Thursday, April 25, 2013

PENDEKATAN DALAM INTERAKSI SOSIAL




A. Pendahuluan.

Masyarakat merupakan bentukan dari interaksi antar individu,
dan interaksi antar pelaku, bukan antar factor-faktor yang
menghubungkan mereka, atau yang membuat mereka berinteraksi.
Teori interaksionisme sinbolis melihat pentingnya interaksi sosial
sebagai sebuah sarana ataupun sebagai sebuah penyebab ekspresi
tingkah laku manusia.


Interaksi social dalam masyarakat terjadi dalam dua bentuk
utama, yakni percakapan isyarat dan penggunaan symbol-simbol
penting. Dalam berbagai realitas, manusia sebenarnya banyak sekali
terlibat dalam interaksi non- simbolis, ketika mereka merespon dengan
cepat dan tanpa sadar satu sama lain. Seperti gerakan badan,
ekspresi dan nada suara.

B. Pendekatan Dalam Interaksi Sosial

Untuk mempelajari interaksi sosial digunakan pendekatan
tertentu yang dikenal dengan interactionist perspective . Diantara
berbagai pendekatan yang digunakan untuk mempelajari interaksi
social, dijumpai pendekatan dengan nama interaksionisme simbolik (
symbolic interacsionism ) pendekatan ini bersumber pada pemikiran
GH. Mead. Kata symbol mengacu pada penggunaan symbol-sombol
dalam berinteraksi.

Menurut Blumer pokok pikiran interaksionisme simbolik ada tiga,
yaitu :
1. Manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang
dipunyai sesuatu tersebut.
2. Makna yang dipunyai sesuatu tersebut muncul dari interaksi sosial
antara seseorang dengan sesamanya
3. Makna yang diubah melalui suatu proses penafsiran ( interpretative
process ), yang akan digunakan orang dalam menghadapi sesuatu
yang dijumpainya. Jadi makna yang muncul dari interaksi tersebut
tidak begitu saja diterima oleh seseorang melainkan ditafsirkan
terlebih dahulu, apakah akan menanggapinya dengan baik atau
tidak. Hal tersebut tergantung pada penafsiran si penerima pesan.
Mead membagi interaksi social menjadi dua, yaitu interaksi nonsimbolis
dan interaksi simbolis. Interaksi non-simbolis berarti bahwa
manusia merespon secara langsung terhadap tindakan atau isyarat
orang lain, sedangkan interaksi simbolis berarti bahwa manusia
menginterpretasikan masing-masing tindakan dan isyarat orang lain
tersebut berdasarkan arti yang dihasilkan dari interpretasi yang
dilakukan.

Mead hanya tertarik dengan pendekatan interaksi simbolis, dan
ada beberapa hal yang penting yang terdapat dalam interaksi simbolis
tersebut, yaitu :
1. Interaksi simbolis adalah proses-proses formatif dalam haknya
sendiri.
2. Karena hal tersebut, yaitu proses pengembangan penyesuaian
tingkah laku. Dan yang demikian ini dilakukan melalui proses
dualisme difinisi dan interpretasi.
3. Dalam pembuatan proses interpretasi dan difinisi dari tindakan satu
orang ke orang lain berpusat dalam diri manusia, interaksi simbolis
menjangkau bentuk-bentuk umum hubungan manusia secara luas
Interaksi simbolis, merujuk pada karakter interaksi khusus yang
terjadi antar manusia. Sifat khusus ini terdapat pada kenyataan bahwa
manusia menginterpretasikan dan mendefinisikan antara tindakan
yang satu dengan lainnya. Dan hal inilah yang telah meresap dalam
pemikiran dan tulisan para tokoh tentang tingkah laku manusia dalam
kelompok mereka.

Hal terpenting bagi Mead adalah melakukan modifikasi terhadap
diri manusia sendiri. Modifikasi ini terletrak pada dua hal utama :

1. Untuk mengindikasikan sesuatu, berarti ia harus melepaskan diri
dari settingnya, memisahkannya dan menjadikannya obyek. Obyek
ini merupakan hasil dari aturan individu untuk bertindak, dan dia
akan membentuk obyek tersebut dari aktivitas yang bersifat
berkesinambungan.. Proses yang demikian inilah yang dinamakan
sebagai interpretasi atau tindakan yang beradasarkan symbol.
2. Realitas bahwa manusia membuat indikasi terhadap dirinya adalah
bahwa tindakan tersebut merupakan sesuatu yang dibentuk, bukan
sekedar sebagai pelepasan. Tindakan itu sendiri dilakukan melalui
beberapa tahapan dan proses.

Dalam pembentukan tindakan tersebut selalu terjadi kontak
social, di mana hal ini sangat vital dalam pemahaman interaksionisme
simbolis. Pada dasarnya tindakan kelompok sedikitnya serupa dengan
tindakan individu. Masing-masing individu memadukan tindakan
mereka dengan tindakan yang lain untuk memastikan tindakan apa
yang akan diambil.

Konsep lain yang juga penting dalam pembahasan interaksi
social adalah konsep dan definisi situasi dan W.I.Thomas, yang
berpandangan bahwa interaksi manusia merupakan pemberian
tanggapan ( response ) terhadap ransangan individu ( stimulus ) ,
maka menurut Thoman seseorang tidak segera memberikan reaksi
manakala dia mendapat rangsangan dari luar , karena tindakan
seseorang selalu didahului suatu tahap penilaian dan pertimbangan.
Rangsangan dari luar diseleksi melalui proses yang dinamakan definisi
atau penafsiran situasi. Dalam proses ini orang yang bersangkutan
memberi makna pada rangsangan yang diterimanya. Definisi situasi
dapat dibagi dua macam yaitu : definisi situasi yang dibuat secara
spontan oleh individu dan definisi situasi yang dibuat oleh masyarakat,
seperti, keluarga, teman atau bahkan komunitas.

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |