Saturday, December 8, 2012

Teori ekologis menurut pandangan Urie Brofenbrenner




Teori ekologis menurut pandangan Urie Brofenbrenner
Berbeda dengan teori etologi yang menekankan factor biologis, teori ekologis menekankan faktor lingkungan.

Bronfenbrenner melakukan analisis secara detail tentang pengaruh lingkungan terhadap perkembangan, ia pun berpendapat bahwa biologis individu mempengaruhi karakteristik interaksi dengan lingkungan.  Perkembangan terjadi melalui proses yang semakin lama semakin kompleks, aktif, dua arah dalam interaksi antara manusia yang berkembang dengan lingkungannya setiap hari, proses ini bahkan dipengaruhi oleh konteks yang tidak disadari oleh manusia. (http://www.find-docs.com)
Dalam pandangan bronfenbrenner perkembangan dipengaruhi oleh lima system lingkungan, berkisar dari lima konteks kasar mengenai interaksi langsung dengan orang-orang hingga konteks budaya berdasarkan luas, lima system dalan teori ekologis meliputi microsystem, mesosystem,eksosistem, makrosystem, dan crhonosystem (Santrock,2007:26) :
  1. Microsystem, yaitu pola dari kegiatan-kegiatan, peran, interaksi-interaksi yang terjadi dalam lingkungan/lingkup yang terdekat dengan individu.  Contohnya, untuk bayi mikrosistemnya adalah keluarga inti, dalam dunia kerja, tempat kerja merupakan mikrosistem bagi karyawan di tempat kerja tersebut.  Mikrosistem adalah konteks dinamis untuk perkembangan.  Masing-masing individu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh semua individu  dalam sistem tersebut.dalam microsystem inilah interaksi paling dekat berlangsung ; keluarga, teman sebaya, guru, dan lain-lain.
  2. Mesosystem, yaitu jaringan relasi antara mikrosistem, seperti rumah, sekolah, teman sebaya, tempat kerja.  Perhatian pada mesosistem dapat mempengaruhi individu dengan cara yang berbeda  dalam setting yang berbeda pula.  Bronfenbrenner yakin bahwa perkembangan dapat berlangsung optimal dengan adanya jaringan dukungan yang kuat antara mikrosistem. Contohnya adalah hubungan pengalaman dalam keluarga dan pengalaman di sekolah, pengalaman di sekolah dan pengalaman ditempat ibadah, pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di antara teman sebaya.(Santrock,2007:26)
  3. Exosystem, yaitu konteks dimana anak atau individu tidak menjadi bagian dari sistem tersebut, namun dapat atau akan mempengaruhi perkembangan.  Contohnya, lingkungan kerja orang tua dapat mempengaruhi emosi anak dalam relasinya dengan orang tua, bila orang tuanya sedang mempunyai banyak masalah dalam pekerjaannya yang membuatnya frustrasi, maka frustrasi orang tua ini akan mempengaruhi perlakuan orang tua kepada anaknya.
  4. Macrosystem, yaitu konteks budaya atau sub-budaya atau kelas sosial dimana mikrosistem, mesosistem, dan eksosistem berada.  Contohnya, budaya barat yang individualistik dan budaya timur yang kolektivistik akan mempengaruhi orang tua masing-masing budaya dalam memperlakukan anak. 
  5. Chronosystem (sistem yang ditambahkan pada empat sistem sebelumnya), yaitu derajat stabilitas atau perubahan dalam dunia individu.  Seperti  perubahan dalam komposisi keluarga, tempat tinggal, atau pekerjaan, atau juga perubahan dalam hal yang lebih besar seperti perang, krisis ekonomi.

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |