METODE PENELITIAN SEJARAH
metode
penelitian sejarah (Historical Method) adalah proses menguji
dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gottschalk
1983:32). Sedangkan menurut Gorrgan, metode sejarah mempunyai pengertian
sebagai berikut : Suatu kumpulan yang sistematis dari prinsip-prinsip dan
aturan-aturan yang dimaksudkan untuk membentuk dan secara efektif akan mengkaji
sumber-sumber itu secara kritis dan menyajikan suatu hasil sintesa (pada
umumnya dalam bentuk tertulis) dari hasil-hasil yang dicapai (Wiyono 1990:2)
Dan
menurut Nugroho Notosusanto yang dimaksud metode penelitian sejarah adalah : Prosedur
dari sejarah untuk melukiskan kisah masa lampau itu ternyata terjadi (1)
mencari jejak-jejak masa lampau (2) meneliti jejak-jejak secara kritis (3)berdasarkan
informasi yang diberikan oleh jejak-jejak itu berusaha membayangkan bagaimana
imajinasi ilmiah (Nugroho Notosusanto 1971:72).
Menurut
Gottschalk (1975:18) ada empat langkah kegiatan dalam prosedur penelitian
sejarah, yaitu :
1.
Heuristik (mencari sumber)
Yaitu
kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau yang berupa keterangan-keterangan,
kejadian, benda peninggalan masa lampau dan bahan tulisan. Dalam pengumpulan
data ini dilakukan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
a.
Studi Pustaka
Studi
pustaka merupakan kegiatan untuk memperoleh data dengan cara mencari dan
membaca buku-buku dan literatur yang relevan dengan tema penelitian.
b.
Studi Lapangan Untuk Observasi
Yang
dimaksud dengan studi lapangan yaitu suatu cara melalui pengamatan langsung
untuk menghimpun jejak sejarah terhadap lokasi atau objek studi dalam
penelitian ini. Dengan teknik ini penulis secara langsung melihat keadaan,
suasana, dan kenyataan yang sesungguhnya terjadi di Malang.
c.
Wawancara
Wawancara
adalah usaha mengumpulkan keterangan dan informasi tentang kehidupan manusia
dalam suatu masyarakat. Wawancara dilakukan terhadap informan, agar yang akan
diwawancarai mau menjawab dengan lancar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
maka harus dikembangkan suasana yang harmonis kekeluargaan. Adapun pelaksanaan
dari wawancara ini menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin yang dimaksud
disini adalah bentuk pertanyaan yang diajukan kepada informan bersifat terbuka
dan terarah. Sebelum wawancara dilakukan terlebih dahulu menentukan informan
yang akan diwawancarai. Hal ini dilakukan dengan maksud supaya penulis dapat
menggali dan memperoleh informasi yang disajikan informan serta mampu
membedakan informasi yang sesungguhnya dan informasi yang semu. Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, maka
perlu mempersiapkan beberapa hal teknis, yaitu :
1)
Dibuat pedoman wawancara.
2)
Menghubungi informan yang akan diwawancarai.
3)
Pengaturan waktu, hari, dan tempat wawancara.
4)
Persiapan-persiapan lain yang diperlukan.
2.
Kritik Sumber
Kritik
sumber adalah usaha kegiatan untuk mendapatkan data yang tingkat
kebenarannya atau kredibilitas paling tinggi dengan melalui seleksi data
yang telah terkumpul. Kritik sumber ini dibedakan kritik ekstern dan
kritik intern.
a.
Kritik Ekstern, yaitu yang bertujuan untuk menguji otensitas, asli tidaknya
sumber yang dipakai. Caranya dengan kompilasi atau membandingkan antara buku dengan
dokumen yang diperoleh, sumber yang dipakai dari buku yang bersangkutan saling
diperbandingkan juga. Tidak semua jawaban ditulis karena tidak lulus seleksi.
Hal ini wajar karena tiap pribadi mempunyai sudut pandang yang berbeda. Dalam penelitian
ini penulis telah melakukan kritik ekstern yaitu penilaian terhadap buku-buku
referensi dan pemilihan informan untuk melakukan teknik wawancara . Dalam melakukan kritik ekstern terhadap
sumber-sumber tertulis dengan cara menilai apakah sumber-sumber yang penulis
peroleh merupakan sumber yang sesuai dengan permasalahan yang penulis kaji atau
tidak.
b.
Kritik Intern. Yaitu kritik yang menilai sumber-sumber yang berhasil
dikumpulkan. Sumber-sumber itu berupa buku-buku kepustakaan guna melihat isinya
relevan dengan permasalahan yang dikaji serta bisa dipercaya kebenarannya. Pada
tahap kritik intern untuk mengkritisi hasil wawancara, yaitu dengan
membandingkan isi data yang penulis peroleh di lapangan berupa hasil wawancara
dari para informan yang satu dengan informan yang lain. Pembandingan jawaban
tersebut bertujuan untuk mempermudah penulis dalam mengambil satu kesimpulan mengenai
keterangan yang diberikan oleh para informan tersebut akan kebenaran jawaban
atas pertanyaan yang diajukan. Hal ini dilakukan karena ingin memperoleh
jawaban dengan nilai pembuktian dari isi atau data sumber tersebut masih relevan
atau tidak.
3.
Interpretasi
Interpretasi
merupakan usaha untuk mewujudkan rangkaian data-data yang mepunyai kesesuaian
satu sama lain dan bermakna (Widja, 1989:23). Interpretasi ini dilakukan untuk
menentukan makna yang saling berhubungan antara data yang telah diperoleh, pada
tahap ini data data yang diperoleh di olah hingga diperoleh fakta sejarah.Fakta-fakta
sejarah yang telah melalui tahap kritik sumber dihubungkan atau saling
dikaitkan sehingga pada akhirnya akan menjadi suatu rangkaian yang bermakna.
4.
Historiografi
Penyususunan
kesakasian yang dapat dipercaya menjadi
suatu kisah atau penyajian yang berarti.. Bentuk dari cerita sejarah ini akan
ditulis secara kronologi dengan topik yang jelas sehingga akan mudah untuk
dimengerti dan dengan tujuan agar pembaca dapat mudah memahaminya. Hasil dari
penelitian yang diteliti secara ilmiah dengan menggunakan bahasa yang baik dan
benar sesuai dengan ejaan yang berlaku tanpa mengurangi daya tarik untuk
membaca yang kemudian dibukukan.sedangkan menurut Ismaun (1993:22) historigrafi
merupakan merekontruksi imajinatif maa
lalu manusia berdasarkan bukti bukti dan
data data yang diperoleh proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman
dan peninggalan masa lampau.
SUMBER :
Ismaun.
1993. Pengantar ilmu sejarah. Bandung
: B3PTKSM.
Gottschalk, Luis. 1975. Mengerti Sejarah. -: Universitas Indonesia.
Widja, I Gde. 1988. Pengantar Ilmu Sejarah : Sejarah Dalam Perspektif Pendidikan. Semarang: Satya Wacana.
Notosusanto, Nugroho. Norma–Norma Dasar Penelitian Sejarah. Jakarta:Penerbit Sej ABRI.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.