Monday, November 12, 2012

LABORATORIUM IPS




LABORATORIUM IPS

A. Arti Laboratorium IPS Terpadu
 Laboratorium adalah unsur pelaksana teknis penunjang pelaksanaan tugas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan keperluan bidang ilmu /teknologi /kesenian tertentu.
Laboratorium dapat berupa bengkel, studio, rumah sakit, laut, pasar, hotel, pabrik, kebun, sawah, desa, sekolahan, dan perkantoran. Di samping sebagai tempat praktek siswa dan tempat peneliti melakukan penelitian, laboratorium juga bisa digunakan oleh masyarakat untuk membantu memecahkan masalah mereka. Di sebuah universitas, laboratorium dipimpin oleh seorang dosen yang ditugasi sebagai kepala laboratorium.
Laboratorium IPS tentu saja berbeda dengan laboratorium IPA. Laboratorium atau “ruang IPS” tidak sepenuhnya berupa untuk melakukan eksperimen seperti laboratorium IPA. Meskipun demikian dalam laboratorium IPS dapat dilakukan alat peraga dua atau tiga dimensi untuk pengajaran IPS. Biasanya dalam laboratorium IPS disimpan atau disediakan berbagai alat peraga pengajaran dalam bentuk dua atau tiga dimensi (visual dan radio) seperti:
1.        Gambar-gambar dinding (pakaian adat, alat rumah tangga dan setiap suku
di Indonesia atau dunia).
2.        Foto-foto peristiwa bersejarah atau tokoh sejarah (Indonesia atau Dunia).
3.        Peta-peta sejarah, geografis (informasi fisik bumi, sumber-sumber alam, ekonomi, mineral), peta dinding (informasi batas politik antar negara).
4.        Karya grafis (bentuk gambar grafik, bagan diagram) yang memuat informasi tentang penduduk (bangsa-bangsa atau kelompok etnis, ekonimi, sumber alam, agama, politik, sosial, sejarah (peristiwa ditempatkan dalam bagan atau poros bagan).
5.        Karya kerajinan (craft work) dalam visual tiga dimensi berupa model patung tokoh sejarah dari tanah liat, peta timbul dan sebagainya. Dalam laboratorium IPS ini model-model dapat dibuat oleh mahasiswa sendiri di bawah bimbingan guru. Bahan-bahan yang digunakan tidak saja dari tanah liat (lempung), tetapi juga malam berwarna (lilin), plastisin (dari bahan plastik mirip tanah liat tetapi tetap lunak), paper mache (bubur kertas dari koran-koran bekas). Dari bahan-bahan tersebut dapat dibuat juga diorama atau model-model lain sesuai dengan kebutuhan pengajaran IPS yang dikehendaki.
6.        Di laboratorium dapat disimpan dan digunakan juga peralatan elektronik audio seperti radio cassette, peralatan audio visual proyektor film, film layar lebar (screen). Casette dan film setiap waktu dapat diputar untuk didengar dan dilihat, misalnya, pidato-pidato bersejarah, lagu-lagu perjuangan atau lagu-lagu rakyat, film tentang peristiwa bersejarah atau film sejarah, film berita tentang kehidupan ekonomi, sosial, politik suatu masyarakat tertentu. Laboratorium IPS bukan gudang untuk menyimpan semua benda tersebut di atas. Seperti halnya dengan perpustakaan, laboratorium ini adalah salah satu sumber belajar bagi siswa dan oleh karena itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam perencanaan strategi dan proses pembelajaran IPS.

B. Fungsi Laboratorium Terpadu di Sekolah Dasar dan Menengah
Keberadaan laboratorium terpadu di Sekolah Dasar dan Menengah memiliki fungsi sebagai berikut:
1.        Agar siswa dapat mengenal sistem sosial serta sebagai tempat sarana pembelajaran ilmu pengetahuan social (social science).
2.        Guru dapat membekali siswa dengan beberapa macam ketrampilan IPS yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.        Agar guru dapat mengoptimalkan pembelajaran yang sedang diajarkan.
4.        Dapat menerjemahkan idea atau gagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih realistik.
5.        Pembelajaran dapat berlangsung secara efektif karena siswa dapat melihat secara langsung tentang gambar-gambar atau miniatur peninggalan sejarah

C. Tata Ruang dan Peralatan Laboratorium
Dalam menata sebuah laboratorium IPS Terpadu akan membutuhkan beberapa peralatan pendukung diantaranya :
2.        Lemari katalog
3.        Meja dan kursi baca
4.        Meja peminjaman
5.        Meja pelayanan pengguna (front office)
6.        Lemari tempat menaruh tas
7.        Meja dan kursi untuk petugas.
8.        Pendingin ruangan (optional)

Secara umum peralatan yang digunakan sebagai media pembelajaran dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu peralatan produksi media, peralatan media, dan peralatan praktikum.
v  Peralatan produksi media meliputi :
1.        Kamera Digital
2.        Handy Camp
3.        Video editing
4.        Komputer/Laptop
5.        Peralatan perekam audio
6.        Peralatan produksi untuk media grafis
v  Beberapa peralatan media digunakan sebagai penyajian (hardware) yang berupa:

2.        VCD/DVD Player
3.        Radio Tape Recorder
4.        PC komputer/Laptop
5.        LCD Proyektor
6.        Printer
v  Peralatan praktikum
Untuk lebih lanjutnya media pembelajaran yang ada di laboratorium harus meliputi:
1.        media cetak (2D/3D)
l  Buku pelajaran
l  Majalah pendidikan
l  Koran
l  Peta / globe
l  Maket ( gunung, rumah, candi, prasasti, dll)
2.        media audio,dan audiovisual
l  Rekaman suara (lagu, percakapan/dialog.....)
l  Film dokumenter
l  Video pendidikan
3.        Multimedia interaktif

Berdasarkan hal di atas maka sebagai pengelola lab dituntut untuk selalu mengetahui dengan pasti semua peralatan yang berada dalam tanggung jawabnya tanpa harus melihat dulu dokumennya terutama peralatan portable dan peralatan multi fungsi yang dalam pemakaiannya bisa dipindah-pindah, sesuai keinginan si pemakai.
Agar semua peralatan mudah dideteksi, maka media pembelajaran harus ditata dengan prinsip :
1. mudah dilihat
2. mudah dijangkau
3. aman untuk alatnya
4. aman untuk pemakainnya
Sebelum melakukan penataan ruang laboratorium, pengelola perlu mengetahui hal-hal diataranya: (a) mengenali alat dan fungsinya, (b) mengenali sifat bahan, (c) kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian, (d) keperangkatan, (e) nilai/harga alat, (f) kualitas alat tersebut dan kelangkaannya, (g) bahan dasar penyusun alat, (h) bentuk dan ukuran alat, (i) bobot atau berat alat.

D. Menata Media Pembelajaran
Penataan dan penyimpanan media di laboratorium IPS didasarkan pada:
1. Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh susunan atau fasilitas laboratorium serta keadaan alat dan bahan. Jadi penyimpanan atau penataan media dikelompokkan berdasarkan bahan pembuatnya, media yang berbahan baku sama dikelompokan kedalam satu tempat penyimpanan. Misal buku-buku, peta dan atlas ditempatkan dalam satu tempat atau ruangan.
2. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan digapai, keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya. Media yang sering digunakan dan boleh diambil sendiri oleh peserta didik diletakkan pada bagian luar/ tidak tertutup sedangkan media yang pemakaiannya harus dalam pengawasan diletakkan didalam almari atau tempat yang tertutup sehingga hanya guru/ pengelola laboratorium saja yang bisa mengambilnya. Contohnya CD, benda-benda peninggalan sejarah dan lain sebagainya.

E. Menata Ruang Laboratorium

Penataan meja dan kursi dalam laboratorium IPS harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Ada beberapa model penataan meja dan kursi yang dapat dipakai dalam penataan ruang laboratorium IPS yaitu :
Penataan meja dan kursi di susun seperti tapal kuda sehingga ada ruang bebas ditengah. Penataan jenis ini bisa digunakan saat guru menggunakan metode demonstrasi atau ketika akan menjelaskan miniatur atau replika bahan pelajaran. Jadi siswa tidak akan merasa terganggu penglihatannya karena terhalang siswa lain.


Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |