LABORATORIUM IPS
A. Arti Laboratorium IPS Terpadu
Laboratorium
adalah unsur pelaksana teknis penunjang pelaksanaan tugas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam
satu cabang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni sesuai dengan keperluan bidang ilmu /teknologi /kesenian tertentu.
Laboratorium
IPS tentu saja berbeda dengan laboratorium IPA. Laboratorium atau “ruang IPS” tidak sepenuhnya
berupa untuk melakukan eksperimen seperti laboratorium IPA. Meskipun demikian dalam laboratorium IPS dapat dilakukan alat
peraga dua atau tiga dimensi untuk
pengajaran IPS. Biasanya
dalam laboratorium IPS disimpan atau disediakan berbagai alat peraga pengajaran dalam bentuk dua atau tiga dimensi (visual dan
radio) seperti:
1.
Gambar-gambar
dinding (pakaian adat, alat rumah tangga dan setiap suku
di
Indonesia atau dunia).
2.
Foto-foto
peristiwa bersejarah atau tokoh sejarah (Indonesia atau Dunia).
3.
Peta-peta
sejarah, geografis (informasi fisik bumi, sumber-sumber alam, ekonomi, mineral), peta dinding (informasi batas politik antar
negara).
4.
Karya
grafis (bentuk gambar grafik, bagan diagram) yang memuat informasi tentang penduduk (bangsa-bangsa atau kelompok etnis,
ekonimi, sumber alam, agama,
politik, sosial, sejarah (peristiwa ditempatkan dalam bagan
atau poros bagan).
5.
Karya
kerajinan (craft work) dalam visual
tiga dimensi berupa model patung
tokoh sejarah dari tanah liat, peta timbul dan sebagainya. Dalam laboratorium IPS ini model-model dapat dibuat oleh mahasiswa
sendiri di bawah bimbingan guru.
Bahan-bahan yang digunakan tidak saja dari tanah liat
(lempung), tetapi juga malam berwarna (lilin), plastisin (dari bahan plastik mirip tanah liat tetapi tetap lunak), paper mache (bubur
kertas dari koran-koran bekas). Dari
bahan-bahan tersebut dapat dibuat juga diorama atau
model-model lain sesuai dengan kebutuhan pengajaran IPS yang dikehendaki.
6.
Di
laboratorium dapat disimpan dan digunakan juga peralatan elektronik audio seperti radio cassette, peralatan audio visual proyektor film,
film layar lebar (screen). Casette dan film setiap waktu dapat diputar untuk didengar dan
dilihat, misalnya, pidato-pidato
bersejarah, lagu-lagu perjuangan atau lagu-lagu rakyat, film
tentang peristiwa bersejarah atau film sejarah, film berita tentang kehidupan ekonomi, sosial, politik suatu masyarakat tertentu. Laboratorium
IPS bukan gudang untuk menyimpan
semua benda tersebut di atas. Seperti halnya dengan perpustakaan,
laboratorium ini adalah salah satu sumber belajar bagi siswa dan oleh karena itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam
perencanaan strategi dan proses
pembelajaran IPS.
B. Fungsi Laboratorium Terpadu di Sekolah Dasar dan Menengah
Keberadaan
laboratorium terpadu di Sekolah Dasar dan Menengah memiliki
fungsi sebagai berikut:
1.
Agar
siswa dapat mengenal sistem sosial serta sebagai tempat sarana pembelajaran ilmu pengetahuan social (social science).
2.
Guru
dapat membekali siswa dengan beberapa macam ketrampilan IPS yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Agar
guru dapat mengoptimalkan pembelajaran yang sedang diajarkan.
4.
Dapat
menerjemahkan idea atau gagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih realistik.
5.
Pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif karena siswa dapat melihat secara langsung tentang gambar-gambar atau miniatur peninggalan
sejarah
C. Tata Ruang dan Peralatan Laboratorium
Dalam menata sebuah
laboratorium IPS Terpadu akan membutuhkan beberapa peralatan pendukung diantaranya :
2.
Lemari
katalog
3.
Meja
dan kursi baca
4.
Meja
peminjaman
5.
Meja
pelayanan pengguna (front office)
6.
Lemari tempat menaruh tas
7.
Meja
dan kursi untuk petugas.
8.
Pendingin ruangan (optional)
Secara umum peralatan
yang digunakan sebagai media pembelajaran dapat dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu peralatan produksi media,
peralatan media,
dan peralatan praktikum.
v Peralatan produksi media meliputi :
1.
Kamera Digital
2.
Handy Camp
3.
Video
editing
4.
Komputer/Laptop
5.
Peralatan
perekam audio
6.
Peralatan
produksi untuk media grafis
v Beberapa peralatan media digunakan sebagai
penyajian (hardware) yang berupa:
2.
VCD/DVD
Player
3.
Radio
Tape Recorder
4.
PC komputer/Laptop
5.
LCD Proyektor
6.
Printer
v
Peralatan praktikum
Untuk lebih lanjutnya
media pembelajaran yang ada di
laboratorium harus
meliputi:
1.
media
cetak (2D/3D)
l Buku pelajaran
l Majalah pendidikan
l Koran
l Peta / globe
l Maket ( gunung, rumah, candi, prasasti, dll)
2.
media
audio,dan audiovisual
l Rekaman suara (lagu, percakapan/dialog.....)
l Film dokumenter
l Video pendidikan
3.
Multimedia interaktif
Berdasarkan
hal di atas maka sebagai pengelola lab dituntut untuk selalu mengetahui dengan pasti semua peralatan yang berada dalam tanggung
jawabnya tanpa harus melihat dulu
dokumennya terutama peralatan portable dan peralatan multi fungsi yang dalam pemakaiannya bisa dipindah-pindah, sesuai
keinginan si pemakai.
Agar
semua peralatan mudah dideteksi, maka media pembelajaran harus ditata dengan prinsip :
1. mudah dilihat
2. mudah dijangkau
3. aman untuk alatnya
4. aman untuk pemakainnya
Sebelum melakukan
penataan ruang laboratorium, pengelola perlu mengetahui hal-hal diataranya: (a) mengenali alat dan fungsinya, (b) mengenali sifat
bahan, (c) kualitas alat termasuk
kecanggihan dan ketelitian, (d) keperangkatan, (e) nilai/harga alat, (f) kualitas alat
tersebut dan kelangkaannya, (g) bahan dasar penyusun alat, (h) bentuk
dan ukuran alat, (i) bobot atau
berat alat.
D. Menata Media Pembelajaran
Penataan dan penyimpanan
media di laboratorium IPS didasarkan pada:
1. Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh
susunan atau fasilitas laboratorium serta
keadaan alat dan bahan. Jadi penyimpanan atau penataan media dikelompokkan berdasarkan bahan pembuatnya, media yang berbahan
baku sama dikelompokan kedalam
satu tempat penyimpanan. Misal buku-buku, peta dan atlas
ditempatkan dalam satu tempat atau ruangan.
2. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan
kemudahan dicari dan digapai, keamanan
dalam penyimpanan dan pengambilannya. Media yang sering digunakan
dan boleh diambil sendiri oleh peserta didik diletakkan pada bagian luar/ tidak tertutup sedangkan media yang pemakaiannya harus dalam pengawasan diletakkan didalam almari atau tempat yang tertutup
sehingga hanya guru/
pengelola laboratorium saja yang bisa mengambilnya. Contohnya CD, benda-benda peninggalan sejarah dan lain sebagainya.
Penataan meja dan kursi
dalam laboratorium IPS harus disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan. Ada beberapa model penataan meja dan kursi yang dapat dipakai dalam penataan ruang laboratorium IPS
yaitu :
Penataan
meja dan kursi di susun seperti tapal kuda sehingga ada ruang bebas ditengah. Penataan jenis ini bisa digunakan saat guru menggunakan
metode demonstrasi atau ketika akan menjelaskan miniatur atau replika
bahan pelajaran. Jadi
siswa tidak akan merasa terganggu penglihatannya
karena terhalang siswa lain.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.