Tuesday, March 12, 2019

SEJARAH PERDAGANGAN BUDAK DI AFRIKA




SEJARAH PERDAGANGAN BUDAK DI AFRIKA[1]
ABSTRAK
Perbudakan adalah keadaan di mana orang menguasai atau memiliki orang lain. Sebagian ahli sejarah mengatakan perbudakan mulai timbul sesudah pengembangan pertanian, sekitar sepuluh-ribu tahun yang lalu. Awalnya, para budak terdiri dari penjahat atau orang-orang yang tidak bisa membayar hutang. Ketika terjadi peperangan, kaum yang kalah juga diperlakukan sebagai budak oleh kaum yang menang.
Menurut ahli sejarah, perbudakan pertama-tama diketahui terjadi di masyarakat Mesopotamia (Sumeria, Babilonia, Asiria, Chaldea). Perekonomian kota yang pertama berkembang di sana, dilandaskan pada teknologi pertanian yang berkiblat pada kuil-kuil, imam, lumbung, dan para juru tulis. Surplus sosial menyebabkan terjadinya lembaga ekonomi berdasar peperangan dan perbudakan. Administrasi untuk surplus yang harus disimpan, menimbulkan kebutuhan akan sistem akuntansi. Masalah ini melahirkan sistem tulis-menulis sekitar 6.000 tahun yang lalu. (Perkembangan Pertanian dari Zaman ke Zaman). Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai perdagangan budak khususnya di Afrika yang masih terjadi sampai saat ini.


Sejarah Perbudakan di Afrika
Perbudakan bukanlah hal yang asing di Afrika, karena perbudakan sudah terjadi sejak zaman dahulu yang dilakukan antar suku. Pada awalnya untuk mendapatkan seorang budak dilaksanakan dengan cara kekerasan. Misalnya melalui perang, serbuan atau penangkapan. Dalam peperangan salah satu pihak yang kalah dan masih hidup akan dijadikan budak oleh pihak yang menang. Di Afrika sistem perbudakan juga mempengaruhi status sosial seseorang, jika seseorang memiliki budak maka budak tersebut dapat mengangkat status sosial pemiliknya.[2]
Masuknya bangsa Eropa yang awalnya ingin melakukan perdagangan tapi berujung pada sejarah kelam. Niatan awal bangsa Eropa untuk perdagangan berubah menjadi penjajahan di Afrika, saat itulah muncul system perbudakan baru yang dibawa oleh bangsa kulit putih. Pada awalnya budak adalah suatu hukuman atas kesalahan dan kejahatan yang diperbuat rakyat di Afrika, mereka yang menjadi budak diminta bekerja secara paksa oleh kaum penguasa. Dengan munculnya kaum budak maka bangsa Eropa melihat peluang besar untuk mendapatkan keuntungan lebih, yaitu dengan cara budak-budak tersebut dibarter dengan minuman keras, senjata dan peralatan-peralatan yang dibawa oleh orang Barat lainnya yang menginginkan budak. Dari sistem barter inilah pertama kali perdagangan budak dilakukan oleh bangsa Eropa.
Pulau Goree yang berada di Sinegal, masyarakat Senegal menyebutnya Ber, tetapi Portugis menamainya Ila de Palma. Penjajah Belanda menyebutnya Good Reed dan diubah Perancis menjadi Goree, yang berarti ”pelabuhan baik” dan ada yang mengartikan sebagai ”pulau yang memberi hasil” (hasil dari perdagangan budak). Penderitaan budak terus berlangsung, sebelum berlayar ke Amerika dalam keadaan dipasung selama 3-4 bulan, para budak terlebih dahulu berada di penampungan Pulau Goree selama 3 bulan. Kapal pertama yang menuju Amerika berlayar pada tahun 1518.

Faktor-faktor terjadinya Perdagangan Budak di Afrika
·         Sosial :                                                                                                     
Perdagangan budak oleh Belanda dimulai pada tahun 1621 dengan berdirinya Perusahaan Perdagangan Belanda di India Barat (disingkat WIC). Kapal-kapal WIC pada awalnya dikirim untuk kepentingan pribadi dan untuk kepentingan perang melawan armada Portugis-Spanyol. Pada tahun 1628, kapten Piet Hein berhasil menaklukkan kapal Spanyol yang memuat perak dan pada tahun 1638 Portugis harus melepaskan Saint George d’el Mina yang sekarang disebut Ghana kepada WIC. Selain itu, sebagian Brazil diduduki (1624 – 1654) dan pada tahun 1665 klaim Republik terhadap apa yang disebut hak kolonial terhadap beberapa wilayah mendapat pengakuan. Wilayah-wilayah tersebut adalah apa yang disebut Wild Coast (Suriname, Berbice, Essequibo-Demararay) dan pulau-pulau di Antilian yaitu Aruba, Bonaire, Curaçao, Saint Martin, Sint Eustatius dan Saba.[3]
Belanda menjadi pemain penting di kawasan Atlantik sebagai penguasa kolonial dan pedagang para budak. Hingga tahun 1730, WIC memegang monopoli perdagangan budak. Perlahan-lahan, Perusahaan Perdagangan Middelburg (didirikan tahun 1720) tumbuh menjadi usaha dagang budak terbesar dengan beberapa tempat pelelangan di Rotterdam dan Amsterdam untuk menyaingi WIC. Sekitar tahun 1770, perdagangan budak yang dilakukan Belanda mencapai puncaknya, mengangkut sekitar enam ribu budak setiap tahunnya. Pada tahun-tahun berikutnya jumlah tersebut menurun dengan cepat.
Para budak yang membangkang ini disebut Maroon atau Negro Hutan. Selain itu, selalu terjadi pemberontakan baik yang kecil-kecilan maupun yang besar-besaran di kawasan perkebunan dan di daerah perkotaan. Pemberontakan budak terbesar terjadi pada tahun 1795 di Curacao di bawah kepemimpinan Tula yang menuntut kebebasan. Tula mendapat gagasan dari Revolusi Prancis dan kesuksesan pemberontakan budak di Santa-Domingue (Haiti). Namun demikian, Tula membayar kebebasan dengan nyawanya.[4]
·         Politik :                                                                                                                            
Sejarah Kapitalisme adalah paralel dengan sejarah perbudakan dan penjajahan yang menahankan kebebasan manusia dan materi sebagai sesuatu yang sangat penting mendorong mereka untuk menghalalkan berbagai cara demi meraih kepentingan itu. Untuk meraih keuntungan material yang besar, Barat membutuhkan modal yang besar, pasar yang luas, sumber bahan mentah dan energi murah serta buruh yang murah. Untuk itulah mereka melakukan kolonialisasi.
Kapitalisme juga yang melahirkan kolonialisme barat terhadap negara-negara di Asia dan Afrika. Penjajahan barat di berbagai belahan dunia lain dengan membawa misi glory (kejayaan), gold (emas), dan gospel (kristenisasi). Negara-negara ini kemudian menimbulkan penderitaan yang luar biasa terhadap kawasan yang mereka jajah. Terjadilah kerja paksa, perampokan kekayaan alam sampai pembunuhan massal.
·         Ekonomi :                                                                                                                       
Sistem feodalisme pada Eropa Zaman Pertengahan telah menjadikan kaum petani sebagai budak. Jika tuan tanah menjual tanahnya, maka para petani yang berada di tanah tersebut ikut dijual ke pemilik tanah yang baru. Kaum budak petani hanya dianggap alat untuk menggarap tanah. Pada Zaman Pertengahan, orang Italia mengembangkan ladang tebu yang luas sekitar paruh abad ke-12. Mereka menggunakan budak dari Rusia dan dari daerah-daerah lain Eropa untuk melakukan pekerjaan. Karena banyak bangsa Rusia kala itu yang ditangkap untuk dijadikan budak, rumpun bangsa Rusia pun populer disebut sebagai ras Slavia (dari kata slaves -budak). Pada tahun 1300, orang kulit hitam Afrika mulai menggantikan budak-budak Rusia. Budak kulit hitam itu dibeli atau ditangkap dari negara-negara Arab di Afrika Utara.[5] Pemilik perkebunan besar bisa memiliki sampai 200 budak. Budak-budak bekerja berat dalam waktu sangat lama. Mereka bekerja setiap hari mulai matahari terbit sampai matahari terbenam.

