Setiap peristiwa
sejarah akan mebuat si pembaca menjadi
lebih bijak, seperti yang di katakana oleh Pak Karno “ Jas Merah “ yang artinya jangan sekali kali melupakan
sejarah karena dengan belajar dari sejarah manusia akan menjadi lebih bijak
dari sebelunya, manusia memiliki kemapuan untum mengambil hikmah dan mengubah
sesuatu menjadi lebih baik. Dari perang puputan sendiri kita tentunya bias
mengambil hikmah yang tidak sedikit dari pahlawan nasional kita yakni I gusti
Ngurah Rai beserta pasukan ciung wanara yang telah mengorbankan jiwa dan raga
sampai titik darah penghabisan. Pelajaran yang dapat diambil diantara :
- Cita-cita yang jelas.
Cita-cita dari Pak Ngurah Rai dan kawan-kawannya, yaitu kemerdekaan
bangsa Indonesia. Pembebasan ibu pertiwi dari penjajahan bangsa asing. Ini
adalah cita-cita besar, yang melampaui cita-cita pribadi atau golongan. Bung
Karno meminta kita menggantungkan cita-cita setinggi langit. Cita-cita membuat
kita bangun lebih pagi, membuat kita tahan lebih lama bekerja di bawah terik
matahari, membuat kita sebagai golongan pelajar selalu bersemangat dalam
belajar. Setiap zaman sebenarnya menyediakan tantangan dan kesempatan bagi
setiap orang untuk melakukan tindakan-tindakan besar, tindakan-tindakan
bermakna, yaitu bila kita bekerja tidak hanya bagi diri kita sendiri, tapi juga
bagi kebaikan orang lain, orang banyak.
- Semangat pantang menyerah.
Ketika Pak Ngurah Rai diajak berunding oleh Overste (Letkol) Ter
Meulen, komandan tentara Belanda untuk Sunda Kecil, beliau menjawab tegas
"perundingan adalah urusan orang Jakarta, sedangkan tugas kami adalah
mengusir penjajah dari pulau ini."Yang jelas, inilah hasil sebuah
cita-cita besar yang diikuti dengan semangat pantang menyerah.
- Keberanian
I Gusti Ngurah Rai dan kawan-kawannya pastilah bukan orang-orang
pengecut. Kalau dia orang penakut, pastilah dia akan mengakhiri hidupnya
sebagai pensiunan pegawai perkebunan kapas milik pemerintah jajahan Jepang. I
Gusti Ngurah Rai dan kawan-kawan tidak mau menempuh jalan aman dan menjadi
seorang penakut. Mereka dengan sadar memilih jalan sulit dan berbahaya. Mereka
memilih menempuh jalan yang jarang dilalui oleh orang kebanyakan.
- Pengorbanan
Apapun yang manusia lakukan memerlukan pengorbanan. Bahkan kalau
kita tidak melakukan sesuatu juga mengorbankan sesuatu, yaitu kesempatan. Hidup
ini memang menuntut pengorbanan. Dalam bahasa agama hindu, kata Yadnya adalah
kata yang sangat mulia. Yadnya adalah salah satu inti utama dari agama hindu.
Masyarakat Indonesia kebanyakan melupakan arti penting sejarah, padahal bila
belajar dari sejarah apa yang kita peroleh sekarang tidak lepas dari
pengorbanan para pendahulu kita.
Dengan bekal, cita-cita yang jelas, keberanian, semangat pantang
menyerah, dan kemauan untuk berkorban mungkin Indonesia akan menjadi Negara
yang jauh lebih baik dari pada sekarang.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.