Dalam memahami sebuah pemikiran seorang filsuf, kita perlu
mengetahui perkembangan atau perubahan perubahan yang terjadi. Mengenai Marx
sendiri banyak para ahli yang masih bersilang pendapat mengenai pemikiran Karl
Marx.
Yang sering kali diperdebatkan adalah perubahan Marx yang humanis
menjadi anti humanis atau ilmiah yang kemudian dibedakan adalah "Marx
muda" dan "Marx tua", hal mana sebetulnya kurang tepat karena
tahap "Marx tua" pada umumnya dianggap sudah dimasuki Marx dengan The German
Ideology yang ditulisnya bersama temannya sekitar tahun 1846, jadi waktu ia
baru berumur 28 tahun Antara gaya berpikir "Marx muda" dan gaya
berpikir "Marx tua" jelas ada perbedaan yang cukup mencolok. Tetapi
apakah hal itu berarti bahwa pemikiran Marx berubah arah atau pemikirannya
hanya sekadar berkembang. Gaya
khas pikiran Marx muda baru diketahui dalam abad ini. Tulisan-tulisan penting,
seperti The German Ideology, dan terutama Naskah-naskah
Paris yang ditulisnya pada akhir tahun 1843 (di mana istilah kunci Marx
adalah "keterasingan", istilah yang kemudian menghilang dari
perbendaharaan bahasanya) baru diterbitkan dalam abad ini, jauh sesudah Marx
meninggal dunia.[1]
Berikut ini akan dijelaskan mengenai
dibalik pemikiran Marx Muda dan Marx Tua tersebut
Periode pemikiran Marx muda dimulai ketika pada usia 23 tahun Marx
memperoleh gelar doktor dalam ilmu filsafat dengan disertasi berjudul The Difference between Democritean and
Epicurean Philosophy of Nature (Perbedaan antara Filsafat Alam Democritos
dan Epicurus). Namun, meski Marx berasal dari Universitas Berlin, disertasi ini didapatkannya dari
Universitas Jenna. Hal ini karena reputasi Marx sebagai Hegelian muda yang
radikal tidak memungkinkannya meraih doktor di Universitas Berlin.[2]
Gaya pemikiran yang radikal dan bebas menyatakan pemikirannya
membuat Marx gagal menjadi dosen, apalagi setelah Bruno Bauer dipecat sebagai
rektor Universitas Berlin karena Hegelian Muda Sayap Kiri menulis buku yang
berjudul Kritik der Evangeilschen
Gesichte der Synoptiker (Kritik terhadap sejarah Injil Sinoptik). Lalu Marx
pindah ke Kὂln, menjadi wartawan dan menerbitkan majalah oposisi Rheinissche Zeitung
(Rhine Gazzette) di tahun 1842. Namun karena kritikannya terlalu keras, majalah
ini diberangus pemerintah, sehingga Marx bersama Arnold Ruge memutuskan pindah
ke Paris dan
menerbitkan penerbitan berkala yang tak kalah kritisnya bernama Deutsche-Franzosische
Jahrbucher (Buku Tahunan Jerman-Perancis). [3]
Pada tahun 1844, Marx bertemu dengan Friedrich Engels,[4]
seorang sosialis asal Jerman,. Engels kemudian menjadi sahabat terbaik Marx dan
mulai meluncurkan berbagai tulisan hasil pemikiran mereka berdua. Di
Paris, Marx juga mulai mengenal para anggota sosialis bawah tanah Perancis yang
akhirnya menumbuhkan benih-benih pemikiran komunis. Sikap komunis ini juga amat
dipengaruhi oleh sahabatnya, Engels yang ternyata seorang komunis[5]
yang mempengaruhi Marx melalui perhatian Marx pada kelas pekerja dan
mengarahkan perhatian Marx pada ekonomi. Marx kemudian menjadi komunis dan
meletakkan pemikirannya melalui rangakaian tulisannya yang dikenal sebagai The Economic and Philosophical Manuscript
di tahun 1844, tapi karya ini baru dipublikasikan pada tahun 1930. Pada
manuskrip ini Marx menggambarkan sebuah konsepsi komunis yang humanis. Tulisan
ini sangat dipengaruhi oleh pemikiran Feurbach dan didasarkan pada sebuah
perbedaan kontras antara kehidupan kelas buruh yang teralienasi di bawah
kapitalisme[6]
dan sebuah masyarakat komunis di mana orang dapat secara bebas mengembangkan
kehidupan merka melalui produksi yang kooperatif..[7]
Kehidupan Marx di Brussel merupakan titik balik pemikirannya yang
disebut perione Marx Tua. Di Brussel, Marx memperdalam ilmu Ekonomi dan
menjalin hubungan dengan kaum buruh, serta melakukan berbagai pidato yang
sangat keras untuk menggerakkan kaum buruh. Di tengah kesibukannya berorasi, ia
menulis suatu kritik tentang pemikiran Feuerbach yang berjudul Theses on
Feuerbach (Dalil-dalil untuk Feuerbach) yang menjadi pokok dan mewarnai
filsafatnya di kemudian hari. La Misere de la Philosophie (Kemiskinan Filsafat)
adalah buku filsafat pertamanya untuk mengkritik buku karangan Pierre Joseph
Proudhon yang berjudul Philosophie de la Misere (Filsafat Kemiskinan). Kritik
Marx adalah bahwa Proudhon tidak revolusioner dan tidak memberi gambaran masa
depan bagi kaum buruh untuk membebaskan diri genggaman kapitalis. Saat inilah
sesungguhnya Marx mulai meletakan dasar pemikirannya tentang Materialisme
Historis. [8]
Communist League terbentuk di Brussel pada tahun 1847. Liga ini merupakan organisasi
kerjasama kaum buruh Inggris, Jerman, dan Perancis, yang menjadi cikal bakal
Gerakan Pekerja Internasional (International Workmen’s Association) yang
pertama. Marx bersama Engels Dalam publikasi awal karya mereka,
The Communist Manifesto, Marx, dan Engels mengemukakan rencana lima tahun agitasi
revolusi politik serta mengomentari kegagalan revolusi Eropa tahun 1948-1949.[9]Akibat
Manifesto Partai Komunis ini akhirnya terjadi kekacauan di Perancis pada 24
Februari 1848 yang kemudian meluas ke Jerman, Perancis, dan Brussel. Hal ini
membuat Marx kemudian diusir oleh pemerintah ke luar Belgia.[10]
Tulisan-tulisannya yang sebelumnya dimuat di majalah bulanan di
Amerika Serikat berjudul Die Revolution
kemudian dibukukan oleh Engels, diantaranya The
Class Struggle in France:
1848-1850, Der 18, Brumaire des Louise Bonaparte. Dalam buku ini Marx
menerapkan pandangannya tentang materialisme historis dan menerangkan kondisi
dan sebab yang melatarbelakangi kudeta Napoleon Bonaparte. Buku lain pada masa
ini adalah berjudul Herr Vogt, sebuah
polemik Marx dan Karl Vogt tentang perang saudara di Italia. Marx melihat bahwa
kehancuran sosial yang ditimbulkan oleh keadaan perekonomian yang kacau
berkaitan dengan mekanisme pemerintahan yang ada. Salah satunya adalah
penggunaan gereja sebagai alat penguasa untuk memeras dan memperbudak rakyat
miskin.. kritikan tersebut terdapat dalam bukunya Contribution to the Critique of Hegel’s Philosophy of Right.[11]
Pada tanggal 14 Maret 1883 Marx meninggal dunia di meja kerjanya
dalam kamar studinya sebagai orang tanpa warganegara. Hanya sebelas orang yang
mengantarnya ke tempat peristirahatannya yang terakhir di Highgate
Cemetery, London. Pada tahun 1954 Partai Komunis
Inggris membangun bangunan nisan untuk kuburan Marx, di mana pada batu nisannya
tertulis “Workers Of All Lands Unite”
yang merupakan baris terakhir dari Manifesto Komunisnya dan juga tulisan
“The Philosophers Have Only Interpreted
The World In Various Ways – The Point However Is To Change It” (Para
filosof hanyalah baru sekedar menafsirkan dunia dengan berbagai cara –
masalahnya adalah bagaimana mengubahnya), merupakan versi Inggris dari tesis ke
sebelas untuk Feuerbach. Namun perlu dicatat bahwa selama hidupnya, Marx
mampu menggabungkan teori dan praktik yang jarang dilakukan oleh para teoritisi
lainnya, yaitu studi mendalam yang membuahkan serangkaian teori dan
tindakan aktif dalam organisasi kaum buruh sebagai realisasi dari praksis
teorinya.[12]
[1] Magnis-suseno, franz. Pemikiran Karl Marx: dari Sosialisme
Utopis ke Perselisihan Revisionis(
Jakarta.
Gramedia pustaka utama. 2001) hal. 7.
[2] Lihat , http://jumbomadonna.multiply.com/Karl_Marx_dan_Pengaruh_Feuerbach
[3] Ibid
[4] Lahir di Barmen, Wuppertal,
Jerman. 28 november 1820 – London,
5 agustus 1895 : merupakan anak pengusaha tekstil, yang kemudian menulis buku
tentang kelas pekerja diinggris, dan bergabung dalam penulisan jurnal yang
dibuat Marx
[5] Pertama kali muncul di Perancis setelah revolusi 1848, Etienne
Cabet melalui karyanya Voyage En Icarie
memperkenalkan gagasan komunis damai. Namun mengenai gagasan telah muncul
semenjak greco-roman ( lihat : Hartisekar, Markonia. 2001. hal 28)
[6] Suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan
usaha untuk meraih keuntungan sebesar
besarnya.
[7] Lihat , http://jumbomadonna.multiply.com/Karl_Marx_dan_Pengaruh_Feuerbach
[8] Ibid
[9] Hartisekar, Markonis. Mewaspadai
Kuda Troya Komunisme Di Era Reformasi.(Jakarta: Pustaka Sarana Kajian.2001) hal 29.
[10] Lihat , http://jumbomadonna.multiply.com/Karl_Marx_dan_Pengaruh_Feuerbach
[11] Ibid
[12] Ibid
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.