Eropa memiliki kekuasaan berbagai koloni di
Asia Tenggara, yang dapat dibaca berikut :
§ Belanda
- Indonesia
§ Portugis
- Timor Timur
§ Spanyol
– Filipina (dikuasai Amerika Serikat setelah 1898)
§ Perancis
-Vietnam,
Laos, Kamboja (dinamakan Prancis Indocina)
§ Inggris
- Malaya,
Myanmar (Burma)
Kemasyhuran Malaka akhirnya tiba juga ke telinga bangsa Portugis. Ketika
itu Portugis telah memiliki beberapa wilayah taklukan dari pesisir Afrika
hingga sejauh Goa di India. Vasco de Gama, seorang laksamana ulung dilantik
sebagai raja muda untuk India. Dia mengirim utusan ke Malaka dan diterima
dengan baik oleh Sultan Ahmad (1488-1511), Portugis mendapat izin berdagang
sebagaimana halnya bangsa-bangsa lain.
Utusan Portugis tiba ketika Malaka konon sedang dirundung perpecahan
antara sultan di satu fihak dengan bendahara dan putranya, suatu hal yang
berbahaya mengingat di mana-mana perpecahan adalah menyenangkan imperialis.
Jika tidak ada perpecahan yang diada-adakan.
Komunitas Muslim internasional di Malaka tahu watak Portugis karena
mereka ada yang berasal dari negeri-negeri yang telah direbut Portugis semisal
Hurmuz di Teluk Persia, Suquthrah di Teluk ‘Adan dan Zanzibar di lepas pantai
timur Afrika. Mereka mempengaruhi sultan untuk memusuhi Portugis, sultan
terpengaruh dan dalam suatu serangan mendadak beberapa anggota utusan tewas dan
selebihnya lolos.
Segera pemerintah Portugis melihat peluang atau dalih untuk menaklukan
Malaka. Sekelompok armada Portugis dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque menuju
Malaka dan dapat menaklukannya setelah bertempur sengit.
Peristiwa tersebut boleh dinilai sebagai awal zaman gelap bagi Asia
Tenggara. Setelah kehadiran Portugis, berbondong-bondong bangsa-bangsa Barat
lain datang ke Asia Tenggara meraih tanah jajahan. Kelak ketika Perang Pasifik
dimulai, Inggris bercokol di Birma (kini Myanmar), Brunei, Malaya (kini
Malaysia) dan Singapura; Belanda bercokol di Indonesia; Portugis bercokol di
Timor Timur (kini Timor Leste); Perancis di Vietnam, Laos dan Kamboja; serta
Amerika Serikat (AS) bercokol di Filipina.
- Portugis
Di akhir abad
pertengahan, Portugis siap menjadi
pemimipin orang –orang Eropa dalam melaksanakan kegiatan dalam rute perdagangan
di Hindia. Posisi mereka di Atlantik
membuat mereka menjadi bangsa pelaut yang tangguh. Dalam perang salib melawan
orang-orang Mor, mereka telah membangun angkatan laut yang begitu besar.
Pelabuhan utama mereka adalah Lisbon dan Oporto dimana daerah tersebut
mempunyai hubungan perdagangan dengan Laut tengah dan bagian utama eropa. Saat
itu dibawah kepemimpina vasco da Gama mereka menghadirkan diri untuk pertama
kali di Samudera Hindia dengan dorongan Nasionalisme yang menggelora yang
mendesak mereka untuk menghancurkan Islam.
Berkat
pengalaman yang di dapat dari Calicut, pusat perdagangan orang-orang Arab di
pantai Malabar, serta keuntungan luar biasa perdagangan dari orang-orang Mor,
menjadi sebuah pertimbangan. Dengan
memukul perdagangan orang Arab di Samudera Hindia, Prtugis bermaksud memukul
kekaisaran Ottoman yang akan menarik sebagian besar pendapatannya dari monopoli
rempah-rempah. Perlawanan yang kuat pedagang-pedagang Arab dan Muslim lainnya,
orang Portugis dengan cepat memperluas kekuasaan dan pengaruhnya. Bagi Alfonso
de Alburqueque, untuk mencapai supremasi perdagangan di Samudera Hindia perlu
menduduki dan menguasai titik strategi pokok dan mengendalaikan perdagangan
yang akan menghasilkan pendapatan yang cukup bagi pertahanan dan pemeliharaan
kekuatan yang tidak dapat di tandingi.
Portugis adalah orang Eropa pertama yang tiba di Timor, mereka sampai di pulau itu setelah terlibat sengketa dengan Belanda, di tahun 1613. Perjanjian yang terjadi pada tahun 1859, diperbaharui pada tahun 1893, dan akhirnya pada tahun 1914 perbatasan antara Portugis dan Belanda telah jelas. Dalam Perang Dunia II, Timor telah dikuasai Jepang (pada awal tahun 1942). Dengan berdirinya republik Indonesia tahun 1950, belanda menyerahkan Timor pada Indonesia dan sekarang wilayah Nusa Tenggara Timur. Kupang sebagai ibu kota. Di tahun 1975, Timor Portugis, yang terdiri setengah bagian timur pulau kecil melepaskan diri, menyatakan dirinya Republik Demokrat Timor Leste. Dan dengan segera Timor Timur menyatakan kedaulatanya. Di tahun-tahun berikutnya berkurang banyak akibat kekerasan militer, kekurangan pangan, dan penyakit. Pencaplokan itu tidak diterima oleh dunia internasional, dan perang gerilya terus terjadi sampai tahun 1990-an dan tentara secara kejam mencoba melawannya. Timor Timur baru-baru ni telah menjadi negara yang mandiri.
Portugis adalah orang Eropa pertama yang tiba di Timor, mereka sampai di pulau itu setelah terlibat sengketa dengan Belanda, di tahun 1613. Perjanjian yang terjadi pada tahun 1859, diperbaharui pada tahun 1893, dan akhirnya pada tahun 1914 perbatasan antara Portugis dan Belanda telah jelas. Dalam Perang Dunia II, Timor telah dikuasai Jepang (pada awal tahun 1942). Dengan berdirinya republik Indonesia tahun 1950, belanda menyerahkan Timor pada Indonesia dan sekarang wilayah Nusa Tenggara Timur. Kupang sebagai ibu kota. Di tahun 1975, Timor Portugis, yang terdiri setengah bagian timur pulau kecil melepaskan diri, menyatakan dirinya Republik Demokrat Timor Leste. Dan dengan segera Timor Timur menyatakan kedaulatanya. Di tahun-tahun berikutnya berkurang banyak akibat kekerasan militer, kekurangan pangan, dan penyakit. Pencaplokan itu tidak diterima oleh dunia internasional, dan perang gerilya terus terjadi sampai tahun 1990-an dan tentara secara kejam mencoba melawannya. Timor Timur baru-baru ni telah menjadi negara yang mandiri.
- Belanda
Akibat jatuhnya kota
Konstantinopel ke tangan Turki maka hubungan perdagangan antara Eropa-Asia
melalui Laut Tengah terputus sehingga mendorng orang Eropa untuk mencarirempah-rempah
langsung dari sumbernya yang ada di Timur. Usaha ini dilakukan dengan cara
menjelajahi smudra dan akhirnya usaha tersebut membuahkan hasil yaitu mencapai
Indonesia sebagai tempat penghasil rempah-rempah. Bangsa bart yang telah
mencapai Indonesia antara lain adalah Portugis , Spanyol, Belanda. Kedatangan
bangsa Eropa ke Indonesia adalah bertujuan untuk menguasai perdagangan
rempah-rempah melalui praktek monopoli. Sehingga mereka melakukan imperialism
perdagangan atau imperialisme kuno.
Kedatangan bangsa Belanda ke
Indonesia berawal dari wilayah Belanda yang sempit dan keadaan alamnya yang
merupakan daerah dataran rendah dekat dengan pantai Samudra Atlantik, memaksa
Belanda untuk mencari nafkah di laut. Biasanya para pedagang ini membeli rempah-rempah
di Lisabon (ibu kota Portugis) untuk disebarkan ke Eropa Baratdan Utara. Negeri
Belanda pada waktu itu masih merupakan Negara jajahan Spanyol. Tahun 1585
Belanda tidak dapat lagi membeli rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis
juga dikuasai oleh bangsa Spanyol. Dengan demikian maka putuslah hubungan
perdagangan rempah-rempah antara Lisabon dengan Belanda yang akhirnya
mengakibatkan Belanda menderita kerugian. Sejak itu Belanda berusaha sendiri
untuk menjelajahi samudra dengan tujuan untuk mencari rempah-rempah dari daerah
asalnya yaitu Indonesia.
Armada Belanda yang pertama berusaha
mencapai Indonesia dipimpin Van Neck, namun ekspedisi ini gagal. Bulan April
1595 Belanda memulai pelayarannya menuju ke Nusantara dengan empat buah kapal
dibawah pimpinan Cornelius de Houtman dan de Keyzer. Dalam pelayarannya menuju
ke Timur Belanda menempuh rute : Belanda—Pantai Barat Afrika—Tanjung
Harapan—Samudra Hindia—Selat Sunda—Banten. Pada 5 Juni 1596 empat kapal Belanda
mendekati pantai barat Sumatera dan 12 hari kemudian mereka mencapai Banten di
daerah Jawa Barat Daya (Vlekke, 2008 : 119).
Pelayaran bangsa Belanda ke Indonesia selalu menjauhi pelayaran bangsa Portugis, selain itu Belanda juga tidak mau menguasai daerah pendudukan Portugis. Pelayaran de Houtman tidak singgah di India dan Malaka yang sudah di duduki oleh Portugis. Cara ini digunakan untuk menghindarkan pertentangan dengan Portugis, pelayarannya memasuki wilayah nusantara dengan melalui selat Sunda.
Pelayaran bangsa Belanda ke Indonesia selalu menjauhi pelayaran bangsa Portugis, selain itu Belanda juga tidak mau menguasai daerah pendudukan Portugis. Pelayaran de Houtman tidak singgah di India dan Malaka yang sudah di duduki oleh Portugis. Cara ini digunakan untuk menghindarkan pertentangan dengan Portugis, pelayarannya memasuki wilayah nusantara dengan melalui selat Sunda.
Kedatangan Belanda pertama kali
ke Banten sudah di atur untuk menunjukkan rasa persahabatan dan menyembunyikan
perasaan sejati ysesungguhnya, sehingga para bangsawan Jawa sari Banten
berdatangan ke kapal-kapl Belanda dan menyambutnya dengan baik, karena orang
Jawa awalnya mengira bahwa Belanda adalah mitra dagang yang baik dan orang Jawa
mengundang para pedagang Belanda untuk berniaga dengan bebas di pelabuhan
mereka serta mendapat ijin dari Mangkubumi.Akan tetapi kesempatan yang bagus
ini disalah artikan oleh Belanda dengan cara ingin memperoleh keuntungan secara
besar-besaran, mereka juga melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji dan
melakukan penekanan terhadap rakyat Banten, Dengan kesombongannya Belanda telah
diusir dari Banten. Beberapa orang Belanda ditangkap dan hasil barang
dagangannya disita, Armada Belanda yang belum mendapat barang dagangan akhirnya
harus mundur dari Banten menuju ke Sumatera Selatan.
Pada tanggal 2 Oktober 1596
Belanda kembali lagi ke Banten. Mereka mengadakan perjanjian persahabatan dan
ingin menebus kawan-kawannya yang ditawan. Kemudian tawanan dibebaskan setelah
dibayar mahal. Suasana damai seperti ini tidak berlangsung lama karena mulai
tanggal 28 Oktober sudah terjadi ketegangan lain yaitu antara Belanda dan
Portugis. Keduanya saling berebut pengaruh terhadap raja Banten dan memfitnah
musuhnya. Portugis berhasil mendekati Banten dan merusak hubungan banten dengan
Belanda. Akhinya Belanda marah kemudian menembaki kapal Portugis dan Banten.