Sistem Perbudakan di Afrika
Sistem Perdagangan Budak di Afrika Perdagangan budak yang terjadi di Afrika yang dilakukan oleh banyak Bangsa Barat seperti Amerika, Portugis, Belanda, dan Bangsa Eropa, menimbulkan banyak jutaan orang mulai dari laki-laki, perempuan, dewasa, maupun remaja hingga anak-anak dipaksa menjadi budak bahkan binatang milik orang-orang berkulit hitam ini pun ikut dirampas oleh para Kolonialisme Amerika dan Eropa. Rata-rata dari mereka akan dipekerjakan sebagai budak di perkebunan kopi, coklat, tembakau, kapas, dan gula hingga bekerja sebagai buruh pertambangan dengan status budak. Sebelum dikirim ke Eropa dan Amerika, mereka ditampung dalam sebuah kapal para Kolonialisme Eropa dengan kondisi yang menyedihkan, kekurangan makanan, hingga terkena penyakit yang menyebabkan beberapa orang dari mereka meninggal.
Selain itu banyak dari calon budak tersebut yang memilih terjun ke laut untuk melarikan diri meskipun pada akhirnya tertangkap oleh jaring-jaring kapal yang telah disiapkan para Kolonialisme Amerika. Dalam rangkaian memperoleh dan memperdagangkan budak asal Benua Hitam Afrika ini, tentu saja para Kolonialisme banyak melakukan trik atau cara sebagai langkah pendekatan pada penduduk Afrika. Dengan kondisi ekonomi sosial dan budaya yang dimiliki penduduk Afrika saat itu, mungkin akan mudah bagi Amerika dan Eropa serta Bangsa Kolonialisme lainnya untuk mempengaruhi para penduduk Afrika. [6]                                Seperti yang diketahui bahwa kehidupan orang-orang Afrika sangat jauh dari kata kemakmuran, kesehatan, dan kesejahteraan.Meskipun pada awalnya cukup banyak penduduk Afrika yang tertipu oleh ajakan Amerika untuk dapat bekerja layak di Amerika dan Bangsa Barat lainnya, akan tetapi semakin lama mereka makin paham akan tujuan utama Amerika. Tujuan yang dimaksud adalah untuk memperkerjakan mereka yakni penduduk Afrika sebagai buruh yang tak berbayar atau dapat disebut sebagai budak. Inilah salah satu bentuk monopoli Bangsa-bangsa Kolonialisme Imperialis pada Benua Hitam Afrika. Ada beberapa sistem dan cara yang dilakukan Bangsa Barat untuk mendapatkan budak-budak kulit hitam dari Afrika. Beberapa cara yakni melalui perekrutan, penculikan, pelelangan, dan barter.
·         Sistem Perekrutan
Untuk langkah awal dalam memperoleh budak di Afrika, para Kolonialisme melakukan perekrutan terhadap para calon budak. Perekrutan ini dilakukan dengan terlebih dahulu memberi janji kesejahteraan kepada para calon budak dari Afrika. Karena memang kondisi kehidupan penduduk Afrika yang dapat dikatakan sangat kekurangan dan jauh dari kata layak, maka dengan adanya kondisi semacam itu mendukung para penduduk untuk menyetujui ajakan Kolonialisme..
·         Sistem Barter
Orang-orang Amerika dan Eropa memperoleh para budak dengan cara barter. Cara ini merupakan cara memperoleh budak dari Afrika dengan menukarkan sejumlah uang, barang atau yang lainnya seperti minuman keras, perhiasan, pedang, dan bedil. Barter ini dilakukan antara orang-orang Afrika dengan para penguasa lokal Afrika maupun antara orang-orang Afrika dengan Bangsa Barat. Apalagi Orang Afrika sering menjadikan sesama orang Afrika sebagai barang dagangan untuk barter. Barang yang paling laku adalah bedil, karena adanya perang antar suku. Pada waktu itu, ada banyak sekali tawanan perang antar suku yang dijadikan budak, sehingga perang dijadikan ladang bisnis yang menggiurkan bagi para pemenang perang dan saudagar budak yang tamak. Sehingga pada dasarnya orang-orang Eropa sendiri telah cukup mengenal perbudakan.
·         Sistem Penculikan/ Penangkapan
Untuk menambah jumlah budak yang dibutuhkan dari Afrika, maka selanjutnya pemburuan budak dilakukan dengan cara penculikan dan penangkapan di daerah pedesaan pada Benua Afrika. Karena kurangnya persenjataan, maka orang-orang Afrika berhasil ditangkap dan diculik oleh para Kolonialisme Eropa. Selain itu orang Eropa juga melakukan politik adu domba untuk menambah budak. Berbagai upaya dilakukan orang Eropa untuk terus menambah jumlah budak. Setelah budak berhasil didapatkan kemudian budak dibawa menuju Benua Amerika untuk dipekerjakan, para budak dipekerjakan demi keuntungan pihak tuannya. Perburuan dan perdagangan budak ini dilakukan untuk mendapatkan tenaga buruh yang murah.

Keadaan Perbudakan di Afrika sekarang
Perdagangan manusia sebagai budak keturunan Afrika sudah berlangsung berabad-abad yang lalu. Berawal dari hubungan perdagangan yang dilakukan oleh Bangsa Eropa, namun hubungan dagang tersebut berubah menjadi imperialisme dan kolonialisme yang menggerogoti wilayah Afrika. Bangsa kulit putih sudah mulai maju dan cerdas sehingga mereka berinisiatif untuk mengambil orang-orang Afrika yang akan dipekerjakan sebagai budak di perkebunan, pertambangan, pabrik-pabrik. Perbudakan tersebut secara ‘legal’ pernah dilakukan Eropa terhadap kulit hitam ini berlangsung dari abad 14 sampai dengan abad 18. Secara perlahan pada akhir abad 18 satu persatu Bangsa Eropa sudah mulai menghapus perbudakan atas Afrika. Pada tahun 1814 Inggris melarang perbudakan meskipun melalui berbagai tekanan. Kemudian Belanda baru meghapus praktik perbudakan pada 1 Juli 1863 dan Belanda merupakan salah satu negara terakhir dari Bangsa Eropa yang menghapus praktik perbudakan.[7]
Praktik perbudakan masa penjajahan di Afrika memang sudah berakhir ketika abad 18. Akan tetapi, bukan berarti hal tersebut usai begitu saja. Saat ini praktik perbudakan masih kita temui namun dengan tindakan yang berbeda dan secara ekspilisit. Jika ketika masa imperialisme dan kolonialisme perbudakan dilakukan secara kasar, menggerogoti, kejam, dan sewenang-wenang, di zaman modern saat ini praktik perbudakan dilakukan dengan cara yang tidak terlihat oleh pelaku dan korbannya. Perkebunan, industri, pertanian, saat ini di dalamnya terdapat praktik perbudakan dan berlangsung secara tertutup. Perbudakan di era modern ini mengalami perubahan yang lebih elegan yaitu human trafficking perdagangan manusia yang mengarah kepadakekerasan, prostitusi, kerja paksa, buruh paksa, dan pekerja anak. Perbudakan dan perdagangan manusia dua hal yang hampir sama.
Simpulan
Perbudakan bukan lagi hal yang asing di Afrika, bangsa berkulit hitam ini sering dijadikan budak oleh para penguasa local. Seiring berjalannya waktu, Bangsa Eropa mulai melakukan hubungan dagang dan melirik Afrika sebagai tempat berlabuh. Akan tetapi tujuan utama Bangsa Eropa beralih dari berdagang menjadi berburu budak. Perburuan dan perdagangan budak ini dilakukan untuk mendapatkan tenaga buruh yang murah. Selain dari pihak Eropa, terdapat pula factor dari dalam atau kondisi orang-orang di Afrika itu sendiri yang memang memicu adanya perdagangan budak. Oleh karena itu perbudakan di Afrika terus terjadi hingga ke pelosok dunia. Bahkan di daerah Afrika terdapat pulau yang dijadikan sebagai tempat untuk proses transaksi budak, yaitu Pulau Goree. Hingga saat ini, perdagangan budak masih terus berlangsung. Dengan adanya hal itu berbagai upaya penghapusan perdagangan budak juga terus dilakukan tetapi skarang ini masih ada perbudakan yang masih dilakukan yaitu dengan perbudakan seks.



DAFTAR RUJUKAN
Soeratman, Darsiti. 2012. Sejarah Afrika. Yogyakarta: Ombak
http://www.indonesisavocese.org/2011/10/perdagangan-budak-oleh-bangsa.html. Diakses pada kamis, 26 oktober 2017, Pukul 19.00 wib.


[1] Feri Candra setiawan, M.Pd. Dosen IKIP Budi Utomo Malang. Sejarah Afrika.
[2]Soeratman, Darsiti. 2012. Sejarah Afrika. Yogyakarta: Ombak.
[3]Soeratman, Darsiti. 2012.hal 140.
[4]http://www.indonesisavocese.org/2011/10/perdagangan-budak-oleh-bangsa.html. Diakses pada kamis, 26 oktober 2017, Pukul 19.00 wib.

SOAL :
1. Analisislah faktor yang melatar belakangi terjadi perbudakan di Afrika?
2. Korelasikan hubungan perbudakan yang ada di Afrika dengan kebijakan politik Amerika pada masa Abrahan Lincoln ?
3. Uraikan pendapat kalian mengenai fenomena perbudakan di Afrika di era modern ini ?

Jawab :
Nama, NIM, Kelas.....................................

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
Your adsense code goes here

8 komentar:

Unknown on November 6, 2017 at 2:52 AM said...

NAMA: YOSEPH LUSI ,KELAS : 2016A ,NPM: 2161000430089.
JAWAB:
1.Analisisnya adalah dimana pada masa dahulu seorang yang mempunyai kekuasaan atau memiki orang lain,atau bisa dikatakan bahwa budak/pelayan.kata budak itu ada pada masa suatu pemerintahan atau suku yang dilakukan oleh orang afrika masa itu ,kalau seseorang kalah makah ialah akan menjadi budak contoh nya peperanngan dan penangkapan atau serbuan .
2.Dimana suatu korelasi diafrika tentang sebuah politik,dengan mengunakan suatu sistem kapitalisme yang menghalalkan suatu tindakan yang melanggar etika dan keadilan tetapi pemikiran seorang budak belum bisa berpikir untuk melawan ,mereka menjajah serta menahan kebebasan manusia dan suatu materi.ketika pada masa kedudukan Abrahan Lincoln itu merupakan dimana amerika sudah dikatakan merdeka tetapi kemerdekaannya masih di ambang kemerdakaan .kebijakan amerika pada masa itu adanya suatu pemikiran tentang pembangunan yang memberikan kebijakan yang menghalalkan suatu perbuatan jahat dan hasil dari kebijakan itu membangun kehidupan mereka menjadi lebih terhormat dan sejahterah /damai.meskipun perbudakan itu bertentangan dengan pendapat Abrahan Lincoln.
3.Perbudakan diafrika dimasa modern itu masih ada tetapi susah untuk mengetahuinya ,karena Jika ketika masa imperialisme dan kolonialisme perbudakan dilakukan secara kasar, menggerogoti, kejam, dan sewenang-wenang, di zaman modern saat ini praktik perbudakan dilakukan dengan cara yang tidak terlihat oleh pelaku dan korbannya dan membuat suatu perbudakan itu menjadi tindakan yang berbeda dan secara ekspilisit.
4. Materinya itu: masih ada yang kurang bisa mengerti ,karena dalam pertanyaannya masih ada yang tidak mengikuti materi di atas ,tetapi dalam suatu ringkan tentang perbudakan itu ada materi yang bisa memberikan pelajaran tentang suatu tindakan seseorang dimasa lau dan masa kini yang belum bisa di ubah.apakah suatu masa lalu dan masa kini bisa di ubah? Bisa tetapi itu dari di mana pemikiran si pembaca bisa mengetahui apa arti dari pertanyaan dan materi tersebut.
5. Program ini menurut saya ,masih ada kekurangan dalam setiap mengakses situsnya karena, situs /blog yang dipakai mengunakan co.id bukan com yang dimana com itu lebih mempermudah seseorang mengakses situs/blog tersebut.kalau kelebihannya dimana materi yang di berikan oleh situs/blog bisa membantu seseorang dalam berbagai kesempatan dimana dan kapan saja mengakses situs /blog tersebut untuk belajar serta lebih leluasa mencari ilmu.

suriman roja on November 6, 2017 at 8:07 AM said...

Nama: Suriman Wati Roja,Npm(2161000430054)Kls;(A 2016,Sejarah sosiologi)
jawab:1.Faktornya;pebudakan sudah tidak asing di Afrika,mulanya karena sudah terjadi perbudakan antar suku,kemudian dengan kedatangan bangsa Eropa ke Afrika mulanya dengan tujuan berdagang,kemudian dengan melihat sumber daya alam di Afrika,munculah rasa ingin memiliki wilayah tersebut.
jawab:2. .Dimana suatu korelasi diafrika tentang sebuah politik,dengan mengunakan suatu sistem kapitalisme yang menghalalkan suatu tindakan yang melanggar etika dan keadilan tetapi pemikiran seorang budak belum bisa berpikir untuk melawan ,mereka menjajah serta menahan kebebasan manusia dan suatu materi.ketika pada masa kedudukan Abrahan Lincoln itu merupakan dimana amerika sudah dikatakan merdeka tetapi kemerdekaannya masih di ambang kemerdakaan .kebijakan amerika pada masa itu adanya suatu pemikiran tentang pembangunan yang memberikan kebijakan yang menghalalkan suatu perbuatan jahat dan hasil dari kebijakan itu membangun kehidupan mereka menjadi lebih terhormat dan sejahterah /damai.meskipun perbudakan itu bertentangan dengan pendapat Abrahan Lincoln.
3.Perbudakan diafrika dimasa modern itu masih ada tetapi susah untuk mengetahuinya ,karena Jika ketika masa imperialisme dan kolonialisme perbudakan dilakukan secara kasar, menggerogoti, kejam, dan sewenang-wenang, di zaman modern saat ini praktik perbudakan dilakukan dengan cara yang tidak terlihat oleh pelaku dan korbannya dan membuat suatu perbudakan itu menjadi tindakan yang berbeda dan secara ekspilisit.
jawab;3.FENOMENA perbudakan di Afrika saat ini,perbudakan di Afrika memang sudah tidak asing,orang- orang kulit hitam selalu di jadikan budak oleh orang- orang kulit putih,perbudakan yang paling fenomenall saat ini adalah perbudakan seks dimana,orang eropa memanfaatkan imperealisme dan kolonealismenya dalam hal perbudakan,perempuan di pejual belikan hanya untuk memuaskan nafsu orang- orang feodalisme,orang Afrika juga sebelumnya sudah mengenal perbudakan sebelum kedatangan orang eropa,jadi sangat sulit untuk menghilangkan perbudakan tersebut.

Trisna Endah on November 6, 2017 at 1:01 PM said...

Nama : Trisna Endah Kusuma Laraswati, Npm : 2161000430087, Kelas : 2016 A
1. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya perbudakan di Afrika adalah karena sejak awal di Afrika sudah terjadi perbudakan yang dilakukan oleh antar suku. Untuk mendapatkan seorang budak dilakukan dengan kekerasan misalnya melalui perang. Yang kalah akan dijadikan sebagai budak. Perbudakan juga mempengaruhi status sosial, jika memiliki seorang budak maka status orang tersebut meningkat. Dan datangnya bangsa Eropa ke Afrika awalnya hanya untuk berdagang namun berubah menjadi menjajah Afrika. Saat itulah, muncul sistem perbudakan baru yang dibawa oleh bangsa kulit putih. Awalnya budak adalah suatu hukuman yang diberikan setelah melakukan kesalahan dan kejahatan yang dilakukan oleh rakyat Afrika dan kemudian diminta bekerja secara paksa oleh kaum penguasa. Dengan adanya perbudakan bangsa Eropa mendapat keuntungan lebih dengan budak tersebut dibarterkan dengan minuman keras, senjata oleh bangsa lain. Di Afrika terdapat Pulau Goree yang artinya pulau yang memberi hasil dari perdagangan budak yang sebelumnya budak tersebut dipasung selama 3-4 bulan dan dibawa berlayar ke Amerika pada tahun 1518.
2. Korelasi tentang politik terjadi dengan menggunakan sistem Kapitalis yang dimana menghalalkan semua tindakan yang melanggar etika dan ketidakadilan berfikir untuk melawan, menjajah dan menahan kebebasan. Pada masa pemerintahan Abraham Lincoln merupan dimana Amerika masih diambang kemerdekaan karena kebijakan pada masa itu adanya pemikiran pembangunan yang memberikan kebijakan menghalalkan dari suatu tindakan. Dan hasil kebijakan tersebut membuat kehidupan mereka menjadi terhormat meskipun perbudakan bertentangan dengan pendapat Abraham Lincoln.
3. Perbudakan pada masa moden ini di Afrika masih terjadi meskipun berbeda dan ekspilisit. Perbudakan di lakukan dengan cara tidak terlihat oleh pelaku dan korbannya. Dan perbudakan ini lebih elegan yaitu human trafficking yang dimana perbudakan lebih mengarah kepada kekerasan, prostitusi, buruh paksa dan pekerja anak.
4. Dalam sistem pembelajaran ini saya masih kurang memahami dalam penjelasan dalam materi. Dan dalam cara mengakses pembelajaran dan menjawab pertanyaan lebih efektif karena tidak membuang kertas ataupun waktu.

Henny Chartim on November 6, 2017 at 8:31 PM said...

nama.marlin bili ,npm 216100043004
jawab nmr 1
-karena adanya penjahat atau orang-orang yang tidak membayar utang,
-masuknya bangsa eropa yang ingin melakukan pedangangan

-adanya perdangan yang dilakukan banyak oleh banyak bangsa barat seperti amerika,portugis,eropa belanda yang menimbulkan banyak jutaan orang yang dipaksa menjadi budak.
-adanya suatu hukuman dan kesalahan kejahatan
- menggunakan sisitem kapatalisme yang menghalang suatu tindakan dan menahan manusia untuk melawan
2.perbudakaN AFRIKA suatu sistem kapitalisme yang menghalalkan suatu tindakan yang melanggar etika dan keadilan tetapi pemikiran seorang budak belum bisa berpikir untuk melawan ,mereka menjajah serta menahan kebebasan manusia,dan diperlakukan semaunya mereka,abraham lincoln berusaha untuk menghapus perbudakan dan orang budak mulai terhoramt hidup makmur damai dan mengalami perubahan yang elegan
3.perbudakan modern sebagai kondisi di mana seseorang memperlakukan orang lain sebagai properti miliknya, sehingga kemerdekaan orang itu terampas lalu dieksploitasi demi kepentingan orang yang melakukan praktik perbudakan. Orang bisa dipekerjakan dan dibuang .sebuah lembaga yang giat mengupayakan penghapusan perbudakan modern, bahwa perbudakan modern bermula dari perdagangan manusia.
Perdagangan manusia (human trafficking) yang mengarah kepada kekerasan ,kerjasama,buruh paksa dan bekerja anak

Unknown on November 7, 2017 at 1:07 AM said...

Nama:protosius Agustinus Kalau
Npm :2161000430062
Kelas:A (2016)
Jawab
1.perbudakan di Afrika sudah ada sejak dulu yang di lakukan antar suku.Dengan kedatangan bangsa eropa di Afrika mereka melihat adanya perbudakan di Afrika pada saat itu meraka melihat ada peluang besar untuk menguasai afrika.Awalnya orang barat melakukan perbudakan karena atas kesalahan yang di lakukan rakyat afrika.
2._perbudakan adalah keadaan dimana seseorang menguasai orang lain
_politik adalah cara memperoleh atau mempertahan kekuasaan
Jadi keterkaitan antara perbudakan dengan politik yaitu orang barat melakukan berbagai cara untuk menguasai afrika dan memperlakukan rakyat afrika menjadi budak_budak mereka.
3.menurut saya perbudakan di Afrika pada era moderen ini masih ada hanya caranya yang berbeda yang di lakukan orang barat terhadap orang afrika.contohnya seperti majikan memperlakukan pembantunya sesuka hatinya,pemerkosaan dan kekerasan terhadap anak

Unknown on November 7, 2017 at 1:39 AM said...

NAMA : ADRIANUS NAHAK.NPM:2161000430010.KELAS:2016 A
1. Perbudakan merupakan suatu keadaan diman seseorang menjadi pelayan atau pesuruh untuk orang yang menguasai tempat atau perkebunan.
Masuknya bangsa eropa merupakan awal kelam bagi bangsa eropa dimana awal niat bangsa eropa hanya ingin berdagang berubah menjadi penjajahan faktor adanya perbudakan adalah dimana adanya keinginan kaum penguasa untuk mendapatkan keuntungan lebih dengan memperkerjakan budak secara paksa .serta di barter dengan minuman keras,senjata serta barang yang dibawah bangsa barat. Adapun faktor politik dimana menahankan kebebasan para manusia dan materi kepada kaum budak agar tetap menjadi pelayan
Serta adanya pemikiran bahwa bangsa afrika adalah orang liar, dan kotor sehinga layak untuk jadikan budak

2. Perbudakan di afrika di mulai pada abad 14 sampai abad 18 dimana penjualan budak merupakan hal yang lumrah oleh bangsa eropa budak di perdagangkan serta di barter dengan barang mahal.belanda merupakan negara negara pemain yang memperjual brlikan budak bangsa afrika banyak mrmgalami penderitaan sebelum berlayar ke amerika budak budak di pasung selama 3-4 minggu .hubunganya dengan amerika adalah pada tahun 1860 dimna beliu menjadi presiden masa pemerintahan beliu dia mengeluarkan perintah menghapus sistem perbdakan melalui dekrit proclamtion of emanicipation pada tahun 1863 dan mengesahkan uu abraham lincoln adalahpresiden yang menentah perbudakan .

3. Perbudakan memang telah di hapuskan telah di hpuskan tapi secra kenyataan perbudakan madih merajalela di afrika .dalam pengertian afrika belum terlepas sepenuhnya dia afrika masih bnyakanya perbudakan dimana banyaknya penjualan manusia untuk di jadikan budak. Atau di jadikan pelacur .
Kemiskinan.kurangnya pendidikanlah faktor terjadinya perbudakan yang smpe sekarang di jaman modern ini masih ada .

Trisna Endah on November 7, 2017 at 9:19 PM said...

Nama : Tuti Friska Romana, Npm : 2161000430065, Kelas : 2016 A
1. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya perbudakan di Afrika itu di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu yang pertama :
a. Faktor sosial yaitu belanda yang menjadi dalang semua dimana sebagai penguasa kolonial pedagang para budak tumbuh menjadi usaha dagang budak terbesar di Afrika.
b. Faktor Politik yaitu melahirkan kolonialisme barat terhadap negara negara di Asia dan Afrika membawa 3 misi yaitu gospel, gold, glory.
c. Faktor Ekonomi yaitu menjadikan kaum petani sebagai budak dimana jika tuan tanahnya menjual tanahnya, maka petani juga ikut dijual kepada si pembeli.
2. a) perbudakan yang ada di Afrika yang pertama langkah awal yang mereka lakukan adalah para kolonialisme melakukan perekrutan terhadap para calon budak.
b) orang orang Amerika dan Eropa memperoleh para budak dengan cara barter.
c) untuk menambah jumlah budak yang dibutuhkan dari Afrika, maka pemburuan budak di lakukan dengan cara penculikan
kebijakan politik Amerika pada masa Lincoln
- Menolak berkompromi terhadap perbudakan
- Mendambakan persatuan kembali bangsa melalui kebijakan rekonsiliasi yang lunak
3. menurut saya perbudakan yang terjadi di Afrika sekarang yaitu kita lihat dari pengertiannya perbudakan adalah keadaan dimana orang menguasai atau memiliki orang lain, di era modern ini di Afrika ada terjadinya perdagangan manusia yang biasa disebut human trafficking dan disana juga hubungan perdagangan itu berubah menjadi kolonialisme dan imperialisme.

agentaruhanbolavita on November 4, 2018 at 7:30 PM said...

BOLAVITA agen bola, judi casino online, balap kuda, sabung ayam, judi bola, tembak ikan, bola tangkas, poker online, togel online, slot game,

mari menang bersama kami salam judi online terpercaya bolavita

WA : +6281377055002

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 

| SOCIAL STUDIES-Qu News © 2013. All Rights Reserved |Template Style by Social Studies-Qu News | Design by Fer Bas | Back To Top |