Pendidikan karakter, itulah yang saat ini sedang
digalakkan oleh pemerintah indonesia, tersebut tidak lepas dari semakin
semrawutnya moral para pemimpin dan calon pemimpin bangsa ini, pendidikan
karakter tidak lepas dari esensi karakter itu sendiri berikut ini adalah
pendapat seorang tokoh tentang karakter.
Lickona (1992:37) memahami karakter dalam tiga hal
yang saling terkait, yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral action.
Berdasarkan ketiga aspek tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang yang
berkarakter baik adalah yang mengetahui hal yang baik (moral knowing), memiliki
keinginan terhadap hal baik (moral feeling), dan melakukan hal baik (moral
action). Ketiga komponen tersebut akan mengarahkan seseorang memiliki kebiasaan
berpikir, kebiasaan hati, dan kebiasaan bertindak, baik yang ditujukan kepada
Tuhan YME, diri sendiri, sesama, lingkungan, dan bangsa.
Sumber:
Oleh:
Drs. Eko Handoyo, M.Si. Drs. Tijan, M.Si. 2010. Model pendidikan karakter berbasis konservasi: Pengalaman
Universitas Negeri Semarang. Widya Karya Press – Semarang.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.