Kesombongan Belanda ini segera
tersiar ke seluruh Bandar pantai utara Jawa, akibatnya Belanda dilarang untuk
berlabuh dan hal ini sangat merugikan
Belanda. Karena Belanda diusir dari
Banten maka orang-ornag Belanda berlayar ke arah Timur sesampainya di Bali
mereka berlabuh tapi Belanda hanya mendapatkan hasil dagangan yang sedikit dan
pada tanggal 28 November 1598 rombongan baru dibawah pimpinan Jacob van Neck
dan Van Waerwyck dengan 8 buah kapalnya tiba di Banten. Kedatangan Belanda pada
saat itu bernasib baik karena hubungan Banten dengan Portugis memburuk sehingga
mereka diterima dengan baik. Sikap dari Van Neck sendiri juga diatur dengan
sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para pembesar Banten, sehinga tiga
buah kapalnya penuh dengan muatan dikirm ke negeri Belanda, disedangkan yang 5 buah
kapalnya menuju ke Maluku.
c.
Spanyol
Pelopor
bangsa Spanyol yang mencari jalan langsung ke Asia adalah Christopher
Columbus, ia berjalan kearah barat. Setelah dua bulan, ia sampai di sebuah
pulau yang kemudian dinamakan San Salvador. Columbus gagal mencapai India.
Setelah Columbus gagal menemukan India, ekspedisi
Spanyol selanjutnya ke daerah rempah - rempah dipelopori oleh Ferinand
Magellan. Berbeda dengan armada Portugis, pada tahun 1519 Magellan berangkat
melalui Samudera Atlantik. Setelah melewati ujung Amerika Selatan, ia
masuk ke Samudera Pasifik. Ia tiba di Filipina pada tahun 1521. sewaktu mencoba
mengatasi perang antarsuku di Cebu, Magellan terbunuh. Ia digantikan oleh Del
Cano. Dalam perjalanan kembali ke Spanyol, mereka singgah di Tidore.
Sejak saat itu, terjalin kerja sama antara Spanyol dan Tidore. Kerja sama itu
tidak hanya dalam hal perdagangan, tetapi juga diperkuat dengan dibangunnya
benteng Spanyol di Tidore.
Kondisi tersebut tentu saja menyebabkan antara
Portugis dan Spanyol saat itu, Portugis membuka kantor dagangnya di Ternate.
Portugis merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Hal ini diperkuat
lagi dengan kenyataan bahwa Tidore dan Ternate telah lama bermusuhan. Dengan
alasan tersebut, Portugis yang didukung pasukan Tidore. Benteng Spanyol di
Tidore dapat direbut Portugis. Namun, berkat perantara Paus di Roma, Portugis
dan Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian yang disebut Perjanjian Zaragosa.
Berdasarkan perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sedangkan Filipina
dikuasai Sepanyol.
Peraturan Spanyol mulai ketika
Islam sedang mencapai bagian Selatan Filipina melalui pulau Borneo, yang
menguntungkan pada rute antara Negeri China Selatan
Dan Mexico. Spanyol
memerintah Filipina dimuali dari penaklukan Cebu di Manila pada 1565 dan 1571
sampai dengan kekalahan dalam Perang Spanyol-Amerika pada 1898. Peperangan terus berlanjut sampai 1905. Akhirnya Amerika
Serikat memerintah Filipina lebih maju dan dalam sepuluh tahun kemerdekaan
diberikan. Jepang mengganggu proses kemerdekaan ini di tahun 1942 dan setelah
tiga tahun menindas, Amerika Serikat membantu
Filipina melepaskan diri dan merdeka pada tahun 1946.
d.
Inggris
Tiga koloni Inggris di Hindia Timur adalah Penang, Singapura dan Malaka. Inggris
menaklukkan Birma, tiga kali dalam perang di tahun 1824-1826, 1852, dan 1885-1886.
Tidak seperti lainnya yang dikelola koloni mereka identitas etnis, Burma adalah
Provinsi British India. Di Burma, karena itu, telah dua set rulers , British di
atas dengan orang India di tengah. Dalam 1935 British sepakat untuk memisahkan
Burma dari India, menempatkan perjanjian ini berlaku pada 1937. Burma mampu
melakukan negosiasi dengan kemerdekaan dari Inggris pada 1948.
Penang (diperoleh di 1786), Singapura (yang didirikan oleh Raffles di
1819), dan Melaka (Melaka, diperoleh pada tahun 1824), telah diatur oleh
Inggris sebagai Straits Pemukiman. The Straits Pemukiman menjabat sebagai dasar
untuk ekspansi Inggris ke Semenanjung Melayu antara 1874 dan 1914. Bila Melayu
Serikat memasuki negosiasi untuk kemerdekaan mereka - dicapai di tahun 1957 - Penang
dan Malaka menjadi bagian dari Malaysia seperti Singapura yang pada tahun 1963.
Namun, Indonesia diminta untuk menarik diri dari federasi in1965. Singapura
yang telah independen kota negara sejak tanggal itu. Sarawak dan Sabah yang
bergabung dengan Malaysia pada tahun 1963 terus tetap anggota dari federasi.
Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake
dan Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada
tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa
rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia.
Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melewati
jalur yang sama.
Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan
pelayaran internasioalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka menggalakan ekspor
wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari rempah-rempah. Ratu Elizabeth I
kemudian memberi hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk
mengurus perdagangan dengan Asia. EIC kemudian mengirim armadanya ke Indonesia.
Armada EIC yang dipimpin James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis
(lewat Afrika). Namun, mereka gagal mencapai Indonesia karena diserang Portugis
dan bajak laut Melayu di selat Malaka.
Awal abad ke 17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus
berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, kahususnya di Indonesia.
Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604. menurut catatan
sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan
kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar,
Japara, dan Makassar.
Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada dagang barat lainnya di Indonesia dagang Barat lainnya di Indonesia, seperti Belanda. Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India. Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan Bombay.
Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada dagang barat lainnya di Indonesia dagang Barat lainnya di Indonesia, seperti Belanda. Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India. Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan Bombay.
- Prancis
"Indocina" yang terdiri dari Perancis koloni Cochin Cina dan
Perancis protectorates dari Tonkin, Annam,
Laos
dan Kamboja (Cochin Cina, Tonkin, dan Annam yang kemudian bersatu untuk
membentuk Vietnam). Ibu kotanya Hanoi. Membentuk federasi di wilayah timur dari
Indochinese semenanjung (yang dipakai bersama-sama dengan Myanmar, Thailand dan
Malaya) dan dihadapi di Laut Cina Selatan. Indocina dari budaya yang telah
dipengaruhi oleh Cina dan India. Berabad-abad sebelum Eropa intervensi melihat
pertumbuhan dan menolak kerajaan Khmer di Kamboja, yang naik dan turun dari
Champa, stabil dan perluasan dari Annam. Perlombaan untuk kekaisaran kolonial,
Perancis mengambil (1862, 1867) Cochin Cina sebagai koloni dan ikut serta
protectorates atas Kamboja (1863), Annam (1884), dan Tonkin ( 1884). Mereka
dibentuk pada tahun 1887 empat negara yang menjadi kesatuan dari Indocina,
dengan gubernur jenderal di atas kepala; Laos telah ditambahkan ke dalam
serikat 1893. Dalam Perang Dunia II, Prancis dipaksa untuk menerima intervensi
Jepang di Indocina pada tahun 1940, yang
kemudian pindah ke Jepang Indocina (Juli, 1941) telah dilihat oleh Amerika
Serikat sebagai ancaman bagi Filipina, yang diminta dari semua yang beku Jepang
aset di Amerika dan pertukaran diplomatik precipitated yang dipotong pendek
dengan serangan Jepang di Pearl Harbor. Bahkan sebelum akhir perang, Prancis
mengumumkan rencana untuk sebuah federasi dari dalam Indochina Perancis Union,
dengan pemerintahan sendiri yang lebih besar untuk berbagai negara. Federasi
yang telah diterima di Kamboja dan Laos. Vietnam nationalists Namun, menuntut
(1945) lengkap kemerdekaan Annam, Tonkin, dan Cochin Cina seperti Vietnam, dan
setelah Dec, 1946, daerah ini menjadi pahit plunged berjuang antara Prancis dan
ekstrim nationalists, sering-sering dipimpin oleh komunis. Perang di Vietnam
untuk menyeret pada tahun, culminating di Perancis kekalahan di Dienbienphu.
Konferensi yang di Jenewa 1954 secara efektif berakhir Prancis kontrol dari
Indocina.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.