Peran lingkungan keluarga terhadap perkembangan Anak
1.
Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan bentuk kehidupan sosial yang asasi, yang
merupakan unit kehidupan bersama antar manusia yang terkecil. Keluarga juga
merupakan lembaga kehidupan yang asasi dan alami, setiap manusia dalam hidupnya
mengalami kehidupan dalam keluarga.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan
tempat yang sebaik-baiknya melakukan pendidikan indivual maupun sosial. Dengan
demikian keluarga dapat dikatakan sebagai tempat pendidikan yang sempurna
sifatnya dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan kearah pembentukan
kepribadian yang utuh, tidak saja bagi anak-anak, tetapi juga bagi remaja.(Ardhana,
1986:5).
Keluarga menjadi tempat pendidikan paling pertama dan utama, dimana
orang tua berperan sebagai penuntun, sebagai pengajar dan pemberi contoh.
Ketiga peran tersebut dalam kehidupan berkeluarga belum terpisah pisah,
melainkan masih bersifat universal.
Orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak. Sebab
orangtua merupakan guru pertama dan
utama bagi anak. Orangtua melalui pendidikan dalam keluarga merupakan lingkungan pertama yang diterima anak,
sekaligus sebagai pondasi bagi pengembangan pribadi anak. Orang tua adalah kunci utama
keberhasilan anak, yang pertamakali dipahami anak sebagai yang memiliki kemampuan luar biasa. Dan dari
orangtualah anak mengenal dunia. Melalui mereka anak mengembangkan seluruh aspek
pribadinya.
Dalam hal ini konsep orang tua bukan harus yang melahirkan anak, melainkan orangtua
yang mengasuh, melindungi dan memberikan kasih sayang kepada anak. Pentingnya peran
orangtua bagi pendidikan anak, antara lain :
a.
Orangtua adalah guru pertama dan utama
bagi anak. Melalui orangtua, anak belajar kehidupan, dan belajar mengembangkan seluruh
aspek pribadinya. Pada masa kanak-kanak awal,
orangtua memiliki otoritas penuh untuk memberikan stimulasi dan layanan
pendidikan bagi anaknya tanpa banyak
diganggu oleh pihak lain. Walaupun banyak keluarga masih satu atap dengan anggota keluarga lainnya,
seringkali memberikan aturan-aturan dalam membesarkan anak. Peran orang tua memberikan
pengertian kepada semua pihak untuk sama-sama membangun keluarga ke arah yang
lebih baik.
b.
Orangtua adalah pelindung utama bagi anak.
Anak baru lahir berada dalam kondisi yang lemah baik fisik maupun mentalnya. Anak tidak
akan mampu melawan otoritas orang dewasa. Orangtualah pihak yang paling bertanggung
jawab terhadap perlindungan anak.
c.
Orangtua adalah sumber kehidupan bagi
anak. Anak dapat hidup karena pemeliharaan dan dukungan
orangtua. Sebelum anak sampai pada tingkat kemandirian maka orangtuanyalah yang
bertanggung jawab terhadap kehidupan anak, sekaligus menyiapkan anak untuk
dapat mandiri
secara fisik material maupun mental spiritual.
Peran orangtua bagi pengembangan anak adalah sebagai berikut :
memelihara kesehatan fisik dan mental
anak. meletakan dasar kepribadian yang baik, membimbing dan memotivasi anak untuk mengembangkan diri, memberikan
fasilitas yang memadai bagi pengembangan diri anak. Fasilitas adalah sarana pendukung bagi
proses belajar, semakin lengkap fasilitas yang diterima anak maka kemungkinan keberhasilan
anak akan semakin tinggi dan menciptakan suasana yang aman, nyaman dan kondusif bagi
pengembangan diri anak. Hambatan psikis yang dirasakan anak akan menjadikan
anak tidak mampu aktualisasi diri.
Ayah Ibu
Anak Anak
Gambar. 1. 2. Keluarga
sebagai satu sistem interaksi atau pribadi.
Dari gambar diatas menunjukkan adanya sebuah interaksi dalam
keluarga, antara orang tua dengan anak. Interaksi tersebut menunjukkan peran
keluarga sebagai sistem sosial,walapun keluarga memiliki perbedaan dengan
sistem sosial lainnya, dimana pribadi berpartisipasi dalam hidupnya disembarang
waktu. Dibandingkan dengan kelompok bermain, kelompok sekolah, atau kelompok
organisasi kerja, keluarga adalah sistem sosial yang paling kecil dengan sifat
yang lebih tertutup artinya, yaitu suatu hubungan antar warga yang bersifat
intim dan pribadi. Yang tua dan yang muda saling berhubungan dalam batas batas
heirarki karena status. (Ardhana, 1986:7).
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.