PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI
a.
Pengertian Pendekatan Konseptual
Dalam
kamus Bahasa Indonesia, istilah pendekatan adalah proses, perbuatan atau cara
mendekati. Sedangkan konsep berarti rencana yang dituangkan dalam kertas atau
rancangan ( Kamisa, 1997 : 318). Pendekatan juga dapat diartikan merupakan
strategi, dan konsep merupakan ide atau pengertian yang diabstraksikan dari
peristiwa yang konkrit( Ismain, 1996 : 28). Berdasarkan pengertian diatas jika
dihubungkan dengan sistem pengajaran, maka istilah pendekatan konseptual adalah
pendekatan dalam pengajaran yang menekankan pada penyajian atau pembahasan
konsep-konsep ( Ismain, 1996 : 28 ).
Belajar
dengan konsep berarti proses mengabtraksikan suatu obyek dan peristiwa melalui
identifikasi, memililah dan mengklasifikasi ciri-ciri kemudian dihubungkan
sehingga menghasilkan suatu pengertian, difinisi, perbedaan dan lain-lain. Pengajaran
dengan konsep merupakan kegiatan yang menyangkut tat-aturan mengabstrksikan
sesuatu dari sutu struktur ilmu pengetahuan
b. Pengajaran dengan Pendekatan Konseptual
Dalam pengajaran, terdapat
berbagai pendekatan yang dapat digunakan seorang guru dalam menyampaikan materi
pelajaran. Pendekatan-pendekatan yang sering digunakan antara lain :
1. Pendekatan ketrampilan proses
2. Pendekatan faktual
3. Pendekatan prosesual
4. Pendekatan konseptual
Berbagai pendekatan di atas
merupakan pilihan begi seorang guru dalam mengajar yang disesuaikan dengan
karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. Untuk mata pelajaran sosiologi
lebih tepat menggunakan pendekatan konseptual. Karena melalui pendekatan
konseptual berarti menekankan sajian atau pembahasan untuk menemukan
konsep-konsep sosiologi. Konsep
inti sosiologi adalah proses perubahan sosial-budaya, sosialisasi, modernisasi,
lapisan sosial, dan masalah sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep itu penting untuk dipahami
dan dikuasi siswa agar disadari bahwa peristiwa sosial dan perubahan sosial
tidak dapat dielakkan, sesuai dengan karakteristik sosiologi itu sendiri. Sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya,
sosiologi tidak mempunyai dalil, teori atau konsep yang pasti, mengingat
objeknya yakni masyarakat yang sangat heterogen dan berubah-ubah sesuai dengan
perkembangan jaman (R. Dhohiri dkk., 2000:12). Hal ini sesuai dengan pendapat
Selo soemardjan dan Soelaiman Soemardi, Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari
struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial (Waridah dkk, 2004
; 3). Manusia harus harus dapat menyesuaikan diri, terbuka dan berperan dalam
perubahan tersebut. Jenis-jenis proses perubahan tersebut berlangsung sejak
dulu kala menguasai kehidupan manusia yang selalu mengalami dinamika dari waktu
ke waktu. Inilah yang disebut dinamika.
Dengan menggunakan pendekatan konsep, maka siswa
tidak harus menghafal fakta sebagai bentuk hasil belajar, tetapi siswa akan
lebih terbuka pikiran dan perasaannya memahami tanda-tanda jaman, dan menjadi
peka terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Selain itu, siswa dapat
terbentuk kemampuan mengindera dan mengidentifikasi bermacam-macam obyek di
sekitarnya, sekaligus menyederhanakan fakta dan fenomena sosial yang makin
bertambah di sekitarnya.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.