Wednesday, November 14, 2012

METODE PENELITIAN SEJARAH




 METODE PENELITIAN SEJARAH

metode penelitian sejarah (Historical Method) adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gottschalk 1983:32). Sedangkan menurut Gorrgan, metode sejarah mempunyai pengertian sebagai berikut : Suatu kumpulan yang sistematis dari prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang dimaksudkan untuk membentuk dan secara efektif akan mengkaji sumber-sumber itu secara kritis dan menyajikan suatu hasil sintesa (pada umumnya dalam bentuk tertulis) dari hasil-hasil yang dicapai (Wiyono 1990:2)
Dan menurut Nugroho Notosusanto yang dimaksud metode penelitian sejarah adalah : Prosedur dari sejarah untuk melukiskan kisah masa lampau itu ternyata terjadi (1) mencari jejak-jejak masa lampau (2) meneliti jejak-jejak secara kritis (3)berdasarkan informasi yang diberikan oleh jejak-jejak itu berusaha membayangkan bagaimana imajinasi ilmiah (Nugroho Notosusanto 1971:72).
Menurut Gottschalk (1975:18) ada empat langkah kegiatan dalam prosedur penelitian sejarah, yaitu :
1. Heuristik (mencari sumber)
Yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau yang berupa keterangan-keterangan, kejadian, benda peninggalan masa lampau dan bahan tulisan. Dalam pengumpulan data ini dilakukan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
a. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan kegiatan untuk memperoleh data dengan cara mencari dan membaca buku-buku dan literatur yang relevan dengan tema penelitian.
b. Studi Lapangan Untuk Observasi
Yang dimaksud dengan studi lapangan yaitu suatu cara melalui pengamatan langsung untuk menghimpun jejak sejarah terhadap lokasi atau objek studi dalam penelitian ini. Dengan teknik ini penulis secara langsung melihat keadaan, suasana, dan kenyataan yang sesungguhnya terjadi di Malang.
c. Wawancara
Wawancara adalah usaha mengumpulkan keterangan dan informasi tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat. Wawancara dilakukan terhadap informan, agar yang akan diwawancarai mau menjawab dengan lancar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan maka harus dikembangkan suasana yang harmonis kekeluargaan. Adapun pelaksanaan dari wawancara ini menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin yang dimaksud disini adalah bentuk pertanyaan yang diajukan kepada informan bersifat terbuka dan terarah. Sebelum wawancara dilakukan terlebih dahulu menentukan informan yang akan diwawancarai. Hal ini dilakukan dengan maksud supaya penulis dapat menggali dan memperoleh informasi yang disajikan informan serta mampu membedakan informasi yang sesungguhnya dan informasi yang semu. Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, maka perlu mempersiapkan beberapa hal teknis, yaitu :
1) Dibuat pedoman wawancara.
2) Menghubungi informan yang akan diwawancarai.
3) Pengaturan waktu, hari, dan tempat wawancara.
4) Persiapan-persiapan lain yang diperlukan.
2. Kritik Sumber
Kritik sumber adalah usaha kegiatan untuk mendapatkan data yang tingkat kebenarannya atau kredibilitas paling tinggi dengan melalui seleksi data yang telah terkumpul. Kritik sumber ini dibedakan kritik ekstern dan kritik intern.
a. Kritik Ekstern, yaitu yang bertujuan untuk menguji otensitas, asli tidaknya sumber yang dipakai. Caranya dengan kompilasi atau membandingkan antara buku dengan dokumen yang diperoleh, sumber yang dipakai dari buku yang bersangkutan saling diperbandingkan juga. Tidak semua jawaban ditulis karena tidak lulus seleksi. Hal ini wajar karena tiap pribadi mempunyai sudut pandang yang berbeda. Dalam penelitian ini penulis telah melakukan kritik ekstern yaitu penilaian terhadap buku-buku referensi dan pemilihan informan untuk melakukan teknik wawancara . Dalam melakukan kritik ekstern terhadap sumber-sumber tertulis dengan cara menilai apakah sumber-sumber yang penulis peroleh merupakan sumber yang sesuai dengan permasalahan yang penulis kaji atau tidak.
b. Kritik Intern. Yaitu kritik yang menilai sumber-sumber yang berhasil dikumpulkan. Sumber-sumber itu berupa buku-buku kepustakaan guna melihat isinya relevan dengan permasalahan yang dikaji serta bisa dipercaya kebenarannya. Pada tahap kritik intern untuk mengkritisi hasil wawancara, yaitu dengan membandingkan isi data yang penulis peroleh di lapangan berupa hasil wawancara dari para informan yang satu dengan informan yang lain. Pembandingan jawaban tersebut bertujuan untuk mempermudah penulis dalam mengambil satu kesimpulan mengenai keterangan yang diberikan oleh para informan tersebut akan kebenaran jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Hal ini dilakukan karena ingin memperoleh jawaban dengan nilai pembuktian dari isi atau data sumber tersebut masih relevan atau tidak.
3. Interpretasi
Interpretasi merupakan usaha untuk mewujudkan rangkaian data-data yang mepunyai kesesuaian satu sama lain dan bermakna (Widja, 1989:23). Interpretasi ini dilakukan untuk menentukan makna yang saling berhubungan antara data yang telah diperoleh, pada tahap ini data data yang diperoleh di olah hingga diperoleh fakta sejarah.Fakta-fakta sejarah yang telah melalui tahap kritik sumber dihubungkan atau saling dikaitkan sehingga pada akhirnya akan menjadi suatu rangkaian yang bermakna.
4. Historiografi
Penyususunan kesakasian yang dapat dipercaya  menjadi suatu kisah atau penyajian yang berarti.. Bentuk dari cerita sejarah ini akan ditulis secara kronologi dengan topik yang jelas sehingga akan mudah untuk dimengerti dan dengan tujuan agar pembaca dapat mudah memahaminya. Hasil dari penelitian yang diteliti secara ilmiah dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang berlaku tanpa mengurangi daya tarik untuk membaca yang kemudian dibukukan.sedangkan menurut Ismaun (1993:22) historigrafi merupakan  merekontruksi imajinatif maa lalu manusia berdasarkan bukti bukti  dan data data yang diperoleh proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.


SUMBER :
 Ismaun. 1993. Pengantar ilmu sejarah. Bandung : B3PTKSM.


Gottschalk, Luis. 1975. Mengerti Sejarah. -: Universitas Indonesia.
Widja, I Gde. 1988. Pengantar Ilmu Sejarah : Sejarah Dalam Perspektif Pendidikan. Semarang: Satya Wacana.
Notosusanto, Nugroho. Norma–Norma Dasar Penelitian Sejarah. Jakarta:Penerbit Sej ABRI.
 

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |