun dalam perang Vietnam.[2]
N. D. Diem[3]
yang menjadi bawahan AS akhirnya memenangkan pemilihan dengan memperoleh suara
99 persen dari lawan politiknya yaitu kaisar Bao Dai.[4]
Pemimpin ini memiliki beberapa kelemahan seperti, sifat ingin menang
sendiri , dan juga keterbatasan dalam
dunia politik sehingga sulit bernegoisasi dengan oposisinya, hal ini
membuat kondisi pemerintahan di Vietnam
selatan semakin meruncing.
Disisi lain Ho Chi Minh yang memegang
kekuasaan di Vietnam utara ingin mempersatukan kembali Vietnam uatara dan
selatan menjadi satu kesatuan seperti dulu kala, berdasarkan perjanjian Geneva
1956 akan dilakukan pemilu untuk mempersatukan lagi Vietnam, hal tersebut medorong Ho Chi Minh untuk melakukan
perundingan politik dengan Ngo Dinh Diem namun perundingan yang mereka lakukan
tidak menemuai jalan keluar diakibat penolakan oleh pihak Diem, penolakan
tersebut mengakibatkan terjadinya pemberontakan di kalangan orang orang Vietnam
selatan yang ingin reunifikasi segara dilakukan. Pemberontakan yang terjadi
diselatan dimangfaatkan oleh ho Chi Minh untuk menggalang kekuatannya. Hanoi yang saat itu menjadi kubu anti Diem mulai membangun
jalan guna memperlancar distribusi peralatan perang dari Vietnam utara.[5]
Sedangkan di Amerika serikat sedang
terjadi pergantian presiden Eisenhover oleh J F Kenedy, sebelum serah terima
jabatan Eisenhover mengingatkan kenedy
tentang pentingnya Indocina. Karena jika kawasan Indocina sampai jatuh
kekomunis maka seluruh kawasan asia tenggara juga akan jatuh ketangan komunis
pula, sehingga tidaklah mengherankan jika pemerintahan Kenedy langsung
memusatkan perhatiannya ke Vietnam, para penasehat Kenedy menyarankan agar
Amerika serikat segera melakukan Intervensi militer guna melindung Vietnam
selatan dari gempuran Vietnam Utara, namun para sekutu Amerika, terutama
Perancis mengingatkan agar amrika tidak terlalu jauh terlibat di Vietnam. Dalam
parlemen JFK mengalami masalah tersendiri para penasehatnya menyarankan agar AS
memberikan bantuan ke Vietnam selatan disisi lain lawan politiknya yaitu partai
Republik, akan mengecapnya sebagai orang yang paling bertanggung jawab jika
kawasan asia tenggara sampai lepas dari genggaman AS. Tuduhan semacam itu juga
pernah di lontarkan kepada presiden Trauman ketika china berhasil dikuasai oleh
Mao Zedong. Serta JFK juga takut jika kalah lagi karena sebelumnya dia pernah
kalah ketika mengitervensi kuba dalam peristiwa
“bay of pigs”. Untuk menhindari umpatan dari lawan politiknya dia menahan
inervensi ke Vietnam selatan, namun JFK tetap mengirim penasehat penasehatnya
ke Vietnam selatan , namun karena komitmennya untuk mempertahankan Vietnam
selatan, tidak jarang para penasehat ini menjadi pemipin pasukan Vietnam
selatan dalam memerangi pasukan Vietkong.[6]
Tahun 1961, Presiden,
Kennedy mengirimkan 400 orang Special Forces (Green Berets), ini merupakan
pegiriman militer terbesar pertama. Seiring dengan memanasnya ke kacauan di
perbatasan. Akhir 1961, secara resmi Vietnam Selatan meminta bantuan militer
Amerika Serikat, karena semakin banyaknya tentara Vietnam Utara yang menerobos
ke perbatasan, dan membuat kantong-kantong pasukan di Vietnam Selatan. Taktik
kantong gerilya yang dipakai Vietnam Utara mengadopsi taktik Perang Gerilya
Semesta Jenderal Soedirman.[7]
Hingga menjelang 1983 infanteri militer Amerika Serikat telah mencapai 16000
orang. Atas dasar laporan dari penasehat militernya yang berupa usulan
pengiriman peralatan perang dan personel militer sebanyak 8000 orang, namun hal
tersebut ditolak karena jumlahnya terlalu kecil oleh menteri pertahan AS,
sehingga jumlah infanteri yang kirim mencapai 200.000 orang.[8]
Tugas yang begitu berat bagi Kenedy
tidak dapat di selesaikan kerana JFK terbunuh
di Dallas. Penggantinya adalah Lyndon Johnson, sikapnya terhadap masalah
di vietnam
sangat berbeda dengan pendahulunya, dia bersikap lebih pro-aktif bahkan
dia mengucapkan “menangkan perang ini”.
kepada para pembantunya. Meteri
petahanan AS Mc Namara dikirim untuk menggantikan pemimpin pasukan di Vietsel
yang dianggap kurang cekatan, serta tugasnya adalah mempelajari masalah yang
terjadi Vietnam
selatan karena selalu kalah melawan Vietkong. Sebuah komisi antar independent kemudian merekomendasikan tentang rencana
yang berkode Oplan 34-A dimana perlu ditingkatkannya tekanan secara progresif
serta memberikan pelajaran pada Vietnam
utara agar menghentikan agresinya.[9]
John F. Kennedy sempat menyatakan, bahwa mulai 1964 AS akan
mengurangi jumlah pasukannya di Vietnam. Operasi militer akan dibatasi dan AS
akan' kembali ke kesepakatan awal, yakni hanya untuk melatih dan mempersiakan
tentara Vietnam Selatan agar mampu menghadapi serangan komunis dari Utara.
Tetapi tekanan yang dilancarkan pembantu dekat, dan lawan politik Kenedy rupanya
teramat kuat hingga janji tersebut tak pernah terpenuhi. Masa kenedy yang penuh dengan keragu
raguan sangat berbeda dengan Lyndon B. Johnson. Oleh karena tak sepenuhya paham
tentang masalah di Asia Tenggara, ia cenderung menuruti nasehat Menhan, Robert S. Mc Namara yang sedari awal memang
menganggap penting tindakan militer terhadap Vietnam Utara. Kebetulan pada masa
itu yang. ditunjuk sebagai penguasa militer AS di Vietnam adalah jenderal
William mantan pentolan Divisi Infantri
ke-9 semasa Perang Dunia II yang paling
suka menyarankan tambah pasukan. Sedangkan beberapa tokoh dalam konges AS
menganggap Vietnam Selatan memerlukan bantuan AS, karena telah diserang Vietnam
utara yang nantinya akan mempengaruhi Negara Negara lainnya.[10]
Banyak pihak mengatakan, ketiga orang
inilah yang menjerumuskan AS ke dalam "kubangan" Perang Vietnam.
Titik pijak utama yang dipilih Washington dalam menyatakan perang terhadap
Vietnam utara adalah serangan dari kapal kapal patroli Vietnam uatara terhadap
kapal AS yang terjadi pada 2 dan 4 Agustus 1964 di wilayah perairan Teluk
Tonkin. Tak sedikit pengamat yang mengatakan, bahwa kedua insiden sepertinya
merupakan rekayasa Washington
agar bisa segera melaksanakan serangan militer dengan dukungan penuh dari
Kongres dan rakyatnya. Pada kenyataannya, LBJ memang segera mendapat restu dari
Kongres ini pada 7 Agustus.[11]
Mengenai siapa pemicu utama dalam kasus
penembakan yang kemudian populer dengan sebutan Insiden di Teluk Tonkin tersebut, khususnya yang terjadi pada 4 Agustus,
hingga sekarang masih diliputi kontroversi. Washington bersikukuh menyatakan, pihak
Vietnam Utaralah pencetusnya. Sementara Hanoi bersikeras, AS yang menjadi biang
keladi dari insiden teluk Tonkin tersebut setelah insiden tersebut tepatnya
tanggal 17 agustus pesawat pembom amerika menghujankan pelurunya ke kapal
patroli Vietnam
utara di Quang Khe, 60 mil sebelah utara garis perbatasan Utara-Selatan. Jet-jet tempur yang Dikerahkan adalah F·8E Crusader, A-4C Skyhawk, dan A-I
Skyrider. Secara
mcmbabi-buta mereka menembaki kapal-kapal itu dengan raket Zuni dan peluru 20 mm.
Dari atas mereka dilindungi jet-jet tempur F-4B Phantom yang di terbangkan dari USS Constellation. Dalam serangan frontal pertama ini tercatat delapan kapal P-4 Vietnam Utara
hancur dan 21 lainnya mengalami kerusakan. [12]
Tak ingin dipecundangi lebih jauh, pihak Vietnam Utara pun melakukan
serangan pertahanan sejadi-jadinya. Mereka menembaki pesawat-pesawat itu
dengan Stockdale, perwira penerbang tempur (dari skadron Screaming Eagle,
dengan basis kapal induk USS. Ticonderoga)
yang ditugaskan pertama kali untuk meninjau lokasi penembakan dengan F-SE
Crusader, sempat melapor bahwa dirinya tak menemukan sama sekali jejak
kapal-kapal patroli torpedo Vietnam Utara. Di lain pihak, tak kurang dari
Jenderal Vo Nguyen Giap pada 1995 juga pernah menyatakan, bahwa pihaknya membenarkan
bahwa kapal-kapal patroli Vietnam Utara telah menembaki kapal perang AS dalam
insiden pada 2 Agustus 1964. Namun serangan seperti ini tidak dilakukan pada 4
Agustus.[13]
Insiden ini memicu terjadinya pollemik di AS sendiri karena masih
dianggap belum jelas, kongres sendiri harus mencari tahu sampai sampai kepada
orang orang yang terlibat langsung dalam peristiwa tersebut. Setelah diperoleh
informasi barulah kongres menyetujui usulan LBJ untuk menyatakan perang kepada
Vietnam Utara.[14]
Dalam hukum fisika kita akan
menemukan jika ada aksi maka akan ada reaksi, hal itulah yang terjadi di Vietnam.
Usaha amerika untuk menumpas para gerilyawan Vietkong berakibat pada semakin
memperkuat perlawanan vietkong itu sendiri untuk mengusir para Penjajah dari
negerinya.
Memasuki tahun 1963 perjuangan
mengusir tentara AS sudah tidak bisa
dianggap main-main. Karena setiap langkap mereka harus disertai kewaspadaan
yang sangat, agar tidak didahului oleh
musuh. Para vietkong yang sudah amat sangat
mengenal daerahnya dapat menghancurkan pasukan Amerika dalam sekejab. Bahkan
seorang perwira AS yang berhasil melumpuhkan sebuah rombongan gerilyawan
vietkong dibuat terkagum kagum oleh dokumen yang berisi skema dan taktik penyerangan rombongan
tersebut. Setelah berhasil mengungkap beberapa taktik yang dipakai vietkong
pasukan udara terutama yang bertugas
mengangkut pasukan mulai dipersenjatai dengan senjata berat untuk menghalau
serangan dari balik rimbunnya hutan.[15]
Selain itu untuk tugas-tugas mengorek informasi, Washington
juga mulai menyusupkan agen-agen CIA (Dinas Intelijen
AS) da;am operasi penerbangan perintis di
pegunungan di Laos
dan Vietnam Selatan. Sementara untuk antisipasi serangan, mereka juga semakin
menggencarkan penerbangan observasi dengan ketinggian rendah.[16]
Hal tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan musuh. Ternyata apa
yang dilakukan oleh para tentara AS tidak membuahkan hasil yang maksimal karena
para gerilyawan vietkong selalu punya cara untuk menhindar dari serangan
tentara AS, bahkan tanpa diduga mereka membuat terowongan terowongan untuk
menyembunyikan persenjataan mereka selagi mereka terus masuk kewilayah Vietnam
selatan melalui jalan setapak yang dikenal sebagai Ho Chi Minh Trail.[17]
Situasi makin tidak stabil saja. Pasukan
gerilya di Selatan, yang dikenal dengan sebutan Vietkong, menantang
pemerintahan Vietnam Selatan, kadang secara terselubung, kadang melalui Front
Pembebasan Nasional, jaringan politik mereka. Dibantu Vietnam Utara, mereka
berhasil mendapatkan dukungan, terutama di antara kalangan petani di pedesaan.
Bertekad menahan laju komunis ke Vietnam Selatan, Johnson menjadikan Perang Vietnam
sebagai perangnya. Setelah angkatan laut Vietnam Utara menyerang dua kapal
perusak Amerika Serikat.[18]
Johnson pada tanggal 17 Agustus 1964 berhasil mendapatkan persetujuan Kongres
mengenai Resolusi Teluk Tonkin, yang mengizinkan presiden untuk "mengambil
tindakan apa pun yang harus dilakukan untuk membalas serangan bersenjata kepada
pasukan Amerika Serikat dan mencegah agresi lebih lanjut." Setelah
terpilih kembali pada bulan November 1964, ia mengeluarkan kebijakan
peningkatan kekuatan. Dari 25.000 tentara di awal 1965, jumlah prajurit - baik
sukarelawan maupun yang kena wajib militer - melesat menjadi 500.000 di tahun
1968.[19]
Puncak Perang Vietnam
pada tahun 1968, yaitu saat AS mengirimkan hampir setengah juta tentaranya ke Vietnam.
Pasukan Australia, Selandia Baru, Korea
Selatan, Filipina dan Thailand
semuanya berjumlah 90.000 orang. Dan saat itu tentara Vietnam Selatan
berjumlah1,5 juta orang. Front Pembebasan Nasional di bawah kepemimpinan
komunis, yang diberi nama Vietkong oleh AS, memiliki kekuatan 400.000 pasukan. Pada tanggal 1 Februari 1968,
kekuatan Tentara Pembebasan Nasional memulai serangan Tet ke 105 kota-kota di
Vietnam Selatan. Walaupun Vietkong berhasil dipukul mundur dan mengalami
kekalahan (kecuali di Hué), serangan Tet ini merupakan saat yang menentukan
dalam Perang Vietnam.
Serangan Tet mengakibatkan perubahan sikap AS. Setelah serangan Tet,
pemerintahan AS tidak tertarik lagi ingin memenangkan perang. Tapi mereka hanya
tidak ingin kehilangan reputasinya sebagai kekuatan militer terhebat.
Melalui operasi militer AS, angkatan udara AS melakukan pengeboman ke wilayah Vietnam Utara ada 7 operasi yang diluncurkan oleh Amerika untuk meluluh-lantahkan kekuatan Vietkong yakni :
Melalui operasi militer AS, angkatan udara AS melakukan pengeboman ke wilayah Vietnam Utara ada 7 operasi yang diluncurkan oleh Amerika untuk meluluh-lantahkan kekuatan Vietkong yakni :
1. Operation Rolling Tunder (2 maret
1965-31 oktober 1968) : operasi rooling thunder digelar oleh amerika sebagai balasan atas penyerangan barak
tentara angkatan darat AS di Pleiku. Februari 1965 dalam operasi ini AS juga
menggelar operasi pengamanan terhadap panggkalan udara dimana nantinya
digunakan untuk mengirimkan 50.000 pasaukan daratnya. Operasi ini memiliki
tujuan yakni penyerangan basis Vietnam
utara di Hanoi.
Operasi ini berlangsung selama tiga tahun dengan beberapa jeda karena kedua
belah pihak melakukan perundingan. Dalam operasi ini AS sedikitnya telah
menjatuhkan 634.000 ton bom dan kehilangan 922 pesawat.
2. Operation Arc Light (18 juni 1965 -15
agustus 1973) : Banyak
pengamat menilai, operasi ini sebenarnya tidak efisien. dengan bomnya B-52
hanya membuat lobang-lobang besar di perhutanan. Meski demikian, pengeboman di
ketinggian tinggi oleh B-52 membawa perspektif baru operasi pengeboman dari
udara, B-52F merupakan model Strata- fortress pertama yang diturunkan
dalam perang, Pesawat-pesawat ini diambil dari Wing Pengebom Ke- 7 dan Ke-320,
Satu yang perlu dicatat, meski tidak ada pesawat B-52 yang tertembak musuh
dalam operasi ini, namun dua B52F bertabrakan di udara menewaskan delapan awak
pesawatnya. April 1966, peran B52F di Guam AFB digantikan model B-520 dari Wing
Pengebom Ke-28 dan Ke 484, Musim Semi 1967, B-520 dikirim ke U-Tapao Airfied,
Thailand, Tujuannya, agar B-52 dapat beroperasi penuh tanpa pengisian bahan
bakar di udara. Tahun 1970, jumlah B-52 yang berbasis di pangkalan ini mencapai
40 unit. Operation Arc Light berakhir pada 15 Agustus 1973, Pada tanggal
itu semua B-520 ditarik dari pengoperasiannya di kawasan Asia Tenggara
3.
Operation
Menu ( pengeboman di Kamboja) : . Operasi Menu merupakan
operasi pengeboman terhadap kawasan perlindungan Vietkong di wilayah Kamboja. Di
mulai pada 15 Mei 1969 sebagai perintah dari Presiden Nixon. Tiga hari
kemudian, 60 B-52 diterbangkan dari Guam, Pesawat itu melepaskan sekitar 24 ton
born dli atas Kamboja. Sasarannya adalah COSVN.
Operalion Menu berlangsung 14 bulan. Tcrcatat
3.875 sorti penerbangan dilakukan dalam operasi ini. Sementara jumlah bom yang
dijatuhkan mencapai 108.823 ton
4.
Test Ofensive Operasi ini
adalah serangan balasan yang dilakukan Vietkong dan tentara Vietnam Utara
(PAVN) pada hari libur Vietnam,
Tet 30-31 januari 1968. Vietcong serang yang membabi buta dilakukan oleh
vietkong terhadap semua basis pasukan Amerika serikat. Serang dari pihak
Amerika pun juga tidak kalah hebat apalagi dengan di Bantu oleh tentara Vietnam
selatandalam perang ini tercatat 35.000 tewas, 60.000 orang terluka dan 6000
orang menjadi tawanan. Di pihak AS tentara yang tewas mencapai 1.100 orang.
Sementara dari pihak Vietnam
utara mencapai 2800 orang
5.
Operation Niagara (
penghadangan di Khe sanh) : merupakan gabungan anatara AU,AD dan Korp Marinir
Amerika serikat untuk menghadang masuknya 20.000 tentara Vietnam uatra ke
wilayah Khe Sanh dalam satu hari tidak
kurang 300 serangan dilancar oleh amerika dengan mengunakan pesawat pengebom.
Operalion Niagara dipimpin Jenderal William C Westmoreland. Pada akhir opcrasi
tanggal 31 Maret 1968, tercatat 26.000
penerbangan dengan bom yang dijatuhkan 110.000 ton dan pesawat B-52
berkontribusi dalam menjatuhkan 76.00
ton bom.
6.
Operation Linebacker : serangan
besar besaran yang dilancarkan Vietnam
utara pada tanggal 30 maret 1972.
tentara Vietnam utara masuk
kewilayah Vietnam
selatan dengan mengerahkan pasukan tank
dan artileri. Karena kurang hati hati dalam membuat strategi banyak pasukan Vietnam utara
yang menjadi korban. Tentara Amerika dan vietsel tidak tinggal diam mereka
membalas serangan tersebut dengan mengerahkan B-52 ke beberapa wilayah di Vietnam Utara. Operasi
ini awalnya berlabel Freedom Train namun diganti menjadi Linebacker. Operasi
ini juga sempat terhenti oleh perundingan antar kedua belah pihak.
7.
operation linebacker :
merupakan operasi lanjutan dari operation linebacker yang sempat terhenti
akibat perundingan. Operasi ini dimulai lagi pada tanggal 18 desember 1972
Amerika melakukan pengeboman terhadap basis Vietnam utara. Dalam sebelas hari Operasi Linebacker, AS
.kehilangan tiga B-52 pada malam pertama, serta enam unit pada malam kedua.
Pesawat-pesawat ini menjadi sasaran ratusan rudal-rudal SAM Vietnam Utara.
Operasi Linebacker II berakhir pada 29 Desember 1972. Dalam operasi ini AS
melakukan 729 sarti penerbangan B-52, menjatuhkan 15.287 ton bom dan menghancurkan
34 target Vietnam Utara. Sebanyak 80 persen instalasi listrik Vietnam Utara
berhasi dilumpuhkan.
Pertempuran yang terjadi antara Vietkong
dengan tentara Amerika Serikat merupakan perang yang pertama kali disiar kepada
masyarakat umum, dari apa yang dilahat oleh masyarakat menimbul sikap pro dan
kontra terhadap pemerinatahan L.B. Johnson, bahkan seorang pakar kebijakan
internasional menganggap Amerika tidak
mempunyai kemampuan untuk meredakan perang di vietnam. Rakyat Amerika menyaksikan
sendiri bagaimana serangan militer besar-besaran tampak tidak punya pengaruh
apa-apa terhadap jalannya perang.[20]
Ketidakpuasan rakyat atas kebijakan Amerika Serikat, terutama di kalangan muda,
memaksa Johnson untuk mulai melakukan negosiasi damai.[21]
Apa yang telah dilakukan LB Johnson terhadap Vietnam mendapat tanggapan yang
cukup beragam di kalangan masyarakat Amerika Serikat sendiri. Namun tindakan
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dianggap menyalahi HAM muncullah
sentiment sentiment antiperang, terutama pada LB Johnson . Dalam Konvensi
Nasional Partai Demokrat di Chicago, Ilinois, para pengunjuk rasa berkelahi
dengan polisi. Kekacauan di Partai Demokrat, terutama setelah terbunuhnya Robert
Kennedy di bulan Juni, penolakan kaum kulit putih atas langkah persamaan hak
sipil di tahun 1960-an, serta munculnya kandidat presiden ke-3 Gubernur Alabama
George Wallace yang menang di negara bagian yang dipimpinnya dan juga di
Mississippi, Arkansas, Louisiana, serta Georgia, telah membantu terpilihnya
calon Partai Republik Richard Nixon, yang berencana menarik pasukan Amerika
Serikat dari Vietnam dan meningkatkan ketertiban di dalam negeri.[22]
Sementara melakukan penarikan pasukan
Amerika Serikat secara lambat, Nixon juga memerintahkan beberapa pengeboman
paling mengerikan dalam perang tersebut. Ia juga menginvasi Kamboja pada tahun
1970 untuk memutus jalur persediaan Vietnam Utara, yang menggunakan negara
tersebut untuk perjalanan ke Vietnam Selatan. Hal ini mendorong munculnya
serangkaian protes dan demonstrasi baru, yang ditandai dengan mahasiswa dari
banyak universitas turun ke jalan. Dalam salah satu unjuk rasa di Kent State
di Ohio, pasukan garda nasional yang diturunkan untuk mengatasi keadaan
mengalami panik dan akhirnya membunuh empat orang mahasiswa.
Gencatan senjata, yang dinegosiasikan
oleh penasihat keamanan nasional Nixon, Henry Kissinger, akhirnya ditandatangani
pada tahun 1973. Walau pasukan Amerika dipulangkan, perang masih berlanjut
hingga musim semi 1975, ketika Vietnam Utara akhirnya menguasai seluruh negeri.
Perang tersebut harus dibayar mahal. Vietnam hancur, dan jutaan orang Vietnam
cacat atau tewas. Amerika Serikat sendiri menghabiskan lebih dari $15 miliar,
kalah perang, serta kehilangan 58.000 nyawa tentaranya. Perang ini juga
mengakhiri konsensus kebijakan luar
negeri Perang Dingin. Masyarakat belakangan mengetahui bahwa beberapa satuan
militer tertentu Amerika melakukan kejahatan perang di Vietnam dan bahwa pemerintah telah
berbohong tentang keadaan sesungguhnya yang terjadi dalam insiden Teluk Tonkin
pada tahun 1964. Banyak warga Amerika yang terkejut atas terjadinya invasi di
Kamboja. Perang ini membuat banyak anak muda yang mempertanyakan
tindakan-tindakan negara mereka dan nilai-nilai yang selama ini mereka junjung[23]
Kekalahan yang diderita oleh amerika
serikat dalam perang Vietnam
membuat Negara ini mulai kehilangan statusnya sebagai Negara adi-kuasa, tidak
ingin dipermalukan oleh Negara lain AS mencoba membuat sebuat perundingan untuk
menyelesaikan konflik di Vietnam
Perundingan yang digagas oleh Negara
Negara yang terlibat konflik disebut dengan Perundingan Paris 27 januari 1973
secara resmi mengakhiri perang Vietnam.
Perunding utama adalah penasehat keamanan nasional Amerika Serikat Henry Alfred
Kissinger. Ketetapan ketapan yang diperoleh dari perundingan tersebut adalah :
- pada awal 27 januari awal harus ada gencatan senjata di Vietnam
- sescepitu gencatan senjata dilakukan, maka sepcepat itu pula pasukan AS akan di tarik dari wilayah Vietnam.
- akan ada perundingan di antara kedua belah pihak
- reunifikasi Vietnam akan dilakukan selangkah demi selangkah melalui cara damai [24]
banyak tanggapan atas perjanjian yang dilakukan di paris tersebut
hal tersebut dapat dilahat dari beberapa sudut pandang diantaranya sudut
pandang dari peking, moskwa dan Washington.[25]
dengan meninggalnya Ho Chi minh nampaknya tidak ditemukan lagi sosok yang kuat
di kubu Hanoi yang
mungkin akan menjadi korban politik AS.[26]
Akan tetapi, perdamaian di Vietnam tidak berlangsung lama.
Pada tahun 1974, Vietnam Utara dengan Ibukota Hanoi, mulai melanggar
kesepakatan-kesepakatan damai yang dihasilkan dalam The Paris Accords. Tentara
Viet Cong mulai menganeksasi beberapa daerah di Vietnam Selatan, seperti
provinsi Phuoc Long, yang diserbu Viet kong di Januari 1975. Invasi Vietnam
Utara atas Vietnam Selatan pun tidak dapat dibendung. Pada 21 April 1975,
Presiden Nguyen Van Thieu mengundurkan diri dan terbang ke Taiwan. Pada 30
April 1975, Saigon dikuasai oleh Vietnam
Utara. Tank-tank Vietnam Utara memasuki kota
tersebut sebagai tanda kemenangannya. Pada tanggal 2 Juli 1976, pemerintahan
militer pun dibentuk. Vietnam
diproklamirkan sebagai Republik Sosialis Vietnam, dengan Ibukota Hanoi. Nama
kota Saigon
diubah menjadi Ho Chi Minh.[27] (BERSAMBUNG)
ARTIKEL LANJUTAN KLIK DI SINI
ARTIKEL LANJUTAN KLIK DI SINI
[1] Front Nasional untuk Pembebasan Vietnam Selatan (bahasa
Vietnam Mặt Trận Dân Tộc Giải Phóng Miền Nam), juga dikenal sebagai Viet Cong (VC), Front Pembebasan Nasional (FPN), dan Front
National de Liberté (FNL), adalah organisasi utama pemberontak (partisan) yang berjuang melawan Republik
Vietnam yang didukung oleh AS pada masa Perang
Vietnam
[2] ---.Perang Udara diatas Vietnam. Jakarta. Angkasa. 2005. hal 13
[3] Ngo Dinh Diem dilahirkan pada tahun 1901 di propinsi Quang Binh
Vietnam Tengah. Ia adalah putera dari seorang menteri dari istana keraj aan
yang bemama Ngo Dinh Khu. Keluarganya merupakan salah satu dari tuan-tuan tanah
yang kaya dan mandarin yang berpengaruh
[4] Kemenangan Diem atas Bo Dai tidak lepas dari peranan Amerika,
karena Diem merupakan tangan kanan Amerika dalam menghadapi laju serangan
komunis utara.
[5] Jalan yang di buat oleh tentara Vietnam utara dikenal dengan nama
Ho Chi Minh trail membentang sepanjan ratusan mil ada pula yang menyebutnya
jalur tikus.
[6] ---.Perang Udara diatas Vietnam. Jakarta. Angkasa. 2005. hal 14
[7] Lihat, http://buoneparte.wordpress.com/ perang Vietnam/
[8] ---.Perang Udara diatas Vietnam. Jakarta. Angkasa. 2005. hal 14
[9] ---. Op cit. hal 14
[10] Willian T. Young, J. American realities, historical episodes. New york. Litle brown
company. 1981 hal : 235
[11] ---. Op cit. hal 34
[12] ---. Op cit. hal 34
[13] ibid
[14] Persetujuan kongres, sebenarnya masih ada pertentangan di dalam
tubuh parlemen
[15] Pesawat yang marak dipergunakan adalah helikopter karena bisa
digunakan untuk mendaratkan pasukan ditempat tempat yang sulit dijangkau.
Bahkan pabrik heli AS sedikitnya telah membuat 15000 unit dan mengirimnya ke vietnam
[16] Penerbangan rendah pasukan Amerika justru membuat kapal mereka
mudah menjadi sasaran tembak rudal anti pesawat Vietkong. Selain itu juga untuk
mengetahui posisi vietkong Amerika menyemprotkan obat kimia penggugur dedaunan
agar Pasukan Vietkong tidak bisa bersembunyi yang nantinya menimbulkan
keracunan bagi rakyat sipil
[17] ---. Op cit. hal 39
[18] Berdasarkan keterangan amerika kapal patroli torpedo Vietnam utara menembaki kapal patroli Amerika
pada tanggal 2 dan 4, tetapi pihak Vietnam membantah menembak kapal
Amerika pada tanggal 4 agustus. Kapal yang diserang bernama USS Maddox
[19] ---, Garis Besar Sejarah Amerika.2004. hal 355
[20] Setiap serangan amerika yang gagal dikarena tidak mampu
memangfaatkan lebatnya hutan , karena pengalaman sebelumnya tentara amerika
berperang di lapangan terbuka dan bersembunyi di balik gundukan tanah,
sedangkan vietkong sudang mampu memangfaatkan kondisi geografis wilayahnya.
[21] ---, Garis Besar Sejarah Amerika.2004. hal 355
[22] ---. Op cit. hal 356
[23] ---, Garis Besar Sejarah Amerika.2004. hal :356
[24] http : // id.wikipedia/org/wiki/persetujuan-damai-paris “
[25] Tek Tjeng Lie, studi wiilayah pada umumnya asia
tenggara pada khususnya.1977. Bandung
: Alumni. Hal :155
[26] Op.cit hal : 180
[27] Lihat : http://historysurfing.blogspot.com/history vietnam
1 komentar:
Makasih yah 😘
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.