Wednesday, November 14, 2012

SOLUSI MENURUT AGAMA ISLAM TERHADAP MARAKNYA HUBUNGAN SEKS PRANIKAH DALAM KEHIDUPAN REMAJA DI PERANTAUAN





Qaharrudin Widyarto[1]

Abstrak:
Artikel ini membahas tentang penyebab terjadinya perilaku seks pranikah yang semakin marak dilakukan oleh remaja di Indonesia, pembahasan ini bertujuan untuk memberikan solusi menurut ajaran agama Islam. Dengan subyek tulisan adalah remaja yang sedang merantau, baik sebagai mahasiswa maupun pekerja.
yang kemudian disusun berdasarkan kerangka teori Social-Learning dari Bandura. Dengan kesimpulan bahwa semakin maraknya perilaku menyiompang yaitu seks pra-nikah di kalangan remaja di alam perantauannya adalah karena kurang siapnya remaja menghadapi perubahan nilai-nilai dalam lingkungannya, kemudian ditambah rasa ingin tahu dan mudahnya memuaskan rasa ingin tahu tersebut, serta aplikasi dari rasa ingin tahu tersebut dalam perilaku yang menyimpang. Dalam hal ini agama Islam sebagai agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia memiliki solusi terhadap maslah ini, dimana  solusi tersebut terangkum dalam an-nizhâm al-ijtimâ‘î. Dimana di dalamnya terdapat aturan-aturan yang jelas yang mengatur hubungan antara pria dan wanita dalam pergaulan sehari-hari. Faktor utama yang dibutuhkan dalam pemberlakukan solusi ini adalah kesadaran dari individu dan masyarakat akan pentingnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan meraka.

Keyword : Remaja, Merantau, Sex Pra nikah, Islam

Seiring dengan perkembangan zaman, perubahan terjadi pada hampir di segala segi kehidupan. Adanya perubahan yang terjadi dalam masyarakat secara perlahan, telah menyebabkan pergeseran nilai-nilai yang dianut, termasuk dalam masalah seks pada remaja. Perlu sikap jujur untuk mengakui dan memahami bahwa nilai dan norma bahkan standar moral di masyarakat sudah mengalami pergeseran. Langkah-langkah penanggulangan dan lain sebagainya tentu saja menjadi agenda yang bisa diusulkan kepada pihak-pihak yang berkompeten. Perilaku seksual pranikah adalah semua bentuk tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh individu dengan individu lain sebelum menikah. Bermacam-macam bentuk-bentuk perilaku seks pranikah yang dilakukan remaja yaitu: Kissing (berciuman), Petting, Intercourse (bersenggama). Masalah ini merupakan masalah yang sensitif yang menyangkut masalah-masalah peraturan sosial, segi-segi moral, etika dalam masyarakat dan aturan-aturan dalam agama. Fenomena yang ada dalam masyarakat saat ini, bila dilihat dari media-media informasi seperti surat kabar, televisi, radio dan laporan-laporan dari berbagai sumber menunjukkan hubungan seks pra nikah sudah menjadi hal yang sangat biasa dilakukan di kalangan masyarakat, dengan bukti nyata semakin banyaknya para remaja melakukan seks sebelum menikah tersebut. Dapat diketahui juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi individu melakukan hubungan seks pranikah di usia remaja yaitu: peran orang tua dalam mendidik anak, ketabuan pengerahuan seksulitas, kelompok bermain (peers group), media massa, usia yang erat hubungannya dengan kematangan seks (masa puberitas), pengalaman hubungan afeksi (pacaran), mudahnya mengakses hal-hal terkait seksualitas, dan juga disebabkan karena sudah semakin bebasnya pergaulan para remaja di lingkungan masyarakat sehingga memarakkan munculnya fenomena tentang perilaku seks pranikah dikalangan remaja, yang diiringi semakin lemahnya kekuatan norma-norma yang berlaku pada masyarakat dalam mengkondisikan bagian masyarakat itu sendiri.
Beberapa tahun belakangan ini bermunculan berbagai literatur yang membahas remaja dan penyimpangan perilaku seksual. Di antaranya adalah hasil tulisan dari Moammar Emka (2005) mengenai perilaku seks bebas masyarakat di ibukota, terutama pergaulan remaja di tempat-tempat yang memang disediakan untuk melakukan perbuatan tersebut, misalnya diskotik, villa maupun tempat-tempat prostitusi pada umumnya, dan juga IIp Wijayanto (2003) megenai pemanfaatan kata “cinta” dalam pacaran untuk melakukan Seks Before Married, yang didasarkan pada penelitiannya terhadap perilaku mahasiswa di kota Yogyakarta. Disamping kedua tulisan tersebut, masih banyak tulisan-tulisan lain yang mencoba meng-konsep-kan penyimpangan sebagai akibat perubahan nilai dalam masyarakat. Dan dalam tulisan ini, penulis mencoba lebih menyederhanakan pokok permasalahan sehingga lebih mengarahkan pada solusi ataupun thretment dari persoalan ini berdasarkan ajaran agama Islam, dan tulisan ini juga akan memfokuskan pada perilaku seks pra-nikah yang dilakukan oleh remaja dalam perantauannya, baik dalam rangka menempuh pendidikan maupun bekerja, dengan alasan mereka yang sedang merantau rentan akan perubahan nilai yang ada disekitarnya sehingga berujung pada ketidaksesuaian berperilaku dalam diri remaja itu sendiri.
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengenai latar belakang semakin merebaknya hubungan seks pranikah di lingkungan remaja yang jauh dari rumah (merantau) dan juga solusi yang ditawarkan menurut tinjauan agama Islam. Hasil tulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak terkait untuk mengeliminir dan mencegah meningkatnya perilaku seks bebas di kalangan remaja pada rantauannya dengan peningkatan pengawasan, penanaman norma agama dan nilai-nilai yang ada di masyarakat sesuai dengan daerah setempat serta peningkatan kesibukan bagi mahasiswa maupun pekerja dengan berbagai kegiatan sosial dan tugas-tugas akademik. Selain itu,  dengan tulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan solusi dari problema seksualitas dan sumbangan pemikiran bagi masyarakat, terutama kepada individu remaja, orang tua maupun kepada penyelenggara lembaga-lembaga bimbingan untuk meningkatkan penanganan bantuan kepada para remaja usia pra-nikah sesuai dengan nilai-nilai yang benar dan sesuai menurut tinjauan nilai-nilai dalam masyarakat. Dengan subyek tulisan adalah remaja yang sedang merantau, baik sebagai mahasiswa maupun pekerja. yang kemudian disusun berdasarkan kerangka teori Social-Learning dari Bandura. Adapun data yang tersaji merupakan hasil dari pengamatan yang dilakukan penulis terhadap remaja yang sedang merantau di lingkungan sekitar penulis, yang kemudian ditambah literatur-literatur yang berkaitan dengan seksualitas yang menjadi tema tulisan ini. (BERSAMBUNG)

ARTIKEL LANJUTAN KLIK DI SINI


[1] Mahasiswa Jurusan Sejarah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.  Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Perubahan Sosial, Maret 2010

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |