Monday, November 12, 2012

PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI




 PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

a.      Pengertian Pendekatan Konseptual
            Dalam kamus Bahasa Indonesia, istilah pendekatan adalah proses, perbuatan atau cara mendekati. Sedangkan konsep berarti rencana yang dituangkan dalam kertas atau rancangan ( Kamisa, 1997 : 318). Pendekatan juga dapat diartikan merupakan strategi, dan konsep merupakan ide atau pengertian yang diabstraksikan dari peristiwa yang konkrit( Ismain, 1996 : 28). Berdasarkan pengertian diatas jika dihubungkan dengan sistem pengajaran, maka istilah pendekatan konseptual adalah pendekatan dalam pengajaran yang menekankan pada penyajian atau pembahasan konsep-konsep ( Ismain, 1996 : 28 ).

            Belajar dengan konsep berarti proses mengabtraksikan suatu obyek dan peristiwa melalui identifikasi, memililah dan mengklasifikasi ciri-ciri kemudian dihubungkan sehingga menghasilkan suatu pengertian, difinisi, perbedaan dan lain-lain. Pengajaran dengan konsep merupakan kegiatan yang menyangkut tat-aturan mengabstrksikan sesuatu dari sutu struktur ilmu pengetahuan 
b.      Pengajaran dengan Pendekatan Konseptual
Dalam pengajaran, terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Pendekatan-pendekatan yang sering digunakan antara lain :
1. Pendekatan ketrampilan proses
2. Pendekatan faktual
3. Pendekatan prosesual
4. Pendekatan konseptual
Berbagai pendekatan di atas merupakan pilihan begi seorang guru dalam mengajar yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. Untuk mata pelajaran sosiologi lebih tepat menggunakan pendekatan konseptual. Karena melalui pendekatan konseptual berarti menekankan sajian atau pembahasan untuk menemukan konsep-konsep sosiologi. Konsep inti sosiologi adalah proses perubahan sosial-budaya, sosialisasi, modernisasi, lapisan sosial, dan masalah sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep itu penting untuk dipahami dan dikuasi siswa agar disadari bahwa peristiwa sosial dan perubahan sosial tidak dapat dielakkan, sesuai dengan karakteristik sosiologi itu sendiri. Sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya, sosiologi tidak mempunyai dalil, teori atau konsep yang pasti, mengingat objeknya yakni masyarakat yang sangat heterogen dan berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman (R. Dhohiri dkk., 2000:12). Hal ini sesuai dengan pendapat Selo soemardjan dan Soelaiman Soemardi, Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial (Waridah dkk, 2004 ; 3). Manusia harus harus dapat menyesuaikan diri, terbuka dan berperan dalam perubahan tersebut. Jenis-jenis proses perubahan tersebut berlangsung sejak dulu kala menguasai kehidupan manusia yang selalu mengalami dinamika dari waktu ke waktu. Inilah yang disebut dinamika.
         Dengan menggunakan pendekatan konsep, maka siswa tidak harus menghafal fakta sebagai bentuk hasil belajar, tetapi siswa akan lebih terbuka pikiran dan perasaannya memahami tanda-tanda jaman, dan menjadi peka terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Selain itu, siswa dapat terbentuk kemampuan mengindera dan mengidentifikasi bermacam-macam obyek di sekitarnya, sekaligus menyederhanakan fakta dan fenomena sosial yang makin bertambah di sekitarnya.
Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |