A. Pendahuluan.
Masyarakat merupakan bentukan dari
interaksi antar individu,
dan interaksi antar pelaku, bukan
antar factor-faktor yang
menghubungkan mereka, atau yang
membuat mereka berinteraksi.
Teori interaksionisme sinbolis melihat
pentingnya interaksi sosial
sebagai sebuah sarana ataupun sebagai
sebuah penyebab ekspresi
tingkah laku manusia.
Interaksi social dalam masyarakat
terjadi dalam dua bentuk
utama, yakni percakapan isyarat dan
penggunaan symbol-simbol
penting. Dalam berbagai realitas,
manusia sebenarnya banyak sekali
terlibat dalam interaksi non-
simbolis, ketika mereka merespon dengan
cepat dan tanpa sadar satu sama lain.
Seperti gerakan badan,
ekspresi dan nada suara.
B. Pendekatan Dalam
Interaksi Sosial
Untuk mempelajari interaksi sosial
digunakan pendekatan
tertentu yang dikenal dengan interactionist
perspective . Diantara
berbagai pendekatan yang digunakan
untuk mempelajari interaksi
social, dijumpai pendekatan dengan
nama interaksionisme simbolik (
symbolic
interacsionism )
pendekatan ini bersumber pada pemikiran
GH. Mead. Kata symbol mengacu pada
penggunaan symbol-sombol
dalam berinteraksi.
Menurut Blumer pokok pikiran interaksionisme
simbolik ada tiga,
yaitu :
1. Manusia bertindak terhadap sesuatu
atas dasar makna yang
dipunyai sesuatu tersebut.
2. Makna yang dipunyai sesuatu
tersebut muncul dari interaksi sosial
antara seseorang dengan sesamanya
3. Makna yang diubah melalui suatu
proses penafsiran ( interpretative
process ), yang akan digunakan
orang dalam menghadapi sesuatu
yang dijumpainya. Jadi makna yang
muncul dari interaksi tersebut
tidak begitu saja diterima oleh
seseorang melainkan ditafsirkan
terlebih dahulu, apakah akan
menanggapinya dengan baik atau
tidak. Hal tersebut tergantung pada
penafsiran si penerima pesan.
Mead membagi interaksi social menjadi
dua, yaitu interaksi nonsimbolis
dan interaksi simbolis. Interaksi
non-simbolis berarti bahwa
manusia merespon secara langsung
terhadap tindakan atau isyarat
orang lain, sedangkan interaksi
simbolis berarti bahwa manusia
menginterpretasikan masing-masing
tindakan dan isyarat orang lain
tersebut berdasarkan arti yang
dihasilkan dari interpretasi yang
dilakukan.
Mead hanya tertarik dengan pendekatan
interaksi simbolis, dan
ada beberapa hal yang penting yang
terdapat dalam interaksi simbolis
tersebut, yaitu :
1. Interaksi simbolis adalah
proses-proses formatif dalam haknya
sendiri.
2. Karena hal tersebut, yaitu proses
pengembangan penyesuaian
tingkah laku. Dan yang demikian ini
dilakukan melalui proses
dualisme difinisi dan interpretasi.
3. Dalam pembuatan proses interpretasi
dan difinisi dari tindakan satu
orang ke orang lain berpusat dalam
diri manusia, interaksi simbolis
menjangkau bentuk-bentuk umum hubungan
manusia secara luas
Interaksi simbolis, merujuk pada
karakter interaksi khusus yang
terjadi antar manusia. Sifat khusus
ini terdapat pada kenyataan bahwa
manusia menginterpretasikan dan mendefinisikan
antara tindakan
yang satu dengan lainnya. Dan hal
inilah yang telah meresap dalam
pemikiran dan tulisan para tokoh
tentang tingkah laku manusia dalam
kelompok mereka.
Hal terpenting bagi Mead adalah
melakukan modifikasi terhadap
diri manusia sendiri. Modifikasi ini
terletrak pada dua hal utama :
1. Untuk mengindikasikan sesuatu,
berarti ia harus melepaskan diri
dari settingnya, memisahkannya dan
menjadikannya obyek. Obyek
ini merupakan hasil dari aturan
individu untuk bertindak, dan dia
akan membentuk obyek tersebut dari
aktivitas yang bersifat
berkesinambungan.. Proses yang
demikian inilah yang dinamakan
sebagai interpretasi atau tindakan
yang beradasarkan symbol.
2. Realitas bahwa manusia membuat
indikasi terhadap dirinya adalah
bahwa tindakan tersebut merupakan
sesuatu yang dibentuk, bukan
sekedar sebagai pelepasan. Tindakan
itu sendiri dilakukan melalui
beberapa tahapan dan proses.
Dalam pembentukan tindakan tersebut selalu
terjadi kontak
social, di mana hal ini sangat vital
dalam pemahaman interaksionisme
simbolis. Pada dasarnya tindakan
kelompok sedikitnya serupa dengan
tindakan individu. Masing-masing
individu memadukan tindakan
mereka dengan tindakan yang lain untuk
memastikan tindakan apa
yang akan diambil.
Konsep lain yang juga penting dalam
pembahasan interaksi
social adalah konsep dan definisi
situasi dan W.I.Thomas, yang
berpandangan bahwa interaksi manusia
merupakan pemberian
tanggapan ( response ) terhadap ransangan
individu ( stimulus ) ,
maka menurut Thoman seseorang tidak
segera memberikan reaksi
manakala dia mendapat rangsangan dari
luar , karena tindakan
seseorang selalu didahului suatu tahap
penilaian dan pertimbangan.
Rangsangan dari luar diseleksi melalui
proses yang dinamakan definisi
atau penafsiran situasi. Dalam proses
ini orang yang bersangkutan
memberi makna pada rangsangan yang
diterimanya. Definisi situasi
dapat dibagi dua macam yaitu :
definisi situasi yang dibuat secara
spontan oleh individu dan definisi
situasi yang dibuat oleh masyarakat,
seperti, keluarga, teman atau bahkan komunitas.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.