Thursday, April 25, 2013

SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL




A. Pendahuluan
Interaksi social adalah kunci dari semua kehidupan social, oleh
karena tanpa interaksi social, tak akan mungkin ada kehidupan
bersama. Bertemunya orang perorangan secara badaniyah belaka
tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok
kelompok-kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara, dan
seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan
persaingan, pertikaian dan lain sebagainya. Maka dapat dikatakan
bahwa interaksi social adalah dasar proses-proses social, pengertian
mana menunjuk pada hubungan-hubungan social.


B. Syarat terjadinya interaksi social
Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak
memenuhi dua syarat, yaitu :

1. Kontak social ( social contact )
Kata kontak berasal dari bahasa latin con atau cum ( yang
artinya bersama-sama ) dan tango ( yang artinya menyentuh ), jadi
artinya secara harafiyah adalah bersama-sama menyentuh. Secara
fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniyah, sebagai
gejala social itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniyah, oleh
karena orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa
menyentuhnya, misalnya berbicara dengan pihak lain. Bahkan dapat
dikatakan bahwa hubungan badaniyah tidak perlu menjadi syarat
utama terjadinya kontak. Maka kontak merupakan tahap pertama dari
terjadinya “ kontak “. Kontak social dapat berlangsung dalam tiga
bentuk, yaitu :

a). Antara orang-perorangan, misalnya apabila anak kecil mempelajari
kebiasaan-kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi
melalui socialization, yaitu suatu proses , dimana anggota
masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai
masyarakat di mana dia menjadi anggota.

b). Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau
sebaliknya, misalnya apabila seseorang merasakan bahwa
tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma
masyarakat atau apabila suatu partai politik memaksa anggotaanggota
yang baru untuk menyesuaikan diri dengan ideology dan
programnya.

c). Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia
lainnya. Umpanya, dua partai politik mengadakan kerja sama untuk
mengalahkan partai politik yang ketiga di dalam pemilihan umum.
Atau apabila dua buah perusahaan bangunan mengadakan suatu
konttrak untuk membuat jalan raya, jembatan dan seterusnya di
suatu wilayah yang baru dibuka.

Terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari
tindakan , akan tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut.
Seseorang dapat saja bersalaman dengan sebuah patung atau main
mata dengan seorang buta sampai berjam-jam lamanya, tanpa
menghasilkan suatu kontak. Kontak social tersebut dapat bersifat
positif atau negative. Yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja
sama, sedangkan yang bersifat negative mengarah pada suatu
pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu
interaksi social.

Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak
primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu
dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang tersebut
berjabat tangan, saling senyum dan seterusnya. Sebaliknya kontak
yang sekunder memerlukan suatu perantara. Misalnya Andi berkata
kepada Banu bahwa Ardi mengaguminya ketika dia bermain dalam
pentas seni di sekolah Suatu kontak sekunder dapat dilakukan secara
langsung.

2. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator ( pembicara ) kepada komunikan (yang diajak bicara )
dengan tujuan untuk merubah tingkah lakunya. Arti penting dari
komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran pada perilaku
orang lain ( yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badan atau
sikap ) perasaan-perasaan apa memberi reaksi terhadap perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.

Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi pelbagai macam
penafsiran terhadap tingkah-laku orang lain. Suatu senyum, misalnya
dapat ditafsirkan sebagai suatu keramahtamahan, sikap bersahabat
atau bahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukkan suatu
kemenangan.

Suatu komunikasi memungkinkan kerjasama antara orang
perorangan atau antara kelompok-kelompok manusia dan memang
komunikasi merupakan salah satu syarat terjadinya. Akan tetapi tidak
selalu komunikasi menghasilkan kerja sama bahka suatu pertikaian
mungkin akan terjadi sebagai akibat suatu salah faham atau karena
masing-masing tidak mau mengalah.

Komunikasi dapat berlangsung searah dan berlangsung dua
arah. Komunikasi berlangsung searah bila dalam proses komunikasi
tidak ada umpan balik ( feedback ) dari komunikan kepada
komunikator. Yaitu komunikator memberikan pesan kepada komunikan
tetapi komunikan menerima apa saja yang dikatakan komunkator
tanpa memberikan respon balik terhadap pesan yang diterimanya. (
komunikan bersifat pasif ), sedang komunikasi berlangsung dua arah
merupakan komunikasi yang menempatkan komunikan lebih bersifat
aktif dalam menerima pesan yang disampaikan oleh kominikator,
sehingga komunikasi dua arah lebih baik dari komunikasi searah.
Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan informasi,
ide , atau pemikiran, pengetahuan, konsep dan lain-lain kepada orang
lain secara timbale balik sebagai penyampai maupun sebagai
penerima komunikasi. Dengan komunikasi manusia dapat berkembang
dan dapat melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |